Bola.com, Bandung - Pengunduran diri Luis Milla sebagai pelatih Persib Bandung bak petir di siang bolong. Bagaimana tidak, BRI Liga 1 2023/2024 baru berjalan tiga pekan.
Luis Milla harus mundur dari Persib Bandung karena orang tuanya sakit. Arsitek berusia 57 tahun itu perlu pulang ke Spanyol, dan dua asistennya, Manuel Perez-Cascallana dan Carlos Grande Rodriguez, juga ikut-ikutan cabut.
Di tangan Luis Milla, Persib masih susah menang pada awal musim ini. Tim berjulukan Pangeran Biru itu cuma bisa mencatatkan hattrick seri, dengan dua di antaranya di kandang.
"Sekarang, Luis Milla dan dua stafnya pergi. Saya sangat terkejut sekali karena tim memang dalam keadaan membutuhkan pelatih karena baru tiga kali seri," kata Komisaris Persib, Umuh Muchtar.
"Kalau ada sakit, maksud saya ya pulang saja tidak ada masalah, paling 10 hari. Tapi mereka tidak menjanjikan akan kembali. Kaget ya, apalagi dalam situasi ini persib cari pelatih tidak gampang," imbuhnya.
Untuk sementara, Persib ditangani Yaya Sunarya sebagai caretaker pelatih yang sebelumnya menjadi tangan kanan Luis Milla sejak musim lalu.
"Kami sudah mencari calon pelatih yang akan di-review beberapa kandidat yang ada. Semoga kami bisa cepat dapat pengganti Luis Milla," ungkap Deputi CEO Persib, Teddy Tjahjono.
Siapa saja nama yang layak menggantikan Luis Milla melatih Persib Bandung di BRI Liga 1? Nama mantan nakhoda Pangeran Biru, Mario Gomez, terus didengungkan.
Mario Gomez
Lantas, mengapa nama Mario Gomez yang notabene mantan pelatih Persib Bandung pada 2017-2018 juga dikaitkan dalam lingkaran penerus Luis Milla? Usut punya usut, pria Argentina itu dianggap cocok untuk kembali ke Kota Kembang.
Kebetulan, Mario Gomez juga baru saja mengumumkan kepergiannya dari klub kasta kedua Liga Argentina, Gimnasia de Jujuy, lewat akun Instagramnya, @mariogomezdt, pada Jumat (14/7/2023).
Mario Gomez dan Persib pernah saling sayang-sayangnya pada putaran pertama Liga 1 2018. Ketika itu, Tim Maung Bandung perkasa di singgasana.
Namun, tragedi kematian suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, membuat Persib harus dihukum bermain di luar Pulau Jawa oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Sejak saat itu, performa Persib mulai melorot. Tim Pangeran Biru memutuskan untuk memecat Mario Gomez pada pengujung 2018 dengan alasan attitude dan hubungan yang tidak baik dengan pemain.
Mario Gomez juga sudah memanfaatkan momen pengunduran diri Luis Milla dan memancing pendukung Persib, Bobotoh, lewat unggahan terbarunya.
"Kenangan saat-saat indah dalam hidup saya di Bandung, penggemar sangat penting dalam sepak bola dan dalam kehidupan klub!" ungkap Mario Gomez di akun Instagramnya pada Sabtu (15/7/2023).
Paul Munster
Nama Paul Munster juga dianggap pantas sebagai suksesor Luis Milla di Persib. Pria asal Irlandia Utara itu juga sudah berpengalaman dengan sepak bola Indonesia.
Paul Munster pernah menjadi pelatih Bhayangkara FC selama tiga tahun pada 2019-2022, yang di antarnya selalu masuk empat besar dalam dua musim kompetisi.
Saat ini, Paul Munster menjabat sebagai Direktur Teknik Brunei Darussalam sejak Agustus 2022. Arsitek berusia 41 tahun itu menjadi pilihan paling aman buat Pangeran Biru setidaknya hingga musim ini tuntas.
Miljan Radovic
Apa salahnya Persib kembali melirik Miljan Radovic? Pelatih yang pernah sebentar menangani Pangeran Biru pada 2019 sebelum dipecat setelah hanya melatih selama empat bulan.
Sekarang, Radovic mengomandoi tim Montenegro, Voska Sport. Arsitek berusia 47 tahun itu juga mempunyai lisensi UEFA Pro yang memenuhi regulasi BRI Liga 1.
Transfermarkt mencatat, selama 49 kali memimpin pertandingan termasuk bersama Persib di Piala Indonesia 2018/2019 dan Piala Presiden 2019, Radovic memperoleh 20 kemenangan, 17 imbang, dan 12 kekalahan.
Namun, bukan perkara mudah untuk Persib balikan dengan Radovic. Mantan pemain asing di Liga Indonesia itu baru saja bergabung dengan Voska Sport pada Juni tahun ini.
Jacksen Tiago
Jacksen Tiago juga bisa menjadi opsi bagi Persib jika hanya mencari pelatih untuk menangani Febri Hariyadi dkk. hingga akhir musim. Pria asal Brasil itu mempunyai sejumlah keunggulan.
Jacksen sudah tahu betul dapur sepak bola Indonesia setelah menjadi pemain asing sejak 1994 dan juga melatih di Indonesia mulai 2002.
Tangan dingin Jacksen juga telah terbukti dengan membawa Persipura Jayapura tiga kali meraih gelar Liga Indonesia pada 2008/2009, 2010/2011, dan 2013. Dia juga mengantar Persis Solo menjadi kampiun Liga 2 2021.
Setelah didepak dari kursi pelatih Persis, jabatan Jacksen turun menjadi direktur akademi klub. Persib bisa mempertimbangkan pria asal Brasil itu jika tidak mau pusing memburu nakhoda lain.
Djadjang Nurdjaman
Semua bisa terjadi dalam sepak bola. Termasuk, jika Persib menginginkan Djadjang Nurdjaman kembali meski sedang melatih Persela Lamongan untuk menyambut Liga 2 2023/2024.
Persib mempunyai histori indah dengan pelatih yang karib dipanggil Djanur itu. Kedua belah pihak pernah menjadi simbiosis mutualisme selama lima tahun.
Djanur memoles Persib pada 2012-2017. Dalam periode itu, arsitek berusia 58 tahun itu mampu membawa Tim Pangeran Biru menjuarai Liga Indonesia pada 2014 dan Piala Presiden 2015.
Namun, Djanur baru saja diangkat sebagai nakhoda Persela untuk Liga 2 musim depan. Jika dirasa memungkinkan untuk Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK), Persib bisa saja membajaknya dengan kekuatan finansial.
Baca Juga
Cerita Bayu Eka Sari: Berawal dari Nonton Timnas Indonesia dan Kecopetan di Pakansari, hingga Jadi Asisten Luis Milla
Eks Asisten Luis Milla Kritik Pihak yang Ingin Shin Tae-yong Out: Tahunya Cuma Hasil, Padahal Timnas Indonesia Makin Maju
Luis Milla Komentari Real Madrid tanpa Kross, Cedera Carvajal, dan Performa Mbappe