Bola.com, Jakarta - PSSI memutuskan tak memberikan target khusus kepada Timnas Indonesia U-24 yang akan berlaga di Asian Games 2022. Bahkan, PSSI berencana menurunkan alumni Timnas Indonesia U-20 pada ajang itu.
Keputusan itu mendapatkan dukungan dari pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni. Sosok yang akrab disapa Bung Kus itu merasa pecinta sepak bola Indonesia harus realistis di Asian Games 2022.
Timnas Indonesia U-24 yang akan berlaga pada ajang itu tak perlu diberikan target terlalu tinggi. Sebab, prestasi Indonesia pada ajang itu juga tak terlalu meyakinkan.
"Kita harus realistis, menjadikan Asian Games sebagai target itu akan menjadi beban untuk tim kita. Selama di Asian Games tidak ada prestasi luar biasa terutama dalam 10 tahun terakhir," ujar Kusnaeni kepada Bola.com, Rabu (26/7/2023).
Fokus Kualifikasi Piala Asia U-23 2024
Kusaeni menyarankan PSSI untuk lebih fokus pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Pada ajang itu, Indonesia dipastikan menjadi tuan rumah.
Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi tantangan dari Turkmenistan dan China Taipei di Stadion Manahan Solo, September mendatang.
"Kemudian ada agenda yang lebih realistis yaitu Kualifikasi Piala Asia U-23, artinya itu lebih realistis karena bisa lolos ke Asia," jelas Kusnaeni.
Level Asia Tenggara
Menurut Mohamad Kusnaeni, sepak bola Indonesia masih cukup rendah levelnya. Saat ini Asia Tenggara dinilai masih menjadi level paling realistis.
Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur memang pernah meraih prestasi di level Asia Tenggara. Terbaru ada Timnas Indonesia U-22 yang meraih medali emas SEA Games 2023.
"Sepak bola Indonesia itu masih levelnya Asia Tenggara, tidak hanya senior tapi juga di kelompok umur. Terbukti kita pernah juara SEA Games, U-22, U-19, dan U-16 juga pernah juara," ujarnya.
Masih Harus Berjuang
Lebih lanjut, Kusnaeni merasa sepak bola Indonesia masih harus terus berbenah jika mau bersaing di level Asia. Sebab, dibandingkan dengan negara lapis kedua Asia saja, Indonesia sebenarnya masih cukup tertinggal.
"Kita bisa juara lah di Asia Tenggara, mampu bersaing. Tapi kalau level Asia kita masih agak sulit, kita masih tertiggal bahkan dari negara lapis kedua seperti Bahrain atau Uzbekistan. Kalau kita mau," tandas Kusnaeni.