Bola.com, Jakarta PBSI mengevaluasi penampilan ganda putra di turnamen Korea Open 2023.
Pada ajang kali ini, PBSI menurunkan empat pasangan. Dua pasangan early exit alias terhenti di babak pertama, yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Sementara Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan terhenti di babak kedua. Hanya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang melaju jauh, namun kalah di final dari pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
"Bila melihat ke belakang, penampilan Fajar/Rian kan di tiga turnamen hasilnya tidak memuaskan, permainan mereka juga kurang in. Lalu di Korea Open ini saya melihat dari awal sampai ke final, permainan mereka sudah mulai kembali ke bentuk terbaik, percaya dirinya juga sudah balik, sudah bisa mengeluarkan kemampuan," kata pelatih ganda putra PBSI, Aryono Miranat.
Banyak PR
Hasil ini tentunya menjadi evaluasi besar bagi PBSI. Apalagi, turnamen sudah memasuki penghitungan Olimpiade.
"Hanya memang di laga final tadi terutama di gim kedua dan ketiga, Fajar/Rian banyak melakukan kesalahan sendiri. Di gim pertama mereka bisa menerapkan strategi yang sudah disiapkan tapi di dua gim berikutnya, ketika pasangan India sudah menemukan ritme permainan, Fajar/Rian kurang sabar. Ingin buru-buru mendapatkan poin, malah berujung dengan mati sendiri," katanya.
Fokus
Tim pelatih akan terus menjaga kondisi mereka, mengingat masih ada dua turnamen beruntun ke depan. Yang terpenting bagaimana fokusnya tetap dapat.
"Untuk tiga pasangan lainnya, Leo/Daniel, Bagas/Fikri dan Pramudya/Yeremia, memang dharus dievaluasi. Mereka tampil tidak pada levelnya, terlalu banyak melakukan unforced errors di lapangan. Dari sisi mental pertandingan juga harus dibangkitkan lagi. Semoga ke depan mereka bisa memberikan yang lebih baik," katanya