PBSI Evaluasi Tunggal Putri: Ester dan Komang Ada Kemajuan, Putri KW Menurun

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 08 Agu 2023, 13:45 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani bakal menghadapi andalan tuan rumah An Se Young pada babak 16 besar Korea Open 2023 di Jinnam Stadium, Yeosu, Korea, Kamis (19/7). Dari empat pertemuan sebelumnya, Putri KW selalu kalah dari An Se Young. (foto: PBSI)

Bola.com, Jakarta Penampilan tiga pemain tunggal putri di Australia Open 2023 belum seperti harapan. Meski begitu, banyak pelajaran yang bisa diambil Putri Kusuma Wardani dkk. dari kejuaraan super 500 ini.

Pada Australia Open, PBSI menurunkan tiga pemain, Putri Kusuma Wardani, Ester Nurumi, dan Komang Ayu. Hanya Komang yang mampu melangkah ke babak kedua dan terhenti di tangan pemain Jepang, Aya Ohori.

Advertisement

"Putri KW yang kita harapkan bisa membuat performa bagus, juga belum berhasil. Dia sudah tertahan di babak pertama. Hasil latihan tidak bisa ditampillan di pertandingan,"kata pelatih tunggal putri PBSI, Herly Djaenudin.

"Melihat performanya belakangan ini, sepertinya Putri KW lagi tidak bagus. Ada penurunan, terutama di segi keyakinan dirinya. Dulu dia bisa tampil penuh percaya diri, kini ada penurunan," lanjutnya.

Ester Nurumi Tri Wardoyo lolos ke perempat final Kejuaraan Dunia Junior 2022. Tunggal putri Indonesia ini menang atas wakil Jepang Mihane Endo 21-13 dan 21-16 pada babak 16 besar di Palacio de Deportes de Santander, Santander, Spanyol, Kamis (27/10). (foto: PBSI)

Berbeda dengan Putri, Ester dan Komang menunjukkan peningkatan.

"ntuk Ester dan Komang, mereka mendapat banyak pelajaran dan pengalaman. Kedua pemain yang baru pertama kali tampil di turnamen level super 500, mendapat pemahaman bahwa tampil di super 500 itu berbeda dengan di kelas International Challenge atau super 100," katanya.

"Di turnamen ini, mereka bertemu dengan pemain yang lebih bagus segalanya. Ya kualitas, teknik, kemampuan, pengalaman, dan kematangan. Ester dan Komang bisa terbuka matanya. Mereka melihat bahwa peta persaingan di level super 500 itu tidak mudah, jauh lebih berat, dan sengit."

 

Tag Terkait

Berita Terkait