BRI Liga 1: Bek RANS Nusantara Nostalgia Melawan Persebaya, Eduardo Almeida Tak Mau Terlena

oleh Ana Dewi diperbarui 22 Jul 2023, 21:45 WIB
Pemain Persib Bandung, Ciro Alves (kiri) berusaha melewati pemain RANS Nusantara FC, Arif Satria pada laga pekan ke-25 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (19/2/2023). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta Bek RANS Nusantara, Arif Satria akan melakoni laga reuni melawan mantan timnya, Persebaya Surabaya pada pekan keempat BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (23/7/2023) sore WIB.

Arif Satria pernah berkostum Bajul Ijo pada medio 2020-2022. Pemain berusia 27 tahun itu kemudian memutuskan gabung ke RANS Nusantara pada BRI Liga 1 musim lalu.

Advertisement

Jelang menghadapi sang mantan, Arif Satria seperti terkenang kembali masa-masa indah di Kota Pahlawan. Rupanya ada satu momen yang tak terlupakan saat dirinya berkiprah di Persebaya. Apa itu?

"Salah satu pengalaman paling menarik yang enggak bisa saya lupakan ketika bersama Persebaya juara Piala Gubernur Jatim 2020," ungkap Arif Satria.

"Lalu kemudian lanjut ke kompetisi, baru dua pertandingan malah dihentikan karena ada COVID-19. Jadi habis juara, lagi senang-senangnya saat itu, dan masuk ke kompetisi, malah ada COVID-19,"

"Kemudian kenangan lainnya yang pasti dari suporter Persebaya. Semua tahu Bonek dan Bonita itu luar biasa dalam mendukung entah di mana pun berada, di home atau away, pasti dukungannya selalu ada," lanjut bek kelahiran Musi Rawas, Sumatera Selatan itu.

 

2 dari 6 halaman

Bisa Bangkit

BRI Liga 1 - Persebaya Surabaya Vs Rans Nusantara (Bola.com/Adreanus Titus)

Tak lupa, Arif Satria juga turut mendoakan Persebaya supaya cepat bangkit di BRI Liga 1. Seperti diketahui, Bajul Ijo sejauh ini belum mampu tampil konsisten dalam tiga laga yang dijalani.

Skuad besutan Aji Santoso itu kini menempati posisi 11 klasemen sementara dengan torehan empat poin. Hasil dari sekali menang, imbang, dan kalah.

"Saya lihat pada awal musim ini belum adanya konsistensi, tapi perlahan-lahan pasti mereka bisa bangkit, karena saya tahu kualitas dari head coach mereka, Aji Santoso," ucap Arif.

"Saya selama empat tahun pernah sama dia ketika saya awal berkarier, sehingga saya tahu karakter beliau, terutama dalam kondisi kalau tim sedang terpuruk dan ketika dalam tren positif. Beliau pintar dalam manajemen hal tersebut," sambungnya.

3 dari 6 halaman

Optimistis Rebut 3 Poin

Meski akan bermain di kandang lawan, Arif Satria optimistis RANS Nusantara mampu mengimbangi permainan tuan rumah. Dia berujar, tiga poin bukan hal mustahil didapat kalau timnya bermain dengan semangat juang tinggi.

"Ya, peluang pasti ada, mengingat dari dua pertandingan melawan Persebaya kami mendapat hasil bagus dengan satu menang dan satu seri, jadi tidak ada yang tidak mungkin," tuturnya.

"Kami akan berusaha maksimal buat curi poin di sana, yang paling penting bisa dapat poin. Satu poin sudah Alhamdulillah, apalagi bisa dapat tiga poin itu lebih bersyukur dan lebih bagus," pungkasnya.

Tambahan tiga angka sangat penting untuk mengatrol posisi RANS Nusantara di tabel klasemen sementara. Saat ini The Prestige Phoenix berada di posisi ketujuh dengan torehan enam angka dari tiga laga. Perinciannya meraih dua kemenangan dan kekalahan.

4 dari 6 halaman

RANS Tak Gentar

BRI Liga 1 - Duel Legiun Asing - Persebaya Surabaya Vs RANS Nusantara FC (Bola.com/Adreanus Titus)

Pelatih RANS Nusantara Eduardo Almeida menyatakan timnya siap meladeni tantangan Persebaya Surabaya pada pekan keempat BRI Liga 1 2023/2024. Kedua tim akan berduel di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (23/7/2023) sore WIB.

Klub berjulukan The Prestige Phoenix itu telah melakukan pembenahan dan evaluasi pasca kekalahan 0-1 kontra Persita Tangerang pekan lalu. Dari evaluasi tersebut, arsitek asal Portugal itu yakin bisa memetik poin penuh di kandang Bajul Ijo dalam lanjutan BRI Liga 1.

"Kami mencoba mendapatkan poin melawan tim yang hebat. Kami sedang berkembang dan saya harap kami bisa mendapat poin di Surabaya," ujar Eduardo Almeida.

Tambahan tiga angka sangat penting untuk mengatrol posisi RANS Nusantara di tabel klasemen sementara. Saat ini tim milik Raffi Ahmad itu berada di posisi ketujuh dengan torehan empat angka dari tiga laga. Perinciannya meraih sekali kemenangan, hasil imbang, dan kekalahan.

 

5 dari 6 halaman

Sama-sama Terluka

Sama seperti RANS Nusantara, tim tuan rumah juga tengah dalam periode buruk karena gagal mendulang kemenangan dalam dua laga terakhir. Yang terbaru, Persebaya dipermalukan PSIS Semarang dengan skor 0-2 di Stadion Jatidiri, Semarang pada 16 Juli 2023.

Oleh karena itu, Almeida menyebut laga bakal berlangsung sengit, mengingat kedua kesebelasan sama-sama punya misi untuk bangkit. Selain itu, dia juga memuji kualitas Bajul Ijo sebagai salah satu tim terbaik di Liga Tanah Air.

"Ya, Persebaya adalah tim yang sangat hebat dan akan bermain di kandang di depan suporter mereka. Adapun, mereka pada pertandingan terakhir menelan kekalahan, sehingga kami tahu bahwa mereka ingin mendapatkan poin maksimal," katanya.

"Di sisi lain, kami juga akan datang ke Surabaya dengan target yang sama untuk melakukan yang terbaik," sambung mantan pelatih Arema FC tersebut.

 

6 dari 6 halaman

Catatan Apik

The Prestige Phoenix punya catatan bagus jelang laga ini. Pada musim lalu Mitsuru Maruoka dkk. belum sekalipun menelan kekalahan kala berjumpa Persebaya. Dari dua laga, mereka meraih sekali kemenangan dan hasil imbang.

Pada putaran pertama RANS Nusantara sukses membungkam Persebaya 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo (15/9/2022). Sementara, pada pertemuan kedua The Prestige Phoenix bermain imbang 2-2 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat pada 28 Februari 2023.

Meski begitu, Eduardo Almeida menganggap catatan positif tersebut bukan sebuah keuntungan bagi timnya. Dia menilai Persebaya musim ini berbeda dengan musim lalu.

"Tidak, Persebaya adalah tim yang berbeda dari musim lalu yang mempunyai sedikit perubahan. Sementara RANS sebaliknya, RANS adalah tim yang benar-benar baru," ucap Almeida.

"Ini adalah cerita yang berbeda, bahkan pada setiap pertandingan memiliki kisah yang berbeda. Jadi, apa yang harus kami pikirkan adalah apa yang bisa kami lakukan pada laga berikutnya dan tidak memperhatikan situasi yang terjadi pada masa lalu," tegasnya.