ARRC Mandalika 2023: Berkunjung ke Desa Sade, Mengenal Tradisi Perempuan Lokal Wajib Bisa Menenun Sebelum Menikah

oleh Iqri Widya diperbarui 11 Agu 2023, 21:40 WIB
Momen Bola.com belajar menenun di Desa Sade pada sela-sela meliput seri Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 di Mandalika. (Dokumentasi Bola.com)

Bola.com, Mandalika - Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 seri keempat digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB. Ini merupakan kali pertama Mandalika didapuk sebagai tuan rumah ARRC.

Bola.com  berkesempatan meliput langsung aksi pembalap terbaik di Asia yang mentas pada ARRC Mandalika, 11-13 Agustus 2023, bersama dengan tim Astra Honda Racing Team. 

Advertisement

Bola.com tiba di Lombok pada hari Jumat (11/08/2023), dan mendapat kesempatan berkunjung ke Desa Sade. 

Desa Sade merupakan satu di antara spot wajib untuk dikunjungi dalam perjalanan dari kota Lombok menuju Mandalika. Ini menjadi salah satu tempat untuk mengenal budaya dan adat istiadat masyarakat setempat. 

Terletak di daerah Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, Desa Sade merupakan warisan leluhur suku sasak yang sudah berada di sana sejak ratusan tahun lalu.

 

 

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Desa Tertua

Bola.com berkunjung ke Desa Sade pada sela-sela meliput seri Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 di Mandalika. (Dokumentasi Bola.com)

Biasanya, turis yang datang akan melihat bagaimana uniknya rumah adat Sasak serta kerajinan mutiara dan tenun khas Lombok. Selain itu, di sana ada kesenian Gendang Beleq dan Tarian Peresehan.

Desa tertua di Lombok ini, kini sudah sudah berkembang menjadi tujuh kampung dengan penduduk sebanyak kurang lebih 700 orang yang terdiri dari 150 kepala keluarga.

Konon sejak event MotoGP diadakan di Mandalika, Lombok pada 2022, Wisatawan yang datang ke Desa Sade meningkat pesat. Mereka bahkan kerap kewalahan menyambut para turis dari berbagai daerah dan luar negeri.

 

3 dari 4 halaman

Tradisi Menarik

Ada yang menarik dari tradisi warga di Desa Sade. Ternyata, bagi yang perempuan tidak boleh menikah sebelum bisa menenun.

"Yang perempuan di sini harus bisa menenun. Karena itu syaratnya kalau mau menikah. Harus bisa menenun dulu, baru diperbolehkan menikah," ujar Amaq Gita yang merupakan guide lokal.

Perempuan di Desa ini juga tidak diperbolehkan untuk merantau. Jika ingin merantau, maka tidak boleh lagi tinggal di Desa ini.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Belajar Menenun Tidak Semudah yang Dilihat

Tak hanya melihat-lihat rumah warga Desa Sade, Bola.com juga berkesempatan untuk mencoba belajar menenun.

Ketika dicontohkan memang terlihat mudah. Namun, ketika dipraktikan, tidak semudah itu! Posisi duduk harus tegak, teliti dalam memasukkan benang, dan tenaga yang cukup kuat ketika merapatkan benang.

Tak hanya itu, ketelitian juga sangat diperlukan. Proses menenun untuk satu kain bisa memakan waktu satu minggu hingga satu bulan! Sepertinya belajar satu hari tidak cukup untuk bisa menenun.

Sayangnya ketika berkunjung ke Desa Sade, Bola.com tidak melihat ada banyaknya warga lokal. Info yang saya dapat, ada acara khitanan di rumah salah satu warga sehingga perhatian tersedot ke acara tersebut. 

 

Berita Terkait