Bola.com, Jakarta - Seorang striker Skandinavia bergabung dengan klub yang berbasis di Manchester bukan sesuatu yang asing. Jika dulu Manchester United (MU) pernah punya Ole Gunnar Solskjaer, maka dalam waktu dekat mereka bakal memiliki Rasmus Hojlund, pemain yang disebut-sebut sebagai Erling Haaland versi lite.
Rasmus Hojlund yang baru berusia 20 tahun dilaporkan bakal menyelesaikan kepindahannya ke MU dari Atalanta dalam beberapa hari mendatang. Manajemen The Red Devils kabarnya telah menyetujui bayaran untuk striker tersebut yang bernilai hingga £72 juta.
Ini langkah yang sangat bagus untuk striker muda Denmark juga. Dia bermain untuk klub terbesar di dunia dengan seorang manajer yang tampaknya mendapat dukungan dari manajemen klub, para pemain, dan para penggemar. Dia bisa menjadi tajuk utama generasi baru MU dan bisa membantu mengantar era baru kesuksesan.
Di tengah masifnya laporan yang berkembang seputar transfer Rasmus Hojlund, banyak pakar sepak bola, termasuk legenda MU, menilai Setan Merah melakukan perjudian karena sang striker dicap kurang berpengalaman. Mereka menganggap akan lebih bijaksana jika anak asuh Erik ten Hag itu membeli Harry Kane saja.
Nah, dalam ulasan kali ini, Bola.com merangkum lima alasan kenapa Rasmus Hojlund bisa lebih menguntungkan MU ketimbang membeli Harry Kane. Scroll ke bawah yuk!
Cukup Sukses di Liga Italia yang Terkenal dengan Pertahanan Solid
Rasmus Hojlund 'cuma' mencetak sembilan gol dalam 20 pertandingan Liga Italia untuk klub yang berbasis di Bergamo tersebut musim lalu. Ini bukan statistik yang menarik perhatian, tetapi angka yang bagus ketika Anda mempertimbangkan usianya dan fakta bahwa itu adalah musim debutnya bersama klub.
Perlu diingat juga, Liga Italia adalah kompetisi yang terkenal dengan pertahanan berlapisnya. Jadi, dengan status debutan dan masih remaja, mencatatkan sembilan gol di sana jelas catatan yang tidak bisa dibilang buruk.
Apalagi, MU bukan satu-satunya tim yang tertarik untuk mengamankan jasanya. Paris Saint-Germain sempat tertarik mendapatkan Hojlund dan bahkan mengajukan penawaran senilai £43 juta.
Mental Teruji, Klinis Pula
Rasmus Hojlund telah menunjukkan kekuatan mental sejauh ini. Awalnya, ia tidak langsung menjadi starter dan cuma berstatus pemain pelapis.
Pelatih Atalanta sering membangkucadangkannya dan tetap memercayakan striker andalannya, Duvan Zapata. Perlahan namun pasti, Hojlund sukses menggeser Zapata sebagai starter.
Pemain berusia 20 tahun itu menjadi semakin klinis di depan gawang sambil berhasil melepaskan sebagian besar tembakannya tepat sasaran. Sebanyak 64% tembakannya di Liga Italia musim lalu tepat sasaran.
Stok Striker Wonderkid di Eropa saat Ini Terbatas, Hojlund Hanyalah Sedikit di Antaranya
Lebih penting lagi, ini adalah bisnis yang cerdik dari MU. Saat ini tidak banyak penyerang muda di sepak bola Eropa yang memiliki potensi sebaik Hojlund.
Memasukkannya ke klub bahkan dengan bayaran yang sangat besar sebelum dia menyadari potensinya dan menjadi pemain bernilai lebih dari 100 juta pound adalah satu di antara kejelian MU.
Suatu saat nanti, Hojlund diprediksi bakal menjadi striker mahal seperti layaknya Kylian Mbappe ataupun koleganya sesama orang Skandinavia, Erling Haaland.
Di Level Timnas Juga Ciamik
Orang-orang yang ragu akan Hojlund berpendapat bahwa sepak bola tidak bisa diukur dengan potensi saja. Tetapi statistik di berbagai aspek, termasuk performanya di level tim nasional juga membuktikan bahwa Hojlund bukan sekadar pemain berpotensi tok.
Striker Denmark itu membuat enam penampilan untuk tim nasionalnya. Istimewanya, ia mampu melesakkan enam gol, yang berarti rata-rata Hojlund selalu mencetak gol tiap kali bertanding membela negaranya.
Harry Kane? Tunggu Gratis Saja
Apakah MU tidak tertarik dengan Kane karena usianya sudah 30 tahun? Rasanya naif jika Erik ten Hag bakal mengatakan tidak jika bisa memiliki Harry Kane.
Kane mencetak 30 gol bermain untuk Tottenham yang bahkan tidak memiliki kreator serangan di lini tengah. James Maddison memang baru masuk, dan kehadirannya mungkin membuat Kane berpikir dua kali untuk meninggalkan The Lilywhites.
Kaitannya dengan 'bisnis', keputusan MU untuk lebih memilih Hojlund adalah alasan klimaks dalam ulasan Bola.com kali ini. Kontrak Harry Kane tersisa satu tahun lagi. Jika tidak diperpanjang, Kane bisa diboyong dengan gratis.
Mengingat usianya akan 31 tahun musim depan, mendapatkan Harry Kane secara gratis akan lebih menguntungkan. Mungkin, peak performance-nya hanya akan sampai 3-4 tahun lagi, sehingga jelas merekrut Hojlund saat ini adalah keputusan bisnis yang jauh lebih cerdas.