Bola.com, Malang - Arema FC memperkenalkan kiper asing asal Filipina, Julian Schwarzer Garcia. Dia merupakan pemain impor terakhir Arema di BRI Liga 1 2023/2024.
Karena tim berjulukan Singo Edan tersebut sudah memiliki enam pemain asing. Julian Schwarzer jadi pemain asing yang mengisi slot Asia Tenggara.
Mendengar nama belakangnya, Schwarzer, ingatan pecinta sepak bola pasti langsung kepada mantan kiper Timnas Australia yang berkarier di Inggris, yakni Mark Schwarzer.
Sosok Mark Schwarzer pernah bermain untuk Chelsea, Middlesbrough, Fulham dan pensiun di Leicester City.
Mark Merupakan Ayah dari Julian
Nah yang patut Anda ketahui, Mark merupakan ayah dari Julian Schwarzer. Darah sebagai kiper mengalir dalam diri Julian.
Meski lahir di Inggris, dia memilih kewarganegaraan sang ibu, Filipina. Sehingga kans jadi kiper timnas lebih terbuka. Saat ini, Julian sudah menembus timnas senior Filipina.
Namun, latar belakang mentereng itu tak menggaransi dia bisa sukses di Eropa. Sejak tahun ini dia mulai berkarier di Asia Tenggara.
Setelah bermain di Liga Malaysia, kini dia mencoba peruntungan di Indonesia. Bola.com pun mengumpulkan tiga fakta menarik sosok kiper anyar Arema, Julian Schwarzer.
Putra Mantan Kiper Chelsea
Sepertinya Julian kini berada di bawah bayang-bayang nama besar sang ayah, Mark Schwarzer. Di Australia dan Inggris, nama Mark sangat dikenal.
Julian pun lahir saat Mark membela klub kasta tertinggi Inggris, Fulham tahun 1999. Tak hanya itu, Mark pernah merasakan juara Liga Premier Inggris saat bermain untuk Leicester City.
Tentu sang ayah yang mengasah bakat Julian untuk jadi kiper. Ketika Julian diresmikan Arema, Mark ikut senang. Dia memberikan ucapan selamat lewat akun instagramnya. Dia memposting vidio perkenalan Julian bersama Singo Edan.
Melihat latar belakang Julian, ekspektasi Arema sangat tinggi. Manajemen dan tim pelatih berharap dia bisa tampil sehebat sang ayah.
Apalagi saat ini Singo Edan ada di papan bawah. Kebobolan 9 gol dalam 3 laga jadi catatan buruk Arema di awal musim. Ini yang perlu diperbaiki Julian.
Lama Berguru di Inggris
Karena lahir dan besar di Inggris, Julian mengawali karier sepak bola di sana. Dengan nama besar sang ayah, sepertinya tidak sulit baginya untuk bergabung dengan tim kelompok usia milik Fulham.
Tercatat dia pernah jadi bagian Fulham U-18 dan U-21. Namun dia sempat bermain di kompetisi regional di Jerman.
Lalu dia kembali lagi membela Fulham U-23. Total sekitar 7 tahun dia menghabiskan waktunya di tim kelompok usia di Inggris. Sepertinya, Julian kesulitan menembus tim senior Fulham atau klub kasta tertinggi Inggris lainnya.
Bisa jadi karena kualitasnya masih dibawah sang ayah. Di Filipina dia juga tidak selalu jadi pilihan utama. Julian bergantian dengan Anthony Pintus yang kini bermain di PSS Sleman.
Meski demikian, masih ada waktu bagi Julian untuk berkembang dan mengejar keberhasilan sang ayah. Karena saat ini usianya masih 24 tahun dan masih memiliki karir panjang di sepakbola.
Dari Tim Papan Bawah Malaysia
Setelah berguru di Inggris dan sempat ke Jerman, Julian mengambil keputusan besar tahun 2022. Dia memilih pulang ke Filipina dan sempat bermain untuk ADT (Azkals Develompent Team). Awal tahun ini, dia hengkang ke Liga Super Malaysia. Klub yang dibelanya adalah Kuching FA.
Sayang, dia tak banyak membantu klubnya. Julian baru tampil dalam lima pertandingan awal. Kini, timnya justru terperosok ke papan bawah. Kuching FA ada di urutan 2 dari bawah di klasemen Liga Super Malaysia.
Posisi yang sama sebenarnya dengan Arema. Karena Singo Edan saat ini ada di urutan kedua dari bawah. Ini sebuah tantangan bagi Julian.
Jika menjalani debut yang buruk, dia bisa panen kritikan dari Aremania. Jika bermain apik, dia langsung dipuji setinggi langit. Hal yang sudah biasa terjadi bagi pemain asing baru Singo Edan.
Baca Juga
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?