Bola.com, Jakarta - Bak petir di siang bolong, Borneo FC Samarinda tiba-tiba mengumumkan penjualan Matheus Pato ke klub China, Shandong Taishan FC, dalam deadline bursa transfer musim panas BRI Liga 1 2023/2024 pada 20 Juli 2023.
Lewat unggahan di media sosialnya, Borneo FC menyatakan bahwa Matheus Pato ditransfer Shandong Taishan mengingat penyerang asal Brasil itu masih memiliki kontrak hingga 2025.
Meski postingan itu sempat dihapus Borneo FC, tetapi kepindahan Matheus Pato ke Shandong Taishan tetap terwujud lewat edaran pada beberapa hari berikutnya.
Presiden Borneo FC, Nabil Husien, mengatakan bahwa pihaknya menerima tawaran secara mendadak dari Shandong Taishan untuk Matheus Pato sebelum melawan Persis Solo pada 15 Juli 2023.
Properti Panas
Matheus Pato memang menjadi properti panas untuk klub luar negeri di bursa transfer musim panas. Maklum, striker berusia 28 tahun itu beratribut top scorer BRI Liga 1 musim lalu.
Bahkan, sebelum Shandong Taishan melamar Matheus Pato, Borneo FC lebih dulu didekati oleh klub Liga Korea Selatan, Liga China, Liga Kuwait, dan Liga Arab Saudi.
Namun, minat dari Liga Korea Selatan dan Liga China berasal dari tim kasta kedua. Sementara, ketertarikan dari klub Liga Arab Saudi datang ketika Borneo FC tengah menggelar pemusatan latihan di Yogyakarta pada Juni 2023.
Penjelasan Nabil Husien
"Sebenarnya tawaran datang sebelum melawan Persis dan itu tiba-tiba. Kalau sebelumnya, jujur Matheus Pato mendapatkan tawaran dari klub Kuwait, Korea Selatan, China, dan Arab Saudi," ujar Nabil Husien.
"Ada agensi datang menemui saya di Yogyakarta terkait tawaran dari klub Liga Arab Saudi. Cuma pada saat itu, kami belum ada kesepakatan apa-apa dan tiba saatnya sebelum melawan Persis."
"Ada satu agensi dari Korea Selatan yang menghubungi kami sehingga kami bisa berkomunikasi. Dengan waktu yang sangat mepet karena ini demi masa depat Matheus Pato juga," jelasnya.
Bukan karena Uang
Matheus Pato baru bergabung dengan Borneo FC pada 2022. Pada Maret 2023, kontraknya diperpanjang hingga 2025 oleh tim berjulukan Pesut Etam itu.
Matheus Pato, yang berstatus jebolan klub Brasil, Fluminense, datang ke Borneo FC setelah dua musim bermain untuk klub divisi kedua Liga Korea Selatan, Daejeon Hana Citizen.
"Jujur, ini bukan karena uang. Saya tidak peduli berapa uangnya karena itu bukan patokan saya. Saya hanya memikirkan masa depan Matheus Pato," terang Nabil Husien.
Suksesor Matheus Pato
"Ini satu langkah positif untuknya dan ini akan menjadi sejarah sepak bola Indonesia mengingat pemain di Liga Indonsia bisa menuju ke step yang jauh lebih tinggi," ucap pria berusia 29 tahun itu.
Sebagai suksesor Matheus Pato, Borneo FC merekrut striker asal Argentina yang sebelumnya berkancah di Liga Chile, Felipe Cadenazzi.
Yakin Tetap Kuat Tanpa Matheus Pato
Untuk musim ini, Borneo FC juga mendatangkan penyerang asal Belanda, Jelle Goselink. Pada musim lalu, pemain berusia 24 tahun itu mencetak empat gol dalam 25 penampilan di kasta kedua kompetisi Negeri Kincir Angin.
"Ini juga memotivasi saya untuk menyetujui transfer yang dilakukan tim China. Saya masih sangat yakin meski tanpa Matheus Pato. Sebab, dia pun bagus karena kerja sama tim. Jadi, siapa pun yang menggantikan Pato, saya yakin," imbuh Nabil Husien.