Bola.com, Jakarta - Nasib Arnaut Danjuma belum juga membaik musim ini. Seperti musim sebelumnya, penyerang Norwegia kepunyaan Villarreal itu masih harus melakoni status yang sama di tim barunya dari Liga Inggris, Everton.
Pada musim 2022/2023, Danjuma dipinjamkan kepada Tottenham Hotspur. Pemain berusia 26 tahun itu gagal total di sana. Sepanjang musim, dia hanya tampil dalam sembilan laga di Liga Inggris dengan torehan sebiji gol.
Kini, di musim 2023/2024, Danjuma berharap hantu kesialan menjauh darinya. Jika bisa tampil kinclong, bukan tak mungkin Everton akan mengganjarnya dengan kontrak permanen. Itu berarti, kutukan sebagai pemain pinjaman otomatis berakhir.
"Saya tentunya berharap bisa memberikan banyak gol dan asis," janji pemain Belanda yang juga pernah memperkuat AFC Bournemouth, seperti dilansir laman resmi The Toffees.
Dalam sejarah Premier League, tim-tim peserta memang kerap memakai jasa pemain pinjaman.
Pinjaman pada dasarnya setara dengan mencoba sebelum klub tersebut membeli. Karena berstatus pinjaman, klub hanya mengeluarkan sedikit biaya dibandingkan dengan membeli pemain secara resmi.
Meski ada yang sukses, tak sedikit pemain pinjaman yang gagal. Bahkan kala bermain dengan klub-klub mentereng macam Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Manchester United.
Tak percaya, ini buktinya, bahkan sampai 15 contoh terburuk dalam sejarah Liga Inggris.
1. Arthur Melo
Liverpool sangat mengecewakan pada musim 2022/2023 dan itu ditandai dengan kerusakan total di lini tengah. Pemain seperti Jordan Henderson dan Fabinho berjuang keras dan Liverpool sangat membutuhkan wajah baru untuk meningkatkan performa dan mengurangi tekanan.
Siapa yang mereka dapatkan? Arthur. Ia hanya tampil satu kali selama 13 menit sepanjang musim. Bah!
2. Saul Niguez
Chelsea membutuhkan sedikit perlindungan di lini tengah. The Blues lantas meminjam Saul Niguez dari Atletico Madrid.
Di atas kertas, gelandang berusia 28 tahun itu terlihat sangan menjanjikan. Tapi, nyatanya, Saul hanya menang tampang doang.
Dia hanya tampil lima kali sebagai starter di Premier League pada 2021/2022. Padahal, untuk mendapatkannya, manajemen sudah mengeluarkan biaya pinjaman sebesar 3,4 juta pounds dan gaji hampir 200.000 pounds seminggu.
3. Kim Kalstrom
Pada Januari 2015, Arsene Wenger membawa Kim Kalstrom ke Emirates Stadium. Saat itu, Arsenal sedang terbang tinggi. Hanya Manchester City yang berada di depan mereka di liga dan sepertinya bisa memenangi gelar pertama dalam satu dekade.
Mereka membutuhkan bala bantuan. Pemain internasional Swedia yang memiliki 100 caps dengan pengalaman Liga Champions itu tampaknya merupakan pilihan yang bagus.
Beberapa hari sebelum penandatanganan kontrak, Kallstrom berada di Abu Dhabi dan terjatuh saat bermain sepak bola di lapangan beton. Dia cedera.
Meski begitu, Wenger tetap mengangkutnya. Walhasil, si malang itu menghabiskan dua bulan di meja perawatan dan hanya membukukan tiga penampilan Liga Premier.
4. Denis Suarez
Kecelakaan Arsenal lainnya, Suarez menghabiskan paruh kedua musim 2018/2019 di Emirates setelah pindah pada Januari 2023 dari Barcelona.
Dia membuat empat penampilan Liga Inggris. Satu laga lebih daripada Kallstrom.
5. Falcao
Menyusul musim pertama yang dilanda cedera di Moncao, Falcao menandatangani kontrak di Manchester United dengan status pinjaman. Dia dipinjam dengan biaya 6 juta pounds ditambah gaji 265.000 pounds seminggu pada 2014.
"Saya berharap untuk bertahan bertahun-tahun di Manchester United dan membuat sejarah di klub ini," kata Falcao saat tiba di MU.
Terwujud? Tidak!
Falcao lalu cabut ke Chelsea dengan status yang sama. Lagi-lagi nasib baik tak berpihak kepadanya. Masa-masanya di London Barat sangat buruk. Dengan 228 menit bermain, Falcao hanya menghasilkan satu gol.
6. Andy Goram
Goram adalah legenda Rangers. Ia juga pernah bermain untuk Motherwell. Pada Maret 2001, Manchester United merekrutnya sebagai pemain pinjaman guna mengisi posisi penjaga gawang.
Dengan cederanya Fabien Barthez dan Raimond van der Gouw, Sir Alex Feguson butuh kiper pengganti.
Pertandingan pertamanya adalah melawan Coventry. Dia kebobolan dua kali, melakukan backpass dan dikeluarkan setelah 66 menit.
Pertandingan keduanya dan terakhirnya di MU datang kurang dari sebulan kemudian.
7. Simon Zaza
Biaya pinjama 5 juta euro, 11 penampilan di West Ham, tanpa gol dan satu tembakan gemilang melawan Manchester United. Bakar-bakar uang, bukan?
8. Roque Junior
Bek tengah asal Brasil, Roque Junior, seharusnya menjadi andalan di lini belakang Leeds United. Tapi, ia ternyata justru tampil mengecewakan.
Setelah dikeluarkan dari lapangan pada debutnya melawan Birmingham, Roque memainkan enam penampilan lagi. Secara total, Leeds kebobolan 25 kali dalam tujuh pertandingan tersebut, kalah enam kali.
9. Alexandre Pato
Pada saat eks bintang AC Milan ini tiba di Chelsea dengan status pinjaman dari Corinthians, hari-hari baik sudah lama berlalu.
Striker Brasil yang dulu sempat dielu-elukan itu cuma tampil dua kali dan mencetak sebiji gol Liga Inggris dari titik penalti melawan Aston Villa di pertandingan pertama dari dua pertandingannya.
10. Nacho Gonzales
Gonzalez tiba di Newcastle pada 2008 bersama Xisco yang sama terkenalnya. Masalahnya, sang pelatih, Kevin Keegan, tidak menginginkan keduanya.
Keegan akhirnya memilih berhenti sebagai protes atas apa yang mungkin merupakan titik nadir dari periode Mike Ashley sebagai pemilik Newcastle.
11. Hibah Holt
Villa sangat membutuhkan striker menggenjot gol dan membantu mempertahankan semangat untuk finis di paruh atas. Entah kenapa, mereka justru berpaling kepada Hibah Holt.
Siapa dia? Holt adalah pemain yang berhasil mencetak dua gol di paruh pertama musim 2013/2014 di Championship.
Ide buruk? Ya, sangat. Terbukti, ia hanya mencetak satu gol dalam 10 pertandingan dan Vila finis di urutan ke-15.
12. Gonzalo Higuain
Higuain mencetak lima gol dalam setengah musimnya di Chelsea di bawah Maurizio Sarri. Tapi mereka melawan kekuatan Huddersfield, Burnley, Watford, dan Fulham.
Tentu saja, itu bukan enam bulan terbaik dalam karier seorang striker mematikan.
13. Santiago Vergini
Namanya sudah dilupakan, meski pemain Argentina ini pernah bermain untuk Sunderland (2025-2106).
Dia sama sekali tak memberikan kontribusi.
14. Renato Sanches
Belakangan, Renato Sanches mengaku sebenarnya tak pernah ingin pergi ke Swansea. Dia ingin tetap di Bayern Munchen.
“Itu bukan pilihan saya untuk pergi ke Swansea. Saya terpaksa pergi ke sana," kata mantan Golden Boy Sanches kepada L'Equipe tentang masa pinjamannya yang kelam di Premier League dari Bayern Munchen.
15. Jese Rodriguez
Mantan pemain Real Madrid itu tiba di Stoke dengan status pinjaman dari PSG pada 2017 dan, setelah hanya satu sesi latihan, ia mengantongi gol melawan Arsenal pada debutnya.
Itu untuk membuktikan satu-satunya titik tertinggi dari hubungan yang singkat dan bergejolak ini.
Pada bulan Desember, Mark Hughes membawa ketiga pemain penggantinya dalam pertandingan melawan Swansea. Jese, yang marah karena tidak dibawa masuk, berdiri dan langsung berjalan keluar dari stadion.
Dia diberikan cuti untuk mengunjungi putranya yang lahir prematur di Kepulauan Canary dan Stoke berusaha untuk membatalkan pinjaman dengan segera.
The Potters terdegradasi pada akhir musim dan Jese kembali ke Paris. Pada Juni 2022, dia memberi tahu Tuttosport bahwa waktu di Staffordshire adalah "petualangan terburuk" dalam kariernya.
Sumber: Planet Football
Baca Juga