3 Alasan Kenapa MU Tidak Salah Beli Rasmus Hojlund: Calon Striker Fenomenal Nih!

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 31 Jul 2023, 07:00 WIB
Pemain Denmark, Rasmus Hojlund, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Finlandia pada laga Kualifikasi Euro 2024 di Kopenhagen, (23/3/2023). Hojlund memimpin daftar top skor sementara di kualifikasi Euro 2024 dengan meyarangkan lima gol dari hanya dua pertandingan. (Photo by Liselotte Sabroe / Ritzau Scanpix / AFP)

 

Bola.com, Jakarta - Rasmus Hojlund menjadi pemain yang paling diminati oleh manajer Manchester United (MU), Erik ten Hag. Meski namanya kurang begitu dikenal di Eropa, Setan Merah rela merogoh kocek sedalam 75 juta euro plus tambahan 10 juta euro dalam skema add-ons. Kenapa ia begitu berharga?

Advertisement

MU tinggal menunggu waktu unguk melakukan tes medis dan mengumumkan peresmian Hojlund. Penyerang Timnas Denmark itu akan dikontrak selama lima musim plus opsi perpanjangan.

Mengacu data Transfermarkt, Hojlund bakal menjadi pemain termahal kelima yang didatangkan MU setelah Paul Pogba, Antony, Harry Maguire, dan Jadon Sancho.

Memangnya, seberapa spesial Rasmus Hojlund sehingga MU harus memecahkan rekor transfer untuk pembelian striker? Apalagi ujung tombak berpostur 191 cm itu 'hanya' mencetak sepuluh gol dan empat assist dari 34 penampilannya untuk Atalanta pada musim lalu.

Nah, berikut ini Bola.com mengulas tiga alasan mengapa tidak mengherankan MU begitu ngotot merekrut Rasmus Hojlund?

2 dari 5 halaman

Expected Goals Tinggi

Selebrasi striker Denmark, Rasmus Hojlund setelah mencetak gol ke gawang Kazakhstan pada laga Grup H Kualifikasi Euro 2024 di Astana, Kazakhstan (26/3/2023). Saat menghadapi Kazakhstan pada matchday kedua, Rasmus Hojlund menyumbang dua gol meski akhirnya Denmark kalah 2-3 di akhir laga. Gol-gol dicetak pada menit ke-21 dan 35. (AFP/Ritzau Scanpix/Bo Amstrup)

Mempertimbangkan bahwa pemain berusia 20 tahun itu hanya mencetak sembilan gol di lima liga top Eropa, bayaran total €85 juta mungkin tampak sangat mahal, tetapi jelas bahwa Manchester United tidak hanya percaya pada Hojlund di masa depan, tetapi juga di masa sekarang.

Musim lalu, Hojlund menghasilkan rata-rata expected goals (xG) 0,47 per 90 menit. Ia juga rata-rata menghasilkan 2,65 tembakan per 90 menit.

Dia menghasilkan 2,75 aksi penciptaan tembakan per 90 menit dan menerima 11 operan progresif per 90 menit, menunjukkan kemampuannya untuk mendapatkan ruang yang tepat untuk tembakan ke gawang.

3 dari 5 halaman

Striker Cerdas

Striker Denmark, Rasmus Hojlund menguasai bola saat menghadapi Kazakhstan pada laga kualifikasi Euro 2024 Grup H di Astana Arena Stadium, Astana, Kazakhstan (26/3/2023). Rasmus Hojlund yang baru berusia 20 tahun muncul sebagai pemain tertajam dalam dua laga kualifikasi Euro 2024. Ia total mencetak 5 gol untuk Denmark, tiga gol dibuat ke gawang Finlandia saat menang 3-1 dan dua gol ke gawang Kazakhstan saat kalah 2-3. (AP Photo)

Bukan rahasia lagi bahwa striker Denmark ini belum begitu bisa membuktikkan kualitasnya secara nyata, tetapi di usianya yang baru 20 tahun dia sudah menunjukkan mengapa dia adalah pemain yang sangat dipuji, cerdas secara taktik dan membaca permainan dengan baik.

Pengambilan keputusannya terkadang masih mengecewakan dan dia tidak asing dengan ketidakkonsistenan, tetapi ini adalah hal-hal yang kemungkinan besar akan dia tingkatkan di tahun-tahun mendatang, karena sudah memiliki pondasi yang kuat.

4 dari 5 halaman

Fisik Cocok buat Liga Inggris

Sementara untuk Finlandia, gol tunggal diciptakan oleh Oliver Antman pada menit ke-53. (Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix/AFP)

Hojlund memiliki fisik yang tepat untuk mengesankan di Liga Inggris dan kemampuannya bermain tenang di area pertahanan lawan, dibantu oleh kemampuan teknis dan fisiknya yang mengesankan, akan menambah lapisan baru dalam serangan Manchester United.

Dia rata-rata melakukan 6,52 sentuhan di area penalti lawan per 90 musim lalu, mampu menerima bola di ruang sempit dan mendorong melalui sepertiga akhir.

Hojlund mungkin tidak langsung bersinar di Manchester United, hanya mencetak satu gol dalam 13 pertandingan pertamanya di Atalanta, tetapi tidak ada keraguan bahwa dia akan mulai bersinar begitu kepercayaan dirinya tumbuh dan dia mulai mengembangkan pemahaman dengan rekan setim seperti Bruno Fernandes.

5 dari 5 halaman

Berita Terkait