Bola.com, Jakarta - Bali United akan menjamu pimpinan klasemen sementara BRI Liga 1 2023/2024, Dewa United FC, di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Sabtu (29/7/2023). Laga ini merupakan lanjutan pekan kelima.
Bagi tuan rumah ini laga sarat gengsi. Sebagai peraih dua kali mahkota juara, Serdadu Tridatu (julukan Bali United), pasti ingin menunjukkan kualitas sejatinya. Sang tamu, The Tangsel Warriors, juga tak mau rekor belum terkalahkan dalam empat partai lalu ternodai begitu saja.
Sepak terjang Dewa United FC musim ini memang mengundang decak kagum. Padahal musim lalu Dewa United terpuruk di zona merah bersama PSS dan RANS Nusantara FC. Untung saja ada perubahan regulasi penghapusan degradasi sebagai buntut Tragedi Kanjuruhan.
Dari empat pertandingan, tim asuhan Meneer Jan Olde Riekerink meraih sepuluh angka dari tiga kemenangan dan sekali imbang. Sementara Bali United tertahan di urutan sembilan dari hasil dua kemenangan dan dua kekalahan. Koleksi poin pasukan Stefano Teco Cugurra masih enam.
Kebangkitan Ricky Fajrin dkk. ditandai kemenangan beruntun atas dua wakil Jatim, Madura United dan Arema FC. Sekali layar terkembang, Bali United pun pasti berambisi menjungkalkan Dewa United FC guna mengejar hatrik tripoin.
Skuad Bali United tergolong unik. Pemain asing yang direkrut berasal dari beberapa negara berbeda. Padahal pelatih Teco berasal dari Brasil, tapi dia tidak mengusung Samba sentris.
Meski berasal dari multietnis para pemain itu tampil sangat harmonis. Berikut empat serdadu Bali United yang bakal menodai rekor Dewa United FC.
Jefferson de Assis
Striker anyar asal Brasil ini menjalani debutnya dengan mulus bersama Bali United. Untuk sementara, Jefferson telah mencetak dua gol. Masing-masing diceploskan ke gawang Madura United dan Arema FC.
Postur jangkung tak mengurangi kelincahan gerakan Jefferson. Reflek kakinya saat membelokkan tendangan keras Ricky Fajrin berhasil mengoyak jala Arema FC.
Jefferson juga bukan tipe sosok malas bergerak. Padahal biasanya pemain berpostur tinggi agak lamban mobilitasnya. Jefferson malah rajin naik turun membantu tim. Bek Dewa United juga harus waspada tandukan kepala Jefferson.
Privat Mbarga
Pemain berpaspor Kamerun ini paling susah dipegang. Karena Privat Mbarga tipe pemain tak bisa diam diri. Dia sering berpindah posisi dari penyerang sayap kanan ke kiri, dan sebaliknya.
Bahkan dia tiba-tiba bisa berada di tengah ketika Bali United mulai diserang lawan. Meski baru berkolaborasi dengan Jefferson, Privat Mbarga paham kemauan partnernya itu di lini depan.
Mbarga tak sekadar berperan sebagai pelayan penyuplai bola bagi penyerang. Tapi dia juga sangat tajam dalam urusan mencetak gol. Musim lalu dia menyumbang 16 gol dan tujuh assist untuk Bali United.
Mohammed Rashid
Kehadiran gelandang Timnas Palestina ini harus mengorbankan pemain dari Irak, Brwa Nouri. Namun Bali United butuh seorang gelandang pekerja yang lebih kuat dan visioner.
Keberadaan Muhammad Rashid membuat lini tengah makin solid. Dia fasih sebagai gelandang bertahan maupun serang. Rashid tinggal menunggu momentum kapan harus menjalankan perannya.
Pengalaman membela Persib mempermudah Rashid beradaptasi dengan rekan setimnya di Bali United. Apalagi di sektor tengah ada dua pemain senior eks Persija macam Ramdani Lestaluhu dan Novri Setiawan yang bikin lini vital ini sangat harmonis dan dinamis.
Ricky Fajrin
Untuk sementara, Ricky Fajrin salah satu pemain lokal paling menonjol performanya di Bali United. Aksi tendangan jarak jauh kaki kirinya melawan Arema FC jadi buktinya.
Bek kiri ini juga makin percaya diri karena mengemban tugas sebagai kapten tim untuk memimpin rekan-rekannya mengibarkan panji Bali United.
Rasa tanggungjawab dan profesionalisme membuat Ricky Fajrin seolah mengeluarkan segala kemampuannya di lapangan.