Bola.com, Jakarta - Direktur Teknik PSSI sekaligus pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, sebenarnya kurang setuju dengan pilihan sembilan pemain muda untuk menjadi polisi.
Sembilan pemain Timnas Indonesia U-20 tengah mengikuti pendidikan kepolisian. Kesembilannya adalah Muhammad Ferarri dari Persija Jakarta, Kakang Rudianto dari Persib Bandung, hingga Ginanjar Wahyu dari Arema FC.
Selain itu, juga Frengky Missa dari Persikabo 1973, Ananda Raehan dari PSM Makassar, Dimas Juliono dan Faiz Maulana dari Bhayangkara FC, Rabbani Tasnim dari RANS Nusantara FC, dan Daffa Fasya dari Borneo FC Samarinda.
Akibat memutuskan untuk masuk polisi, kesembilan pemain itu akan absen selama kurang lebih lima bulan di klub dan kemungkinan tidak bisa membela Timnas Indonesia U-20 dan timnas U-23.
Ungkapan Indra Sjafri
"Maksudnya begini, ini kan mereka mengambil sikap untuk masuk polisi sebagai antisipasi mereka buat masa depan," ujar Indra Sjafri di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, pada Senin (7/8/2023).
"Saya mohon maaf, kurang setuju sebenarnya kalau pemain-pemain profesional seperti itu," imbuh pria berusia 60 tahun tersebut.
Indra Sjafri memberikan contoh ketika ia memilih mundur sebagai pegawai PT Pos Indonesia untuk fokus total di sepak bola menjadi pelatih timnas level usia dan Direktur Teknik PSSI.
Mundur dari PT Pos Indonesia
"Saya saja berhenti dari PT Pos Indonesia. Apa lagi kurangnya industri sepak bola? Asal kita memang konsentrasi di sepak bola, benar-benar kerja keras, tidak ada keraguan sebenarnya," jelas Indra Sjafri.
"Saya tidak melarang mereka menentukan sikap karena itu pilihan individu. Tapi, saya sebagai orang yang bergerak di sepak bola profesional, jangan ada ketakutan untuk pemain buat benar-benar konsentrasi di sepak bola," terangnya.
Karier di Timnas Indonesia
Lantas, bagaimana karier kesembilan pemain itu di Timnas Indonesia U-20? Soalnya, kesembilannya akan absen panjang saat mengikuti pendidikan kepolisian.
"Itu yang saya tidak tahu nanti bagaimana setelah mereka masuk polisi, bagaimana kariernya. Cuma pengalaman, saya tidak bisa memerankan dua karier. Makanya saya berhenti di PT Pos Indonesia. Tidak mungkin," ucap Indra Sjafri.