Bola.com, Jakarta - Perkembangan tinju nasional saat ini tengah mati suri, karena belum ada lagi petinju yang mengukir prestasi di kancah internasional. Untuk itu, Chris John, bertekad membangkitkan kembali olahraga tersebut.
Indonesia pernah melahirkan petinju-petinju hebat yang meraih berbagai sabuk juara level dunia. Mulai dari Ellyas Pical yang memenangkan gelar juara dunia kelas bantam junior IBF pada 1985-1987.
Chris John juga sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Pria yang kini berusia 43 tahun tersebut, berhasil menyandang gelar juara dunia pada kelas bulu WBF selama 10 tahun, dari 2003 hingga 2013.
Prestasi Chris John kemudian dilanjutkan Daud Yordan. Daud yang kini terjun ke dunia politik pernah menjadi juara dunia di kelas bulu (featherweight) versi IBO pada 2012-2013, juara dunia di kelas ringan (lightweight) versi IBO pada 2013, dan juara dunia di kelas ringan super (super lightweight) versi IBA pada 2019.
Tekad Chris John
Adapun petinju Indonesia terakhir yang mengukir prestasi di dunia internasional adalah Ongen Saknosiwi. Pria yang dijuluki The Hawk tersebut menjadi juara dunia versi IBA, setelah mengalahkan Marco Demecillo asal Filipina di Jawa Timur pada 17 November 2019
Namun setelah Ongen, prestasi petinju nasional seperti mati suri. Sampai saat ini belum ada lagi petinju Indonesia yang berhasil meraih sabuk juara dunia.
Kondisi tersebut mendapat perhatian dari Chris John. Pria kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah itu pun berambisi untuk membangkitkan kembali prestasi tinju nasional.
"Memang kita tahu kondisi tinju nasional sedang mati suri, makanya kita lagi terus berupaya, khususnya saya bersama tim coba mencari jalan bagaimana mengadakan event-event tinju regular agar bisa mengangkat petinju-petinju kita," ujar Chris John kepada Bola.com.
"Menurut saya susah kondisi saat ini tidak ada pertandingan, karena tidak ada pertandingan bagaimana mereka bisa menorehkan prestasi," lanjutnya dalam acara pemberian penghargaan di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/7/2023) malam WIB.
Butuh Sponsor
Chris John mengaku tidak mudah untuk kembali membangkitkan prestasi tinju nasional. Menurutnya butuh suntikan dana dari sponsor agar bisa menggelar pertandingan tinju internasional.
"Sponsor pastinya, sponsor acara yang masih minim. Makanya mudah-mudahan saya dikasih waktu untuk bisa bertemu pak Presiden atau pak Moeldoko agar bisa mengutarakan masalah ini ke beliau," lanjutnya.
Chris John juga memuji perkembangan mixed martial arts (MMA) di Indonesia. Chris berharap MMA bisa semakin berkembang dan menorehkan prestasi gemilang.
"MMA saat ini ada yang suport, memang lagi naik dan mudah-mudahan mereka bisa terus berkembang dan bisa menorehkan prestasi yang baik," tutupnya.