AS Tersingkir dari Piala Dunia Wanita 2023: Nasib Tragis Sang Juara Bertahan dan Perpisahan Menyedihkan bagi Megan Rapinoe

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 19 Sep 2023, 11:03 WIB
Penyerang Timnas Wanita Amerika Serikat, Lynn Williams (kiri) dan rekan-rekan setimnya tak bisa menahan kesedihan setelah tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia Wanita 2023. AS tersingkir karena kalah adu penalti melawan Swedia di Melbourne Rectangular Stadium, Senin (6/8/2023) (WILLIAM WEST / AFP)

Bola.com, Melbourne - Timnas Wanita Amerika Serikat (AS) harus mengubur mimpi mencetak hattrick juara secara beruntun di Piala Dunia Wanita. Sang juara bertahan tersingkir di 16 besar Piala Dunia Wanita 2023 setelah kalah melalui drama adu penalti dari Swedia, Senin (6/8/2023).

AS bukan sekadar juara bertahan. Tim berjulukan The Stars and Stripes ini merupakan juara terbanyak di Piala Dunia Wanita, yaitu empat kali.

Advertisement

AS merupakan juara edisi pertama di China pada 1991, kemudian edisi ketiga saat menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 1999, dan dua kali berturut-turut pada 2015 di Kanada dan 2019 di Prancis. Piala Dunia Wanita 2023 pun jadi target agar AS bisa makin mendominasi sekaligus mencatatkan tiga gelar juara secara beruntun.

Namun, asa Alex Morgan dkk. untuk bisa meraih hattrick juara secara beruntun pupus di babak 16 besar. Bermain imbang tanpa gol sepanjang 120 menit permainan, AS kalah 4-5 dari Swedia dalam drama adu penalti yang mendebarkan.

Kedua tim sampai harus melakukan tujuh eksekusi penalti untuk bisa menentukan pemenang, di mana eksekutor ketiga dan keempat Swedia, yakni Nathalie Bjorn dan Rebecka Blomqvist, serta eksekutor keempat dan kelima AS, Megan Rapinoe dan Sophia Olivia Smith, gagal melakukan tugas dengan baik.

Pada akhirnya, AS kembali gagal di eksekutor ketujuh. Kelley Maureen Ohara gagal melakukan tugasnya dengan baik. Sehingga Swedia berhasil memastikan diri jadi pemenang dalam laga ini lewat eksekusi Lina Hurtig.

Langkah AS di Piala Dunia Wanita 2023 pun terhenti dan ini menjadi perpisahan yang menyedihkan bagi Megan Rapinoe.

2 dari 4 halaman

Perpisahan yang Tidak Sesuai Rencana bagi Megan Rapinoe

Penyerang Timnas Wanita Amerika Serikat, Megan Rapinoe, tak bisa menutupi kekecewaannya setelah gagal melakukan eksekusi penalti dengan baik dalam laga 16 besar Piala Dunia Wanita 2023. AS pun tersingkir karena kalah 4-5 dalam adu penalti kontra Swedia, Senin (6/8/2023). (WILLIAM WEST / AFP)

 

Piala Dunia Wanita 2023 rencananya menjadi panggung terakhir Megan Rapinoe, penyerang senior berusia 38 tahun yang dikenal dengan rambut pendeknya. Sayangnya, AS harus tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia Wanita 2023.

Tak sekadar tersingkir, Megan Rapinoe yang menjalani laga ke-202 bersama Timnas Wanita AS dalam laga ini, menjadi satu dari tiga eksekutor yang gagal melakukan tugasnya saat drama adu penalti dilakukan.

Pemain yang dua kali mempersembahkan trofi juara Piala Dunia Wanita untuk AS itu pun tak bisa menahan kesedihan dan berjalan dengan menundukkan kepala setelah kegagalan tersebut.

"Ini seperti lelucon yang buruk. Bagi saya pribadi, ini seperti komedi yang gelap. Saya gagal melakukan penalti," ujar Rapinoe seperti dilansir dari BBC Sports.

Megan Rapinoe adalah penyerang Timnas Wanita AS yang sudah bergabung bersama The Stars and Stripes sejak 2006. Piala Dunia Wanita 2023 merupakan edisi keempatnya bersama AS tampil di panggung tertinggi sepak bola wanita sejak kali pertama tampil pada edisi 2011 di Jerman.

Ia mencetak gol perdananya di Piala Dunia Wanita pada laga kontra Kolombia pada 2011. Setelah itu ia total mencetak sembilan gol di ajang Piala Dunia Wanita, di mna dua gol dicetaknya di Piala Dunia Wanita 2015 dan enam lain di Piala Dunia Wanita 2019.

Piala Dunia Wanita 2023 direncanakan menjadi yang terakhir bagi Rapinoe. Pemilik 63 gol bersama Timnas AS ini akan pensiun dari tim nasional dalam usia 38 tahun dan berharap bisa mengantarkan timnya meraih gelar juara kelima dalam sejarah Piala Dunia Wanita, sebuah asa yang kini telah pupus.

 

3 dari 4 halaman

Penampilan Tidak Mengesankan sejak Fase Grup

Penyerang Amerika Serikat, Alex Morgan berjibaku dengan dua pemain Vietnam dalam laga babak grup Piala Dunia Wanita 2023 di Eden Park, Auckland, Selandia Baru, Sabtu (22/7/2023). (AFP/Saeed Khan)

 

Tersingkirnya Timnas Wanita AS dari Piala Dunia Wanita 2023 memang menjadi hal yang menyedihkan. Setelah Jerman, yang tercatat dua kali menjadi juara, juga tersingkir di fase grup, tersingkirnya AS menjadi momen buruk lain yang hadir di Piala Dunia Wanita 2023.

Namun, kegagalan Timnas Wanita AS di Piala Dunia Wanita 2023 sudah bisa diprediksi sejak fase grup. Penampilan mereka tak sama seperti beberapa edisi terakhir, di mana mereka cukup dominan di fase grup.

Kali ini, AS malah lolos ke 16 besar sebagai runner-up grup setelah hanya meraih satu kemenangan, yaitu 3-0 atas Vietnam pada laga pertama Grup E. Setelah itu AS hanya bermain imbang 1-1 dengan Belanda dan tanpa gol dengan Portugal.

Penampilan AS di fase grup dinilai kurang meyakinkan untuk bisa melaju jauh di Piala Dunia Wanita 2023.

 

4 dari 4 halaman

Berbagai Masalah di Timnas Wanita AS

Pemain Timnas Wanita AS tampak kurang puas dengan hasil pertandingan melawan Portugal pada laga terakhir fase grup Piala Dunia Wanita 2023 di Eden Park, Auckland, 1 Agustus 2023. Kedua tim bermain imbang tanpa gol dalam laga ini. (Saeed KHAN / AFP)

Performa kurang meyakinkan itu juga melibatkan taktik yang diterapkan pelatih Vlatko Andonovski, yang mendapatkan kritik karena tidak berhasil mengeluarkan potensi terbaik dari pemain-pemainnya.

Vlatko Andonovski mengubah formasi dari 4-3-3 yang tidak mengesankan ketika bermain imbang dengan Belanda dan Portugal, menjadi 4-2-3-1 saat menghadapi Swedia. Namun, itu tidak memberikan dampak apa pun.

"Ini sebuah bencana. Jelas Andonovski akan kehilangan pekerjaannya, plus kontraknya pun sudah habis," ujar Jonathan Tannenwald dari Philadelphia Inquirer seperti dilansir dari BBC Sports.

"Lucunya, Andonovski dipekerjakan untuk melakukan perombakan generasi, tetapi pandemi dan Olimpiade Tokyo menjadi penghalang. Dia tidak pernah benar-benar melakukannya."

"Sekarang sepak bola AS harus berkembang, harus berbenah. Mereka harus menghadapi Olimpiade tahun depan dan mungkin menjadi tuan rumah Piala Dunia berikutnya. Anda tidak boleh diam saja," lanjutnya.

Masalah cedera juga menjadi lubang besar di Timnas Wanita AS, sementara masalah yang lebih besar adalah kurang menyatunya tim ini.

Trio lini serang, Sophia Smith, Trinity Rodman, dan Alex Morgan adalah individu terhebat di dunia, tetapi tidak pernah meyakinkan ketika bermain bersama.

"AS sangat tidak sempurna dari depan hingga belakang. Bek tengah mereka lemah, yang artinya Julie Ertz mundur dari lini tengah. Kemudian lini tengah jadi lemah juga," ujar Tolmich, koresponden Goal untuk Amerika Serikat kepada BBC Sports.

"Kemudian serangan benar-benar tidak sinkron, tidak menyelesaikan peluang padahal ada pemain-pemain berbakat," lanjutnya.

Sumber: BBC Sports