BRI Liga 1: Tekad Edo Febriansah Bawa Persib Kalahkan Persik, Meski Berstatus Pemain asal Kediri

Diakui Edo Febriansah, sebagai pemain Persib tentunya dirinya bakal berusaha mengeluarkan 100 prsen kemampuan meski lawan yang dihadapi merupakan tim kebanggaan kota kelahirannya, Kediri.

"Kediri adalah rumah saya, kota yang membesarkan saya tapi saya akan berjuang demi Persib dan bertarung mati-matian untuk Persib, dan semoga kami bangkit saat lawan Persik," harap Edo.

Edo Febriansyah memang salah satu pemain rekrutan anyar Persib pada musim 2023/2024. Direkrut dari RANS Nusantara FC, pemain bernomor punggung 97 di Persib ini cukup diandalkan di sektor sayap.

Ia diikat kontrak manajemen Persib selama dua musim langsung atas rekomendasi pelatih Luis Milla sebelum memutuskan mengundurkan diri.

Pemain kelahiran Kediri ini mengaku siap bersaing di dalam tim Persib untuk bisa mendapat menit bermain dan menjadi starter di setiap pertandingan.

"Tapi saya pikir semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk sebuah persaingan, yang terpenting semuanya demi kebaikan tim saja," tegas Edo.

"Dan tentunya tantangan akan selalu ada, jadi saya akan berusaha maksimal untuk melampaui setiap tantangan yang ada," tambahnya.

Sementara itu, Caretaker Persib Bandung, Yaya Sunarya mengaku sudah paham dengan gaya permainan Persik Kediri. 

Menurutnya, tim berjulukan Macan Putih itu merupakan tim yang agresif, baik saat bermain di kandang maupun tandang.

Oleh karena itu, pasukannya diharapkan bisa lebih fokus dan mampu disiplin di posisinya masing-masing.

"Kami tahu bagaimana Persik Kedir) bermain, termasuk saat menyerang. Tapi saya pikir dengan kondisi sekarang Persik Kediri mempunyai motivasi yang lebih baik," jelas Yaya Sunarya, Kamis (27/7/2023) di Kediri.

Walau demikian, Yaya Sunarya memastikan para pemainnya sudah sangat siap untuk mematahkan motivasi berlipat yang akan ditunjukkan tim besutan pelatih asal Brasil, Marcelo Rospide itu.

Pelatih fisik Persib ini tidak menampik jika kondisi timnya sedang dalam masalah setelah ditinggal pelatih Luis Milla.

Namun, hal itu lanjut Yaya tidak bisa berlarut dan harus tetap semangat untuk meraih kemenangan setelah empat laga sebelumnya tidak pernah menang.

"Problematika dalam sebuah tim akan selalu ada, terlepas tidak adanya coach Luis Milla di sini kemudian kita tak dapatkan hasil yang maksimal di empat pertandingan. Kita harus terus berkembang dan terus mencari solusi," imbuh Yaya.

"Kemudian tim selalu berusaha mencari tiga poin di setiap pertandingan, artinya ketika tim sedang berproses dalam sebuah kompetisi, dimana kita masih merasa ada kekurangan, itu hal yang wajar," lanjutnya.