Bola.com, Madrid - Masa depan Kylian Mbappe masih diselimuti kabut misteri. Belum ada yang tahu pasti, ke mana ujung tombak berusia 24 tahun itu akan berlabuh setelah perseteruan hebatnya dengan Paris Saint-Germany (PSG).
Raksasa Prancis memutuskan menjual Pemain Terbaik Piala Dunia 2018 itu karena ogah menandatangani kontrak baru di klub yang dibelanya sejak 2017 tersebut.
Sejumlah klub siap menampung Mbappe. Salah satunya adalah Real Madrid. Los Blancos memang sudah lama menaruh ketertarikannya kepada striker Timnas Prancis.
Peluang untuk mendapatkan sang buruan semakin terbuka lebar. Menurut jurnalis Marca, Ramon Alvarez de Mon, pihak yang dekat dengan Mbappe dikabarkan sudah terjun ke kota Madrid. Tugas mereka adalah melihat-lihat properti yang akan ditempati Mbappe untuk mengantisipasi kepindahan ke ibu kota Spanyol.
Real Madrid berharap proses kepindahan Kylian Mbappe ke Santiago Bernabeu vis jendela transfer musim panas ini diharapkan bisa secepatnya terealisasi atau paling tidak dalam 10 hari ke depan.
Berapa Dana yang Harus Disiapkan Real Madrid?
Berapa besar uang yang akan dikeluarkan Real Madrid? Dilansir dari Cardena SER, manajemen El Real siap mengguyur Mbappe dengan gaji 50 juta euro (Rp833,6 miliar) plus klausul pelepasan sebesar 1 triliun euro.
Di tengah isu kepindahan Mbappe ke Madrid, PSG melarang pemain kelahiran 20 Desember 1998 itu mengikuti latihan bareng tim utama. Mbappe berlatih dengan para pemain yang masa depannya di PSG tak jelas.
Mbappe juga dipastikan absen saat skuad besutan Luis Enrique melakoni laga pembuka Ligue 1 2023/2024 kontra Lorient pada Minggu (13/8/2023).
Sumber: Football-espana
Dilema Luis Enrique
Kylian Mbappe masih terlibat permasalahan dengan PSG, sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh pelatih mana pun di dunia ini. Begitu pun dengan Luis Enrique.
Sejak menangani PSG, Luis Enrique merasa mampu membalikkan keadaan dan setidaknya mengeluarkan performa dari Kylian Mbappe sembari menanti apa yang akan terjadi terkait masa depan juara Piala Dunia 2018 itu.
Itu adalah rencana awal dari Luis Enrique, yang terbentur dengan realita yang terjadi antara PSG dan sang bomber andalan yang menolak memperpanjang kontrak baru di klub ibu kota Prancis itu.
Luis Enrique telah beradaptasi dengan apa yang ia dapatkan di PSG, baik jalan masuk, pintu keluar, dan sekarang berusaha menciptakan tim kompetitif yang bisa digunakan untuk menghadapi semua tantangan yang ada di depannya.
Tidak Bisa Berbuat Banyak
Keputusan mencoret Kylian Mbappe dari tim utama tidak dilakukan oleh Presiden PSG, Nasser Al Khelaifi. Pengusaha asal Qatar itu hanya memberi perintah untuk tidak memainkan Mbappe dalam keadaan apa pun dan melakukan semua yang mungkin dilakukan untuk menekan sang pemain agar memperbarui kontrak yang menjadi tujuan utama PSG.
Luis Enrique jelas ingin bomber Prancis itu ada di dalam timnya, tetapi dari awal ia menganggap semua menjadi miliknya dan tujuannya saat ini adalah mendapatkan hasil maksimal dari PSG.
Luis Enrique tahu kualitas Mbappe dan tidak menampik dengan keberadaannya di lapangan peluang tim akan meningkat. Sayangnya, pelatih asal Spanyol itu juga tidak bisa berbuat banyak.
Ousmane Dembele, Goncalo Ramos, dan pemain lain akan datang bisa mengisi kekosongan yang cepat atau lambat ditinggalkan oleh Mbappe. Jika terserah kepada Luis Enrique, maka lebih lambat lebih baik.
Sumber: Sportbible, Marca