Bola.com, Jakarta - David De Gea memiliki akhir karier yang kurang menyenangkan di Manchester United (MU). Kontraknya di Old Trafford yang berakhir Juni 2023 dipastikan tak diperpanjang.
Menariknya, sampai saat ini De Gea masih belum mendapatkan klub baru. Padahal, ia menjadi salah satu pilar penting di skuad MU dalam sepuluh tahun terakhir.
Kondisi itu menarik perhatian kiper legendaris MU, Peter Schmeichel. Dalam acara Press Conference and Meet & Greet - Meet & Greet #SchmeichelKeVidio, Jumat (4/8/2023).
Bahkan, Peter Schmeichel blak-blakan merasa kasihan dengan nasib yang dialami David De Gea di MU. Terutama setelah apa yang sudah diberikan eks kiper Atletico Madrid itu untuk MU.
"Saya merasa kasihan dengan David De Gea. Karena ia sudah sangat loyal terhadap Manchester United. Dia sudah menjadi Player of The Year berkali-kali," kata Peter.
"Akan tetapi saya pikir, sang manajer sudah membuat pilihan dan dalam sepak bola loyalitas bukan menjadi hal yang selalu diprioritaskan," tambahnya.
Harus Bermain Bagus
Namun, Peter Schmeichel juga mencoba memahami apa yang sudah menjadi keputusan Erik ten Hag itu. Ia merasa setiap pemain harus mampu menampilkan penampilan terbaik secara konsisten.
"Anda harus bermain bagus, atau keluar dari klub. Tidak ada area abu-abu di antara itu," katanya.
Peter Schmeichel juga merasa para pelatih memang tidak seharusnya memperhatikan aspek sentimentil atau emosional untuk mempertahankan atau mendatangkan pemain.
"Tidak ada aspek sentimental di balik keputusan setiap manajer sepak bola. Semuanya itu dikalkulasikan dengan baik sambil mempertimbangkan apa yang terjadi pada tim jika suatu keputusan diambil," tambahnya
Penuh Tekanan
Lebih lanjut, Peter Schmeichel merasa membela klub seperti MU memberikan tekanan tambahan. Sebab, fans klub itu berjumlah sangat banyak.
Segala aspek permainan dari para pemain MU tentu akan menjadi sorotan. Apalagi jika mereka bermain kurang baik.
"Ini adalah Manchester United. Coba kita lihat, siapa saja yang nonton pertandingan Manchester United di sini? Semuanya kan. Inilah yang saya maksud, ini adalah contoh tekanan yang dihadapi sebagai pemain Manchester United," tutur pria asal Denmark itu.