4 Kesalahan yang Sering Dilakukan Virgin Runner Ketika Ikut Event Lari

oleh stella maris pada 31 Jul 2023, 20:49 WIB
Jogging dan lari serupa namun berbeda. (unsplash.com/@4lexmccarthy)

Bola.com, Jakarta Event olahraga seperti lari merupakan salah satu acara yang saat ini paling banyak digemari. Beberapa pendaftaran untuk menjadi peserta running pun sudah dimulai sejak setahun yang lalu. 

Ada beberapa kategori lari yang dapat diikuti, mulai dari rute untuk 5K, 10K, half marathon hingga marathn. Mereka yang mengikuti kategori tersebut pun nggak terbatas dilakukan para pencinta olahraga lari, tapi ada juga yang ingin menjajal untuk mengikuti event lari, untuk mendapatkan pengalaman. 

Advertisement

Nah, jika kamu adalah salah satu orang yang ingin mendapatkan pengalaman berlari dengan mengikuti gelaran event lari tertentu, artinya kamu adalah virgin runner. Yup, itu adalah sebutan bagi kamu pelari pemula yang benar-benar baru mengikuti sebuah acara lari untuk pertama kalinya. 

Namun sayangnya, virgin runner yang mengikuti sebuah acara lari, ada yang sekadar ikut-ikutan. Padahal sebenarnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan, jauh sebelum acara itu berlangsung. 

Agung Mulyawan dari POCARI SWEAT Sport Science Expert mengatakan salah satu hal yang harus dilakukan sebelum ikut race atau event lari adalah berlatih. Menurutnya hal ini menjadi langkah utama yang harus dilakukan bagi semua pelari terutama virgin runner. 

"Jadi kalau ikutan race, jangan tiba-tiba ikut tanpa latihan. Pastinya harus latihan dulu. Kebutuhan nutrisi dan hidrasi juga wajib dipenuhi yang dapat dimulai dari H-7 atau tujuh hari sebelum mengikuti event," kata Agung dalam acara POCARI SWEAT Run Indonesia 2023, Minggu (30/7).

Selain nggak latihan yang menjadi kesalahan pertama sebelum mengikuti event lari, ada hal lain yang juga sering dilakukan para virgin runner yang dapat memicu cedera, yaitu: 

 

2 dari 6 halaman

1. Kurang Pemanasan

Ini adalah faktor penting yang harus sebelum flag off running dimulai. Pemanasan sebenarnya bukan sekadar menggerak-gerakan tubuh loh, kamu harus melakukan beberapa gerakan pemanasan dengan benar, untuk meminimalisir cedera. 

Ada baiknya pemanasan dilakukan dengan berbagai gerakan, mulai dari jogging atau jalan cepat, straight leg kicks untuk meregangkan otot di kaki, butt kicks, high knees, hingga peregangan dinamis. 

 

3 dari 6 halaman

2. Kurang Tidur

Kurang tidur satu kali saja bisa sangat memengaruhi sesi olahraga karena dapat menurunkan performa dan daya tahan tubuh. Selain itu risiko cedera pun dapat meningkat. Maka dari itu, pastikan kamu mendapatkan waktu yang tidur yang cukup dan berkualitas, ya! 

 

Ilustrasi Kurang Tidur Credit: pexels.com/Andrea
4 dari 6 halaman

3. Sering 'Balapan'

Menurut Agung, ini juga menjadi salah satu hal yang sering dilakukan para runner, nggak menutup kemungkinan virgin runner. Alih-alih ingin sampai dengan cepat di garis finish, kamu pun berlari cepat mendahului pelari lainnya. 

"Biasanya terjadi di kilometer awal, saat pertama banyak yang kepancing dengan pelari elit (atlet atau pelari profesional). Jadi sebenarnya, sesuaikan saja dengan kemampuan yang dimiliki dan nggak perlu balapan dengan pelari elit," katanya. 

 

5 dari 6 halaman

4. Melewati Hydration Point

Ilustrasi hydration point/Shutterstock-Oakland Images.

Setiap event lari pasti selalu disediakan hydration point atau titik yang menyediakan air minuman yang dapat menghidrasi tubuh. Menurut Agung, nggak sedikit peserta lari yang melewatkan titik ini. 

"Banyak runner yang merasa belum haus, jadi melewati saja titik ini. Padahal hydration point sebetulnya nggak boleh dilewati karena tubuh harus tetap terhidrasi. Jadi, jangan tunggu haus, kalau ada hydration point, wajib ambil cairan dan minum sekitar 100 ml," kata Agung. 

 

6 dari 6 halaman

5. Melewati Minum Isotonik

Setelah berlari, kamu harus segera mengganti cairan dan elektrolit yang hilang yang keluar lewat keringat, dengan minum air putih. Namun untuk mengatasi dehidrasi akibat berkurangnya elektrolit dalam tubuh, ada baiknya kamu juga minum isotonik. 

Itu karena minuman isotonik dapat mengganti cairan elektronik (ION), energi dalam otot yang hilang setelah berlari atau berolahraga. Minuman isotonik pun mengandung mineral dan karbohidrat yang diperlukan tubuh. 

 

(*)