Adu Kuat Lini per Lini PSIS Vs Arema FC di BRI Liga 1: Beda Kelas di Pertahanan, Ada Ketergantungan di Lini Depan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 09 Agu 2023, 10:30 WIB
BRI Liga 1 - Duel Antarlini - PSIS Semarang Vs Arema FC (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Semarang - PSIS Semarang punya kans memutus hasil kurang memuaskan dalam 3 laga beruntun BRI Liga 1.  Rabu (9/8/2023), PSIS akan bertemu dengan tim juru kunci, Arema FC. Bermain di Stadion Jatidiri, Semarang, tentu PSIS bakal dapat semangat ekstra dari suporternya.

Sampai saat ini, tim berjuluk Mahesa Jenar ini belum pernah kalah di kandangnya. Dua kemenangan dan satu hasil imbang. Catatan yang cukup menakutkan bagi tim tamu, apalagi bagi Arema FC.

Advertisement

Singo Edan jadi tim yang punya beban paling berat pada musim ini. Belum pernah menang dalam 6 laga beruntun membuat situasi internal Singo Edan kurang nyaman.

Kritikan dari Aremania, kelelahan karena jadi tim musafir, hingga kurang padunya permainan di lapangan jadi persoalan serius bagi Singo Edan.

Jika melihat materi pemain kedua tim, sebenarnya Arema FC tidak kalah dari PSIS Semarang. Namun, bicara soal kekompakan tim, PSIS lebih baik.

Bisa dilihat dari capaiannya di klasemen. Mereka di urutan 11 dan punya catatan kebobolan yang tergolong minim. Hanya 6 gol. Mereka hanya kalah dari Persija Jakarta yang baru kemasukan 4 gol.

Ini modal bagi PSIS Semarang untuk menghentikan satu-satunya tumpuan utama Arema di lini depan, Gustavo Almeida. Hanya penyerang asal Brasil itu yang bisa menciptakan gol untuk Singo Edan. Lebih lanjut, berikut duel antar lini kedua tim:

2 dari 6 halaman

Duel Kiper Satu Generasi

Penjaga gawang PSIS Semarang, Muhammad Adi Satryo. (Dok. PSIS Semarang)

Kedua tim sama-sama diperkuat kiper muda. PSIS Semarang punya Adi Satryo yang baru berusia 22 tahun. Sedangkan Arema FC mengandalkan Julian Schwarzer yang berusia 23 tahun. Bisa dibilang keduanya masih satu generasi.

Adi sudah bermain 6 kali dan kemasukan 6 gol. Meski tergolong minim kebobolan, dia tak terlalu banyak melakukan save. Buktinya, namanya tak masuk dalam 5 kiper yang punya statistik save tinggi.

Artinya, dia dibantu pertahanan PSIS yang kukuh. Namun, bukan berarti Adi bukan kiper bagus. Dia termasuk kiper potensial, karena sempat membela Timnas Indonesia di kelompok usia.

Julian Schwarzer, anak mantan kiper Chelsea dan Fulham, Marc Schwarzer, mengikuti latihan bersama Arema FC. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Sedangkan Julian, baru dua kali turun. Dia kemasukan 5 gol. Jumlah yang banyak. Namun, dia membuat 13 save dalam dua laga itu. Cukup tinggi.

Dalam laga ini, sepertinya, Julian punya kesempatan membuat cleansheet, karena PSIS bukan tim yang tajam dalam menyerang.

3 dari 6 halaman

Pertahanan Beda Kualitas

PSIS Semarang resmi mempermanenkan pemain pinjaman dari Persib Bandung, Bayu Mohamad Fiqri pada Jumat (28/4/2023). Kontrak pemain berusia 21 tahun ini bersama tim Pangeran Biru memang telah resmi diakhiri melalui kesepakatan bersama. (Bola.com/DOK. PSIS)

Ibarat bumi dan langit karena PSIS Semarang punya pertahanan tangguh, di mana gawangnya baru kebobolan 6 gol. Lucas Gama jadi pemain sentral di belakang.

Dia berkolaborasi dengan Giovani Numberi, Bayu Fiqri, dan Wahyu Prasetyo. Mereka berkolaborasi sebagai pemain muda dan pengalaman dengan postur ideal sebagai pemain belakang, sehingga lawan sulit menembus serangan lewat bola atas maupun bawah.

Kini, kuarter pertahanan PSIS punya lawan yang seimbang. Penyerang Arema, Gustavo Almeida merupakan top scorer sementara Liga 1 dengan 7 gol.

Pemain Arema FC, Ichaka Diarra (kanan) berebut bola dengan pemain Dewa United, Alex Martins Ferreira pada laga pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024 antara Dewa United melawan Arema FC di Stadion Indomilk, Tangerang, Minggu (2/7/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sedangkan pertahanan Arema FC merupakan yang terburuk untuk saat ini. Mereka sangat mudah ditembus. Wajar jika gawang Arema sudah kebobolan 17 gol hanya dalam 6 pertandingan. Arema belum pernah mencatatkan cleansheet.

Meski sudah mendatangkan kiper asing, Julian Schwarzer, gawang Arema FC tetap mudah kebobolan. Dalam 6 laga awal, Arema sering bongkar pasang pemain belakang.

Pemain utama bergantian cedera. Seperti Ichaka Diarra dan Ahmad Alfarizi. Selain itu, pelapisnya adalah pemain baru, seperti Hamdi Sula dan Mikael Tata. Situasi ini membuat chemistry pemain belakang Arema belum terbentuk.

4 dari 6 halaman

Seimbang di Tengah

Pemain PSIS Semarang, Septian David Maulana. (dok. PSIS Semarang)

 

Jika membahas lini tengah, sebenarnya dua tim ini sama-sama punya pemain bagus. PSIS Semarang punya Septian David Maulana, Baubakary Diarra, Alfeandra Dewangga, hingga Gian Zola. Sedangkan Arema FC punya Evan Dimas, Arkhan Fikri, Ariel Lucero, dan Charles Raphael.

Bedanya, PSIS lebih kompak dan punya gelandang jangkar bagus, shingga mereka bisa memutus serangan dari lini tengah.

Sedangkan Arema FC punya gelandang dengan karakter lebih menyerang. Mereka seperti kehilangan gelandang petarung, Renshi Yamaguchi yang jago memutus serangan lawan.

Ditambah lagi kolaborasi lini tengah Arema masih belum terlalu maksimal. Mereka bisa memainkan ball possesion, tapi minim suplai umpan matang ke lini depan. Hal ini juga dialami PSIS. Sehingga dua tim sama-sama baru mencetak 7 gol.

 

5 dari 6 halaman

Tuan Rumah Pincang di Depan

Pemain PSIS Semarang, Taisei Marukawa saat laga pekan ke-10 BRI Liga 1 2022/2023 antara Persita Tangerang melawan PSIS Semarang di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (14/9/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jika membandingkan lini depan, PSIS Semarang sedang pincang. Dalam dua laga sebelumnya, mereka tak sanggup mencetak gol.

Sebab, striker utama Carlos Fortes terkena sanksi larangan bermain dalam tiga pertandingan. Striker berambut gimbal itu masih absen saat melawan Arema FC. Padahal dia jadi tumpuan utama PSIS.

Buktinya, Fortes jadi pemain tersubur Mahesa Jenar dengan 4 gol. Dalam laga ini, sebenarnya mereka masih punya Gali Freitas dan Taisei Marukawa. Namun, dua pemain ini cenderung berperan sebagai pemain sayap, bukan targetman seperti Fortes.

Selebrasi pemain Arema FC, Gustavo Almeida dos Santos (kanan), setelah menjebol gawang Persib Bandung dalam pertandingan pekan kedua BRI Liga 1 2023/2024 yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Jumat (7/7/2023). (Bola.com/Alit Binawan)

Sementara Arema FC masih mengandalkan Gustavo Almeida. Penyerang asal Brasil yang kini jadi top scorer sementara BRI Liga 1 dengan 7 gol. Arema FC sangat bertumpu pada penyerang 26 tahun itu. Saat ini, Gustavo juga didapuk sebagai kapten tim.

Jika dia dimatikan pergerakannya, Arema FC tidak sanggup mencetak gol lagi. Sementara penyerang lain, Greg Nwokolo, masih adaptasi dengan tim dan memulihkan ball feeling, karena dia baru bergabung dua pekan bersama Arema.

Selain itu, Greg sempat absen satu musim lalu lantaran cuti dari sepak bola.

6 dari 6 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Berita Terkait