Refleksi Mendalam Mikel Arteta setelah Arsenal Gagal Juara Liga Inggris: Merasa Layak Terus Bersama The Gunners

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 05 Agu 2023, 12:00 WIB
Arsenal menjadi satu-satunya tim yang tidak terkalahkan hingga pekan kesepuluh Liga Inggris musim 2022/2023. Catatan mengagumkan tersebut tak lepas dari peran pelatih mereka, Mikel Arteta. Selama menukangi The Gunners, ia telah memakai jasa 50 pemain berbeda. Namun, ada beberapa pemain yang selalu menjadi kepercayaannya pada musim ini. Berikut daftarnya. (AFP/Adrian Dennis)

Bola.com, Jakarta - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mempertimbangkan masa depannya setelah kegagalan menjadi juara Liga Inggris pada musim lalu. Ia bahkan melakukan refleksi mendalam untuk meyakinkan diri untuk tetap bertahan di Emirates Stadium.

Arsenal memimpin klasemen Premier League hampir sepanjang musim lalu. Ia bahkan sempat unggul lima poin dari Manchester City sebelum akhirnya ditahan imbang secara beruntun oleh Liverpool, West Ham United, dan Southampton.

Advertisement

Dengan kekalahan berat saat menghadapi Man City pada laga selanjutnya, Arsenal akhirnya turun dari puncak klasemen dan menyerahkan singgasana itu kepada Man City yang akhirnya berhasil menjadi juara.

Menyambut musim yang baru, Mikel Arteta yang tetap menjadi manajer Arsenal, melakukan refleksi terhadap apa yang sudah dilakukannya selama ini sembari membayangkan betapa sulit jalan yang akan dilaluinya ketika musim baru dimulai.

"Beberapa pekan awal, sangat sulit," ujar Mikel Arteta jika melihat apa yang diraih Arsenal pada musim panas ini seperti dilansir dari BBC Sports.

"Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melihat ke cermin dan memahami, apakah ada sesuatu yang seharusnya Anda lakukan dengan lebih baik atau berbeda? Jika demikian, maka belajarlah dari hal itu," lanjut manajer Arsenal itu.

 

2 dari 7 halaman

Menilai Diri Sendiri dan Layak untuk Bertahan

Gelandang Arsenal, Ainsley Maitland-Niles bersiap melakukan lemparan ke dalam di depan pelatih Mikel Arteta saat menghadapi Southampton dalam laga Liga Inggris 2020/2021 di Emirates Stadium, London (16/12/2020). Meski Ainsley Maitland-Niles telah dipromosikan ke tim utama Arsenal pada awal musim 2017/2018, nyatanya ia lebih banyak dipinjamkan ke beberapa klub. Kini ia tengah dipinjamkan ke Southampton sejak awal musim 2022/2023. (AFP/Pool/Peter Cziborra)

Mikel Arteta kemudian menyebut refleksi dan menilai diri sendiri menjadi hal penting yang dilakukannya setelah kegagalan Arsenal mempertahankan puncak klasemen pada musim lalu. Itulah yang membuatnya yakin untuk tetap bersama Arsenal.

"Nilai diri Anda sendiri, 'apakah Anda masih orang yang tepat untuk mengarahkan klub, tim, dan melangkah dengan cara yang Anda inginkan, dan apakah Anda punya energi dan keyakinan bahwa Anda bisa melakukannya?'," ujar Arteta.

"Butuh sebuah refleksi yang besar, tetapi jawabannya adalah ya, dan saya merasakannya dengan begitu banyak energi positif," lanjut manajer Arsenal itu.

3 dari 7 halaman

Pengalaman Musim Lalu

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta mengisntruksikan pemainnya saat bertanding melawan Tottenham Hotspur pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur di London, Inggris, Minggu (15/1/2023). Hasil ini membuat Arsenal makin kokoh di puncak klasemen dengan koleksi 47 angka dari 18 laga. (AP Photo/Frank Augstein)

Saat masih besaing menjadi juara pada musim lalu, dalam laga kontra Liverpool dan West Ham yang berakhir imbang, Arsenal sempat lebih dulu memimpin 2-0.

The Gunners pada akhirnya harus puas hanya meraih satu poin dalam tiap pertandingan, termasuk setelah Bukayo Saka gagal melakukan eksekusi penalti saat timnya unggul 2-1 atas West Ham.

Arsenal kemudian harus berusaha untuk mencetak gol hingga akhirnya bermain imbang 3-3 dengan Southampton, yang kemudian terdegradasi dari Premier League. Lalu The Gunners kalah telak 1-4 dari Man City.

Bicara mengenai perbedaan antara Man City dan Arsenal, Mikel Arteta menyebut ada momentum yang menjadi pembeda di antara kedua tim.

 

4 dari 7 halaman

Komentar Arteta Soal Beda Arsenal dan Man City

Sejumlah pemain Man City merayakan kemenangan atas Arsenal dalam lanjutan Liga Inggris 2022/2023 di Etihad Stadium, Kamis (27/4/2023) dini hari WIB. (AP Photo/Dave Thompson)

"Momentum. Pada momen-momen krusial ketika seharusnya ini berjalan satu arah, dan dalam banyak situasi pada musim lalu yang menguntungkan kami, nyatanya itu tidak menguntungkan bagi kami," ujar Areta.

"Ada satu, dua, tiga momen, kemudian kami kehilangan momentum dan mereka mengambilnya. Anda bicara mengenai tim yang jika perlu memenangkan 25 pertandingan secara beruntun, mereka memiliki kapasitas untuk melakukannya. Jadi hal terakhir yang mereka butuhkan adalah momentum dan keyakinan, dan kami memberikannya."

"Kami memiliki pertandingan yang tidak kami menangkan, terutama tiga hasil imbang yang membuat momentum berubah. Kami seharusnya memenangkan pertandingan itu dan kami cukup untuk memenangkannya, maka gelar juara ada di tangan kami."

"Itu adalah momen-momen penting ketika kami tidak cukup tajam, cukup clinis, tidak beruntung, dan membuat kesalahan tertentu yang membuat semua itu terjadi. Kami juga harus menyadari itu semua," lanjutnya.

 

5 dari 7 halaman

Community Shield

Community Shield - Arsenal Vs Manchester City (Bola.com/Adreanus Titus)

Arsenal akan menghadapi Man City dalam laga Community Shield di Wembley pada Minggu (6/8/2023) malam WIB.

Meski tim lawan sudah kehilangan Ilkay Gundogan dan Riyad Mahrez pada bursa transfer musim panas ini, Arteta mengingatkan timnya untuk tidak berpikir bahwa Man City telah mengakhiri siklusnya.

"Saya pernah mendengarnya beberapa kali dalam tujuh tahun terakhir dan mereka tetap memenangkan lima gelar juara. Mengetahui siapa manajer dan orang-orang yang ada di klub itu, saya tidak berpikir itu akan terjadi," tegas Arteta yang pernah menjadi asisten Guardiola di Man City.

Sumber: BBC Sports

6 dari 7 halaman

Persaingan di Premier League

Berita Terkait