Bola.com, Malang - Kemenangan masih jadi hal langka bagi Arema FC di BRI Liga 1 2023/2024. Sampai pekan kelima, tim yang dijuluki Singo Edan itu paling bagus meraih hasil imbang.
Raihan satu angka itu didapat Arema ketika bersua Persib Bandung (3-3) dan Persis Solo (1-1). Sementara itu, tiga pertandingan lainnya berujung dengan kekalahan.
Hasil tersebut membuat Arema FC masih terpaku di urutan 17 klasemen sementara BRI Liga 1. Belum pernah meraih kemenangan membuat pemegang saham mayoritas Arema, Iwan Budianto, turun tangan.
Mantan Wakil Ketua Umum PSSI itu mulai memberikan dukungan langsung. Dia hadir saat Arema FC bermain melawan Persis akhir pekan lalu (30/7/2023).
Beri Motivasi untuk Pemain
Sebelum pertandingan, IB, sapaan akrabnya sudah bertemu dengan pemain di hotel. Dia juga ikut makan bersama Arema FC
"Kehadiran Bos IB tentu penting. Dia bisa memberikan motivasi dan membuat pemain lebih bersemangat," kata asisten pelatih Arema FC, Kuncoro.
"Dulu juga pernah Arema dalam situasi seperti ini. Sulit menang. Ketika Bos IB datang, akhirnya pemain lebih semangat dan akhirnya bisa menang," sambungnya.
Iwan Budianto merupakan mantan CEO Arema FC. Dia meninggalkan Arema ketika terpilih sebagai Waketum PSSI. Setelah jabatannya selesai beberapa bulan lalu, kini dia kembali tetapi belum intens mendampingi Tim Singo Edan.
Dekat dengan Pemain
Kabarnya, salah satu sumber dana Arema FC sampai saat ini berasal dari IB, karena sumber pemasukan masih minim. Arema belum bisa bermain di Malang, karena Stadion Gajayana, yang diajukan sebagai homebase tak kunjung direnovasi.
Dengan kehadiran IB di Solo, artinya dia tak sekedar memberi dukungan dari sisi finansial saja, tetapi juga motivasi langsung. Selama ini, dia dikenal dekat dengan pemain.
Namun, di daftar pemainArema musim ini, banyak perubahan. Sehingga ada pemain yang baru sekarang bertemu langsung dengan Iwan Budianto.
Dirundung Netizen
Sementara itu, winger Arema FC, Samsudin, menjadi bulan-bulanan netizen. Dia dianggap menjadi penyebab Arema gagal meraih kemenangan atas Persis Solo.
Dalam laga tersebut, Tim Singo Edan unggul 1-0 berkat gol Gustavo pada menit ke-19. Namun, Persis berhasil menyamakan skor lewat eksekusi penalti Alexis Messidoro pada menit ke-72.
Sepakan 12 pas Persis Solo didapat akibat pelanggaran yang dilakukan Samsudin di dalam kotak penalti. Padahal, dia baru bermain pada menit ke-58 menggantikan Evan Dimas.
Tak cukup sampai disitu. Pelatih Arema FC menarik keluar Samsudin pada menit ke-78 akibat performa yang kurang oke. Praktis, Samsudin hanya 20 menit berada di lapangan.
Dibela Pelatih Arema FC
Samsudin sebenarnya satu di antara pemain yang kenyang pengalaman di Liga 2, dan baru musim ini naik kasta dengan membela Arema FC.
Namun, tekanan dari suporter sampai membuat pemain berusia 26 tahun tersebut mengunci kolom komentar akun Instagramnya.
"Waktu di ruang ganti setelah pertandingan melawan Persis, Samsudin minta maaf kepada tim. Dia merasa bersalah saat lawan dapat penalti," ujar asisten pelatih Arema FC, Kuncoro.
"Tetapi kami besarkan hatinya, karena dalam sepak bola hal ini bisa saja terjadi. Saya sendiri pernah alami ketika sedang sial di lapangan," lanjutnya.
"Ini jadi tanggung jawab pelatih. Bukan Samsudin. Yang menurunkan dia kan pelatih. Kalau kondisinya kemarin dia bisa cetak gol, pasti tanggapan netizen lain. Namun situasi dan kondisinya memang tidak seperti itu," ucap Kuncoro.