9 Pemain yang Gabut di MU, tetapi Langsung Bersinar Terang Setelah Hengkang: Bikin Fans Kesal!

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Agu 2024, 09:15 WIB
Diego Forlan. Striker asal Uruguay ini didatangkan Manchester United dari Independiente pertengahan musim 2001/2002. Setelah 2,5 musim membela Setan Merah dengan total penampilan sebanyak 98 kali dan mencetak 17 gol ia hijrah ke Villarreal di awal musim 2004/2005. (AFP/Paul Barker)

Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) menghambur-hamburkan banyak uang di bursa transfer pemain dalam beberapa tahun tetapi. Namun, aksi bakar duit itu tidak berlanjut dengan kesuksesan di lapangan. 

MU masih puasa gelar Liga Inggris dalam 10 tahun terakhir. Mereka terus gagal juara setelah era Sir Alex Ferguson, tepatnya terakhir menjadi kampiun pada 2013. 

Advertisement

Berkali-kali Red Devils membeli pemain yang mahal, dengan nama besar. Namun, tidak semuanya berujung kesuksesan. 

Tak sedikit yang tidak mampu membuktikan diri pantas dihargai mahal. Fans pun hanya bisa berkeluh kesal. 

Yang membikin tambah menyebalkan bagi fans, tidak sedikit pemain yang tidak melakukan apa pun alias gabut di MU, malah bersinar setelah pindah. Berikut sembilan di antaranya. 

 

 

2 dari 10 halaman

1. Alexis Sanchez

Alexis Sanchez. Manchester United harus mengeluarkan 34 juta euro atau setara Rp532 miliar ditambah Henrikh Mkhitaryan untuk mendatangkan striker Cile ini dari Arsenal di tengah musim 2017/2018. Hanya bertahan 1,5 musim dan tampil dalam 45 laga dengan torehan 5 gol dan 9 assist, MU lalu meminjamkannya ke Inter Milan pada 2019/2020 yang akhirnya dipermanenkan secara gratis di musim berikutnya. (AFP/Oli Scarff)

Oke, kata bersinar mungkin sedikit berlebihan. Namun, rasanya tidak akan ada yang membantah Sanchez memang tidak melakukan apa pun di Manchester United. 

Pemain Chile berusia 34 tahun itu jelas tidak akan pernah menemukan kembali performa yang membuatnya menjadi pemain terbaik dunia di Arsenal. Namun, ia menjadi pemain yang cukup berguna di Inter Milan, tampil bersama sesama alumni MU, yaitu Matteo Darmian, Ashley Young, dan Romelu Lukaku saat merebut Scudetto pada 2020/2021.

Sanchez membukukan tujuh gol di Liga Italia saat Antonio Conte mematahkan cengkeraman sembilan tahun Juventus di puncak Serie A. Dia juga bersinar untuk Marseille tahun lalu.

 

3 dari 10 halaman

2. Memphis Depay

Memphis Depay sempat memecahkan rekor transfer termalah milik Ruud van Nistelrooy saat dirinya dibeli oleh Manchester United. MU harus menghabiskan dana sebesar 34 juta euro untuk memboyongnya pada 2015 silam. Sayang, performanya kurang terlalu impresif dan akhirnya dijual ke Olympique Lyon pada 2017 dengan harga 16 juta euro. (AFP/Oli Scarff)

Depay menunjukkan kualitasnya, tetapi gagal membuktikan diri sebagai pemain reguler tim utama di Old Trafford. Ia hanya mencetak dua gol dalam 33 penampilan di Premier League.

Sang penyerang bergabung dengan Lyon pada Januari 2017. Dia mulai menunjukkan potensinya yang tidak diragukan lagi setelah pindah ke Prancis, membantu tim Ligue 1 tersebut mencapai semifinal Liga Champions pada 2019/2020.

Depay mencatatkan 76 gol dan 55 assist untuk Lyon sebelum pindah ke Barcelona dengan status bebas transfer pada musim panas 2021.

Sama seperti Van Gaal di Manchester United, mantan manajer Belanda Ronald Koeman yang membawanya ke Camp Nou.

Dia mengalami masa naik-turun di Barcelona musim lalu, menunjukkan beberapa kilasan kualitas yang nyata dan terus menghasilkan performa apik untuk Timnas Belanda.

Dia kemudia pindah ke Atletico Madrid dan memainkan peran penting dalam peningkatan performa tim besutan Diego Simeone di paruh kedua musim 2022/2023.

 

4 dari 10 halaman

3. Radamel Falcao

Radamel Falcao. Manchester United mengikatnya sebagai pemain pinjaman dari AS Monaco di deadline day musim panas 2014/2015, 1 September 2014. Selama satu musim ia hanya mampu mencetak 4 gol bagi Setan Merah dari total 29 laga yang dilakoni. (Foto: AFP/Paul Ellis)

Pemain Kolombia itu tampak seperti salah satu striker paling mematikan di Eropa sejak masa produktifnya di Porto, Atletico Madrid, dan hari-hari awal di Monaco. Tetapi, saat ia tiba di MU dengan status pinjaman pada September 2014, ia tampak sudah selesai sebagai pemain level atas. Saat itu, ia baru saja mengalami cedera ACL parah yang membuatnya absen selama lebih dari enam bulan.

Dia mencetak empat gol di Liga Inggris dalam 26 penampilan untuk Setan Merah. Performanya sama saja ketika dipinjamkan ke Chelsea. 

Namun, Falcao menemukan kembali performa terbaiknya untuk Monaco dan menjadi bagian penting dari tim yang mengalahkan PSG untuk meraih gelar Ligue 1 2016/2017, mencapai semifinal Liga Champions dan menyingkirkan Manchester City asuhan Pep Guardiola dari kompetisi tersebut. 

Pada tahap terakhir dalam kariernya, dia menjadi pahlawan kultus di Rayo Vallecano, bersama pemain flop MU lainnya, Bebe. 

 

5 dari 10 halaman

4. Michael Keane

Produk akademi MU itu diizinkan hengkang ke Burnley pada 2014, setelah membuat total lima penampilan untuk Setan Merah.

Sekarang di Everton, dia adalah bek tengah Liga Inggris yang cukup solid dan juga memiliki 12 caps untuk Inggris.

 

6 dari 10 halaman

5. Danny Drinkwater

Gelandang Leicester City, Danny Drinkwakter (kiri). (AFP/Ian Kington)

Dia tidak pernah membukukan penampilan di tim senior untuk Manchester United, kemudian pindah ke The Foxes pada 2012.

Meskipun dia mungkin tidak melakukan apa pun dalam enam musim terakhir, dia adalah pemenang gelar bersama Leicester City. Apa lagi yang bisa Anda katakan?

 

7 dari 10 halaman

6. Angel Di Maria

Angel Di Maria ditaksir memiliki banderol 50 juta euro kala meninggalkan Manchester United. Ia hengkang dari Old Trafford pada bursa transfer musim panas 2015/2016 dan dipinang PSG dengan mahar sebesar 63 juta euro. Pemain Timnas Argentina tersebut telah tampil sebanyak 32 laga dengan mencatatkan 4 gol dan 12 assist. (AFP/Paul Ellis)

Ketika pemain Argentina itu mencetak chip yang berani terhadap Kasper Schmeichel dalam beberapa pekan pertama kariernya di Manchester United, banyak fans berharap banyak. MU sepertinya mendapatkan superstar yang bisa membangunkan klub dari tidur panjang setelah ditinggalkan Sir Alex Ferguson. 

Namun, masa bulan madu Di Maria di MU tidak berlangsung lama. Satu musim Di Maria di Old Trafford pada akhirnya mudah dilupakan, dan dia tidak pernah benar-benar menetap di Manchester.

Dia kemudian menghabiskan tujuh tahun di PSG dan memberikan kontribusi besar untuk dominasi mereka di sepak bola Prancis. Pemain berusia 33 tahun itu mencatatkan lebih dari 100 assist dan memenangi gelar Ligue 1 untuk kali kelima pada 2022. 

Di Maria kemudian hijrah ke Juventus secara gratis, serta berperan saat Argentina menjuarai Piala Dunia 2022. 

 

8 dari 10 halaman

7. Wilfried Zaha

Striker Manchester United, Wilfried Zaha (kanan) berebut bola dengan gelandang AIK Solna, Ebeneser Ofori pada laga pramusim 2013/2014 di Friends Arena, Solna, Swedia (6/8/2013). Wilfried Zaha asal Pantai Gading yang kini berstatus tanpa klub setelah meninggalkan Crystal Palace, didatangkan Manchester United dari Crystal Palace pada tengah musim 2012/2013. Bertahan hingga tengah musim 2014/2015, ia lebih sering dipinjamkan ke klub lamanya. Ia total bermain hanya dalam 4 laga bersama MU. (AFP/Jonathan Nackstrand)

Setelah Zaha muncul sebagai salah satu talenta muda paling menarik di Liga Inggris saat bermain untuk Crystal Palace, Sir Alex Ferguson menyetujui kesepakatan untuk memboyong pemain sayap itu. 

Namun, segalanya berjalan tidak sesuai rencana setelah Zaha bergabung pada musim panas 2013, tepat ketika Ferguson pensiun dan digantikan David Moyes. 

Zaha hanya tampil empat kali untuk Setan Merah. Dia dijual kembali ke Palace dan membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang lebar terbaik di Liga Inggris.

Zaha pindah ke Galatasaray setelah kontraknya di Cystal Palace berakhir musim panas 2023. 

 

9 dari 10 halaman

8. Gerard Pique

Gerard Pique bergabung ke Manchester United saat berusia 17 tahun dari akademi Barcelona. Performanya sebagai bek tengah sebenarnya baik, namun kalah bersaing dengan Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic. Sempat dipinjamkan, Pique akhirnya memutuskan untuk kembali ke Barcelona. (AFP/Andrew Yates)

Pemain asal Catalan itu menjadi sosok yang belum bisa berperan banyak ketika MU menjuarai Liga Inggris dan Liga Champions pada musim 2007/2008.

Ketika Pep Guardiola membawanya kembali ke klub masa kecilnya Barcelona pada 2008, dia sebenarnya tidak memiliki kareir yang buruk di MU. Ia cuma sulit menggeser dominasi duet Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic di jantung pertahanan Red Devils. 

Di Barcelona dan Timnas Spanyol, karier Pique melesat. Piala Dunia dan Piala Eropa dimenangi bersama negaranya, ia juga menyabet trofi Liga Champions sebanyak tiga kali, sembilan gelar La Liga, dan tujuh titel Copa Del Rey, ​​termasuk dua treble.

 

10 dari 10 halaman

9. Diego Forlan

Diego Forlan. Striker Uruguay yang kini berusia 43 tahun dan telah pensiun pada Agustus 2019 bersama Kitchee ini menjadi satu-satunya pemain Uruguay yang mampu meraih trofi juara Premier League. Ia melakukannya bersama Manchester United pada musim 2002/2003, yaitu di musim keduanya bersama Setan Merah yang diperkuatnya selama 3 musim mulai tengah musim 2001/2002 hingga akhir musim 2003/2004 usai didatangkan dari Independiente. Gelar lain yang diraihnya adalah Piala FA 2003/2004 dan Community Shield tahun 2003. Bersama Setan Merah ia total tampil dalam 97 laga di semua ajang dengan torehan 17 gol dan 9 assist. (AFP/Paul Barker)

Forlan memiliki karier yang sangat luar biasa setelah meninggalkan Old Trafford. Dia hanya hanya mencetak 10 gol di Premier League dari 63 penampilan bersama MU.

Forlan menjelman menjadi legenda untuk Villarreal dan Atletico Madrid. Ia mencetak 128 gol di La Liga dalam tujuh musim, serta dua kali memenangi Sepatu Emas Eropa.

Rekornya juga tidak buruk untuk negaranya. Dia menyabet Copa America bersama Uruguay pada 2011 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2010 saat  menjadi pencetak gol terbanyak bersama dalam perjalanan mereka ke semifinal.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait