9 Bintang yang Jadi Ampas di Liga Inggris: Nama Besar tapi Gagal Total

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 03 Jun 2024, 14:30 WIB
Angel Di Maria ditaksir memiliki banderol 50 juta euro kala meninggalkan Manchester United. Ia hengkang dari Old Trafford pada bursa transfer musim panas 2015/2016 dan dipinang PSG dengan mahar sebesar 63 juta euro. Pemain Timnas Argentina tersebut telah tampil sebanyak 32 laga dengan mencatatkan 4 gol dan 12 assist. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Liga Inggris menyuguhkan tantangan dan persaingan yang berat. Pemain-pemain yang menjajal petualangan di Premier League harus berjuang keras supaya sukses. 

Bahkan, label pemain bintang tidak menjamin apa pun. Tak sedikit bintang sepak bola yang sukses di liga lain dan Timnas, tiba-tiba melempem di Liga Inggris

Advertisement

Ada yang gagal karena tertekan, sulit beradaptasi, maupun alasan-alasan lain. Yang jelas, karier mereka tiba-tiba meredup di Liga Inggris. 

Berikut 10 pemain top tetapi gagal total saat berkarier di Liga Inggris. Yuk, kita simak bersama. 

 

2 dari 10 halaman

1. Mateja Kezman

Mateja Kezman - Mateja Kezman bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2004 dari PSV Eindhoven. Namun, Kezman gagal menunjukkan penampilan terbaiknya di Chelsea, ia hanya mencetak tujuh gol dalam 40 penampilannya di semua kompetisi. (AFP/Carl De Souza)

Ekspektasi tinggi mengiringi Kezman, sang mesin gol PSV, saat tiba di Chelsea. Tetapi dia gagal meniru performanya di Eredivisie untuk diterapkan di Inggris, dengan hanya mencetak empat gol dalam semusim.

Dia lebih sukses di tingkat internasional, saat memperkuat Yugoslavia maupun Serbia & Montenegro. Kezman mencetak 17 gol untuk kedua negara, serta tampil di Euro 2000 dan Piala Dunia 2006 meskipun timnya gagal juara.

3 dari 10 halaman

2. Adrian Mutu

Adrian Mutu terbukti mengkonsumsi kokain dan ia dijatuhi hukuman 7 bulan larangan bermain yang mengakhiri karirnya di Chelsea pada tahun 2004. Tak kapok, dirinya kembali mengkonsumsi sibutramine ketika membela Fiorentina dan dijatuhi hukuman 9 bulan larangan bermain. (Foto: AFP/Jim Watson)

Kiprah pemain asal Rumania ini di Chelsea akan dikenang karena semua keburukannya. Dia mengemas tujuh gol dalam 27 pertandingan sebelum dipecat karena penggunaan kokain.

Namun, rekor mencetak golnya untuk Rumania sangat mengesankan, dengan 35 gol dalam 77 caps. Ini menjadikan Adrian Mutu sebagai pencetak gol terbanyak Rumania bersama Gheorghe Hagi.

4 dari 10 halaman

3. Christian Poulsen

Christian Poulsen. Gelandang Denamrk yang kini berusia 42 tahun dan telah pensiun pada Desember 2016 bersama FC Copenhagen ini terlebih dahulu membela Liverpool selama 1 musim pada 2010/2011 usai didatangkan dari Juventus. Ia baru memperkuat Ajax Amsterdam pada awal musim 2012/2013 usai didatangkan dari Evian. Bersama Ajax ia bertahan selama 2 musim hingga 2013/2014. (AFP/Paul Ellis)

Kiprah Poulsen di Liverpool bakal terlupakan bagi semua orang. Dia terlalu lambat untuk beradaptasi menghadapi keganasan Premier League selama era nahas Roy Hodgson.

Tetapi, dia menyelesaikan kariernya sebagai pemain dengan penampilan terbanyak kesembilan di Denmark dalam 96 caps. Dia berlaga di dua Piala Dunia dan satu Kejuaraan Eropa serta hal paling dikenang saat bintang Italia, Francesco Totti, meludahinya di Euro 2004.

5 dari 10 halaman

4. Andriy Shevchenko

Selebrasi striker Chelsea, Andriy Shevchenko setelah mencetak gol ke gawang Valencia pada laga leg kedua babak perempatfinal Liga Champions 2006/2007 di Mestalla Stadium, Valencia (10/4/2007). Andriy Shevchenko yang pensiun pada Juli 2012 bersama Dynamo Kyiv ini total mencetak 9 gol di babak perempatfinal Liga Champions dari 14 laga. Gol-gol tersebut dicetaknya bersama Dynamo Kyiv, AC Milan dan Chelsea. (AFP/Jose Jordan)

Shevchenko adalah salah satu pemain langka yang benar-benar mendapatkan label legenda. Dia menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Ukraina dengan 48 gol dan menjuarai Liga Champions bersama AC Milan serta mendapatkan Ballon d'Or.

Pada 2006, Shevchenko pindah ke Chelsea dengan harga 30,8 juta pounds tetapi hanya mampu melesakkan sembilan gol dalam 48 laga. Dia akhirnya dipinjamkan kembali ke AC Milan sebelum pulang kampung ke klub pertamanya, Dynamo Kiev, dan menemukan kembali sentuhan mencetak golnya.

6 dari 10 halaman

5. Robinho

Robinho. Striker berusia 31 tahun yang telah pensiun pada Oktober 2020 besama Santos FC ini tercatat pernah berkompetisi di Liga Inggris bersama Manchester City selama dua musim mulai 2008/2009 hingga 2009/2010. Pada musim pertamanya ia mampu mencetak 14 gol. Sementara pada musim terakhirnya ia gagal meyumbang satu gol pun dan sempat dipinjamkan ke Santos FC. (AFP/Adrian Dennis)

Robinho tidak pernah berhasil membuktikan Manchester City tepat mengeluarkan 32,5 juta pounds demi membelinya dari Real Madrid pada 2008. Dia hanya mencetak 14 gol dalam 41 pertandingan Premier League.

Dia juga tidak berhasil meniru penampilan gemilangnya untuk Brasil, dengan 100 caps serta mengemas 28 gol dan tampil di dua Piala Dunia.

"Manchester City adalah satu-satunya tim yang saya tinggalkan tanpa memenangi gelar," ujar pemain yang kini berusia 35 tahun dan bermain di klub Turki, Istanbul Basaksehir.

7 dari 10 halaman

6. Diego Forlan

Diego Forlan. Striker Uruguay yang kini berusia 43 tahun dan telah pensiun pada Agustus 2019 bersama Kitchee ini menjadi satu-satunya pemain Uruguay yang mampu meraih trofi juara Premier League. Ia melakukannya bersama Manchester United pada musim 2002/2003, yaitu di musim keduanya bersama Setan Merah yang diperkuatnya selama 3 musim mulai tengah musim 2001/2002 hingga akhir musim 2003/2004 usai didatangkan dari Independiente. Gelar lain yang diraihnya adalah Piala FA 2003/2004 dan Community Shield tahun 2003. Bersama Setan Merah ia total tampil dalam 97 laga di semua ajang dengan torehan 17 gol dan 9 assist. (AFP/Paul Barker)

Ketika gantung sepatu dari Timnas Uruguay pada  2015, Forlan adalah pemain dengan penampilan terbanyak kedua di negaranya dengan 112 caps. Dia juga berada di peringkat ketiga dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa dengan 36 gol.

Forlan menyabet Golden Ball setelah mencetak gol terbanyak bersama di Piala Dunia 2010. Tetapi dia gagal membuat dampak yang sama di Manchester United karena hanya mampu menyumbangkan 10 gol dalam 63 laganya di Premier League.

8 dari 10 halaman

7. El Hadji-Diouf

5. El Hadji Diouf - Bukan mencetak gol, striker asal Senegal ini lebih sering membuat masalah saat bersama Liverpool. Pemain yang hanya mencetak tiga gol dari 55 laga ini pernah meludahi suporter The Reds. (AFP/Paul Barker)

Diouf tampil di Piala Dunia 2002 dan mengantar Senegal ke perempat final yang membuat Liverpool merogoh kocek 10 juta pounds demi mendatangkannya. Namun, setelah awal yang menjanjikan, semua berakhir dengan malapetaka karena Diouf dianggap buruk secara prestasi maupun sikapnya.

Setelah di Liverpool, dia sempat memperkuat tim Premier League lainnya seperti Sunderland, Blackburn dan Bolton. Namun penampilannya juga tidak kunjung produktik karena hanya mencetak 28 gol dalam 243 pertandingan Premier League.

9 dari 10 halaman

8. Claudio Bravo

Claudio Bravo. Kiper asal Cile berusia 39 tahun yang sejak awal musim 2020/2021 membela Real Betis ini tercatat pernah merumput di Liga Inggris bersama Manchester City selama 4 musim mulai 2016/2017 hingga 2019/2020. Ia didatangkan The Citizens dari Barcelona dengan nilai transfer 18 juta euro. Ia hanya sempat menjadi kiper utama Man City pada musim pertamanya dan mulai tergeser pada musim keduanya usai kedatangan Ederson Moraes. Ia total tampil dalam 29 laga di Liga Inggris bareng Man City dengan torehan 9 kali clean sheet dan kebobolan 34 gol. (AFP/Paul Ellis)

Pep Guardiola langsung mengacuhkan Joe Hart saat mulai melatih Manchester City pada 2016. Guardiola memilih mendatangkan Claudio Bravo dari Barcelona yang juga mengantarkan Chile juara Copa America pada 2015 dan 2016.

Tetapi, ia gagal memenuhi harapan saat pasukan Guardiola tergagap hanya berada di posisi ketiga Premier League. Bravo tampaknya kehilangan semua kemampuan menghentikan tembakan lawan di Stadion Etihad dan kemudian hanya jadi pelapis ketika City mendatangkan Ederson.

10 dari 10 halaman

9. Angel Di Maria

5. Angel Di Maria (Manchester United) – Pria asal Argentina itu pernah menjadi pemain termahal sepanjang sejarah Premier League. Manchester United mengeluarkan dana 179 juta euro untuk meminangnya dari Real Madrid pada 2014. (AFP/Ian Kington)

Louis Van Gaal datang menggantikan David Moyes yang gagal menangani Manchester United pada 2013/2-14. Sang pelatih merekrut Angel Di Maria, pemain bintang Argentina yang pada akhirnya membawa negaranya juara pada Piala Dunia 2022.

Akan tetapi kariernya di Manchester United tidak sebaik di Real Madrid. Dia beselisih dengan Van Gaal dan akhirnya dibuang ke Paris Saint-Germain setelah hanya semusim di Old Trafford.

Sumber: Four Four Two 

Berita Terkait