Bola.com, Jakarta - Ketika PSSI menggelar konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada 2 Agustus 2023, netizen berbondong-bondong menanyakan kabar PSSI akan menaturalisasi pemain keturunan lagi untuk Timnas Indonesia.
Konferensi pers PSSI itu disiarkan secara live streaming di YouTube PSSI TV. Warganet meminta wartawan untuk mengonfirmasi isu itu kepada Ketua PSSI, Erick Thohir.
Beberapa hari terakhir, beredar narasi di media sosial bahwa PSSI tengah memproses naturalisasi beberapa pemain diaspora untuk Timnas Indonesia.
Bola.com berkesempatan untuk bertanya kepada Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali, terkait rumor naturalisasi itu sesudah Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia yang dipunyai PSSI di Gedung BEI, Jakarta Pusat, pada Senin (7/8/2023).
Cuma Pelatih yang Bisa Minta
Amali tidak membantah atau pun membenarkan PSSI berencana untuk menaturalisasi pemain lagi buat Timnas Indonesia. Namun untuk saat ini, pihaknya masih fokus dengan Piala Dunia U-17 2023
Selain itu, Amali juga menjawab terkait kemungkinan untuk melanjutkan naturalisasi terhadap gelandang kelahiran Belanda, Jordy Wehrmann, yang saat ini berstatus tanpa klub.
Amali kembali mengingatkan bahwa hanya pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang bisa meminta seorang pemain keturunan untuk dinaturalisasi, bukan dari si pemain atau PSSI.
Jawaban Zainudin Amali
Bersama beberapa pemain keturunan lainnya seperti Mees Hilgers, Tijjani Reijnders, Kevin Diks, Emil Audero, hingga Ragnar Oratmangoen, Jordy Wehrmann pernah ditaksir Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi demi Timnas Indonesia.
"Kan begini. Naturalisasi itu tergantung kebutuhan pelatih. PSSI tidak bisa memaksakan naturalisasi tanpa diminta pelatih," imbuh Amali.
Amali mengatakan, sewaktu masih menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI pada 2019-2023, ia selektif dalam menerima pengajuan naturalisasi pemain.
Cerita Waktu Jadi Menpora
"Kalau kalian masih ingat, saya mulai agak tertibkan ketika saya masih menjadi Menpora. Saya hanya mau menerima naturalisasi permintaan dari pelatih yang direkomendasikan oleh PSSI," ucap Amali.
"Kalau dulu kan naturalisasi dari klub dilayani, begitu saya jadi Menpora, tidak. Jadi kalau pelatih tidak butuh, ya tidak mungkin juga," terang Amali.