Bola.com, London - Mauricio Pochettino sudah didapuk menjadi manajer Chelsea. Dia akan memimpin The Blues mengarungi ganasnya kompetisi Liga Inggris musim depan, termasuk di turnamen-turnamen lain.
Beban di pundak Mauricio Pochettino sangat berat. Dia harus mengangkat The Blues dari keterpurukan.
Bayangkan saja, The Blues hanya finis ke-12 di Liga Inggris musim lalu. Padahal, Chelsea punya skuad mewah dan baru saja belanja besar-besaran.
Sebelum dikabarkan segera merapat ke Chelsea, Pochettino memiliki pengalaman selama enam tahun di Liga Inggris. Sang pelatih pernah membesut Southampton hingga Tottenham Hotspur.
Sayangnya, mantan pelatih Espanyol ini akhirnya dipecat dari Tottenham Hotspur. Tidak butuh waktu lama, Paris Saint-Germain mengontrak Pochettino walaupun berakhir juga dengan pemecatan.
Selama di klub-klub tersebut, Mauricio Pochettino pernah menerapkan aturan aneh. Aturan tersebut bahkan sulit dicerna bagi pemain hingga orang awam sekalipun.
Berikut sejumlah aturan pelatih aneh yang pernah diterapkan Mauricio Pochettino di klub-klub besutannya. Apakah ini juga berlaku di Chelsea?
1. Buah Lemon
Pochettino menyimpan nampan berisi lemon di kantornya, setelah seorang teman memberitahunya bahwa buah asam menyerap energi negatif. Dia mengatakan alasan di balik kebiasaannya itu kepada talkSPORT pada 2019.
"Lemon ditempatkan di sana untuk menghilangkan energi buruk," kata Pochettino.
"Beberapa orang datang dengan energi buruk dan itu masuk ke dalam lemon. Ini seperti penghalang, spons. Lemon menghilangkan semua hal negatif dan Anda dapat melihatnya, ini luar biasa! Saya selalu menggantinya setiap sepuluh hari terkadang tiga atau empat hari," ungkapnya.
2. Mengamati Aura
Sebagai manajer di era modern, Pochettino tentunya menggunakan data dan analitik untuk menilai pemain. Tetapi, dia juga menggunakan tes mata kuno dengan cara mengamati aura para pemainnya.
Kebiasaan itu ia tulis dalam bukunya, "Brave New World". "Saya membutuhkan data dan tes, tetapi yang paling memengaruhi keputusan adalah kemampuan saya melihat apakah energi yang tepat mengalir di pemain. "
"Saya dapat meramalkan hal-hal yang akan terjadi dan konsekuensi yang terkait, atau jalur mana yang akan diambil setiap pemain. Saya bisa melihatnya dalam aura mereka," lanjutnya.
3. Mematahkan Anak Panah
Pochettino juga punya aturan yang menantang nyali. Ia pernah meminta pemainnya mematahkan anak panah di depan tenggorokannya. Itu dia lakukan sebelum final Liga Champions.
"Ketika Anda melihat anak panah, Anda berpikir 'rasanya tidak mungkin, bagaimana saya akan mematahkan anak panah di depan tenggorokan saya? ayolah, saya seperti akan bunuh diri. Anda meletakkan ujung yang tajam di tenggorokan, tetapi kemudian, bang, Anda maju dan mematahkan panahnya," ujar Pochettino.
"Yang paling penting adalah mempelajari bagaimana Anda dapat mempersiapkan pikiran, untuk menjadi fokus. Menjadi proaktif. Ini adalah kunci dalam sepak bola," sambungnya.
4. Gacon Test
Tidak semua metode yang diterapkan Pochettino gila-gilaan. Pelatih asal Argentina itu juga melakukan tes yang masuk akal seperti gacon test untuk melihat kebugaran pemainnya. Pochettino senang jika pemainnya banyak berlari dan tentu saja wajib melihat hal tersebut dengan gacon test.
"Pertama-tama, para pemain memiliki waktu 45 detik untuk menempuh jarak 150 meter, dengan istirahat 15 detik. Setiap pengulangan 45 detik berikutnya, mereka harus berlari lebih jauh lagi sekitar 6,25 meter, dengan intensitas yang terus meningkat," ujarnya.
5. Memilih Sabun Cuci
Para pemain Chelsea harus berhati-hati saat berada di lorong supermarket. Pochettino akan memperhatikan bau setiap pemainnya.
Bahkan Pochettino memilih bubuk pencuci untuk perlengkapan timnya saat latihan maupun pertandingan. Rupanya, menurut Pochettino, bau itu penting untuk hari pertandingan.
6. Rekaman Gerak-gerik
Mantan pemain Tottenham, Danny Rose, mengungkapkan mantan bosnya merekam gerak-gerik pemainnya mulai dari latihan, pertandingan hingga kehidupan di luar lapangan.
"Dia sangat teliti, sangat tepat, dia seorang yang disiplin. Dia merekam latihan," ujar Rose seperti dikutip dari The Telegraph.
"Dia adalah manajer pertama yang saya temui yang merekam pelatihan, merekam sesi olahraga. Tidak ada tempat persembunyian. Dia bahkan memiliki 26 foto tentang kesalahan saya," ungkapnya.
7. Berjabat Tangan
Pochettino bersikap lunak dalam menghukum skuadnya dan memilih untuk tidak mengenakan denda berat pada skuadnya. Tapi rasa hormat sangat penting dan pemain diharapkan untuk saling menyapa rekannya dengan kata "halo" atau jabat tangan.
"Pada awalnya, ada lebih banyak aturan tetapi hari ini tidak begitu banyak karena mereka berbagi nilai," kata Pochettino pada 2016 .
"Setiap pagi, kita semua berjabat tangan untuk menunjukkan rasa hormat, untuk menunjukkan perasaan Anda terhadap rekan satu tim Anda dan bahwa Anda tertarik pada orang-orang yang berjabat tangan dengan Anda," lanjutnya.
Sumber: The Sun