Bola.com, Jakarta - Fans Persebaya Surabaya tanpa beratribut dipersilakan untuk masuk ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Minggu (30/7/2023) malam WIB.
Puluhan fans Persebaya itu lebih dulu dikumpulkan di Hall Basket Gelora Bung Karno (SUGBK). Perwakilan dari pihak Persija, Persebaya, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan kepolisian berembuk untuk mencari solusi.
Pada akhirnya, fans Persebaya yang memiliki tiket diperbolehkan menonton partai Persija kontra Persebaya di SUGBK.
Namun, fans Persebaya tidak boleh mengenakan atribut. Selain itu, mereka juga dilarang bersorak jika Persebaya mencetak gol atau menang.
Penonton Biasa
Manajer Fans Relation Persebaya, Sidik Tualeka, turut menemani fans Persebaya di Hall Basket. Pria yang karib dipanggil Alex itu menyebut fans Persebaya sebagai "penonton dan Warga Negara Indonesia".
"Ini teman-teman WNI yang datang dari Surabaya ingin menyaksikan partai yang luar biasa ini karena laga ini istimewa menurut mereka," ujar Sidik.
"Jadi tidak ada kaitan dengan suporter, mereka penonton. Jadi memang penonton itu dilindungi haknya oleh negara. Mereka warga negara biasa."
Bertiket
"Karena kan suporter itu penjelasannya sudah ada, suporter beratribut, mereka datang bernyanyi dan mendukung timnya secara terbuka. Sementara mereka kan tidak, datang secara tertutup."
"Intinya kami ingin melindungi panitia pelaksana pertandingan Persija untuk tidak terjebak dalam regulasi ini. Mereka semua bertiket," imbuh Sidik.
Datang Jauh dari Surabaya
PSSI memang melarang suporter tim tamu untuk menghadiri laga tandang yang tertuang dalam regulasi BRI Liga 1 2023/2024 ayat keenam pasal ke-51 tentang Ticketing.
"Mereka sengaja datang dari Surabaya karena memang mereka sudah mendapatkan kepastian bisa masuk ke stadion. Jumlahnya cukup banyak," ucap Sidik.
Terorganisir
"Terpisah-terpisah. Kan kebetulan warga Surabaya ada di mana-mana. Jadi memang mereka datang dari berbagai macam kota. Jumlahnya banyak. Tapi saya pastikan teman-teman yang datang secara kemampuan ekonomi sudah sangat bagus."
"Sehingga mereka mampu mengorganisir diri mereka, bukan suporter liaran yang tidak bisa kondusif. Mereka bisa menjaga kondusifitas pertandingan. Jadi kita dukung sama-sama," imbuh Sidik.