Cerita Kurnia Meiga: Baru Tahu Nama Penyakitnya, Sempat Ditangani 5 Dokter Spesialis dan Dianggap Tidak Sakit

oleh Iwan Setiawan diperbarui 12 Agu 2023, 05:00 WIB
Kurnia Meiga saat menghadiri acara bantuan usaha Magu-Magu Chicken kepada dirinya bertempat di Menara Danareksa, Jakarta Pusat (05/07/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - Enam tahun sudah Kurnia Meiga meninggalkan lapangan hijau. Gangguan penglihatan yang dimulai pada 2017 membuat kiper Timnas Indonesia dan Arema FC itu harus puasa panjang dari dunia sepak bola.

Belakangan Kurnia Meiga mulai terbuka mengenai kondisinya kepada publik. Dalam wawancara di kanal YouTube Grace Tahir, Meiga ternyata baru mengetahui nama penyakit yang menyerang matanya, yaitu Papiledema.

Advertisement

"Selama ini dokter hanya bilang penyakit langka, tetapi tidak disebutkan namanya," ujar Meiga dalam wawancara tersebut.

Papiledema merupakan penyakit yang memang merenggut penglihatan karena terjadi pembengkakan syaraf optik mata.

Dari informasi yang dihimpun Bola.com, Papiledema dipicu beberapa sebab. Seperti cedera di kepala, pendarahan dalam otak, tekanan darah tinggi, meningitis dan lainnya. Penyakit itu bisa berakibat kepada kebutaan permanen.

“Sebelumnya, saya tidak pernah cedera di kepala atau sakit lainnya,” tegas Kurnia Meiga yang masih membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2016.

 

2 dari 5 halaman

Awal Mula Sakit

Kiper Arema, Kurnia Meiga, saat pertandingan melawan Persija pada laga lanjutan liga 1 Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (02/06/2017). Persija menang 2-0. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kurnia Meiga kemudian bercerita mengenai gejala awal yang dialaminya pada 2017. Bahkan ia mengaku muntah beberapa jam sebelum gejala di matanya mulai terasa.

"Saat itu bulan Agustus. Setelah makan malam saya tidur, kemudian pukul 1 dini hari saya bangun dan muntah. Namun, mata masih normal. Sekitar jam 7 pagi, terasa mual. Siang harinya, mata saya seperti ada tirai yang menutup," ungkap Meiga.

Awalnya Meiga ragu ada gangguan di penglihatannya, karena sempat kembali normal. Namun, ketika berkedip, matanya seperti kembali tertutup tirai. Ia hanya bisa melihat bayangan, kondisi itu yang hingga saat ini dirasakannya.

"Saya hanya bisa melihat bagian ujung, seperti juling, tidak bisa baca dan hanya melihat bayangan saja. Jadi kalau ada gerakan masih bisa tahu," ujar mantan kiper yang kini sudah berusia 33 tahun itu.

 

3 dari 5 halaman

5 Dokter Spesialis Menangani, tapi Dianggap Tidak Sakit

Penjaga gawang Timnas Indonesia, Kurnia Meiga (tengah) menahan tendangan penalti saat laga final kedua Piala AFF 2016 lawan Thailand di Rajamangala National Stadium, Bangkok, Sabtu (17/12). Thailand menang 2-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketika itu, Kurnia Meiga berada di Malang karena masih membela Arema FC dan menjalani Liga 1 2017. Ketika itu, Singo Edan akan menggelar pertandingan kandang melawan PSM Makassar, tepatnya pada 30 Agustus 2017.

"Ketika itu saya periksa ke rumah sakit di Malang, dan minta tolong istri untuk memberi kabar kepada pelatih Arema FC kalau saya tidak enak badan. Saya tidak tahu itu sakit mata sesaat atau berkepanjangan, karena secara fisik, kecuali mata, saya sehat," ungkap pemain terbaik ISL 2010 itu.

Namun, ternyata gangguan penglihatan yang dialaminya bukan gejala sesaat. Selama 6 hari awal, ia ditangani 5 dokter spesialis.

Namun, bukannya sembuh, Meiga malah diizinkan pulang karena dianggap tidak ada masalah. Ini membuatnya makin panik karena penglihatannya masih terganggu.

4 dari 5 halaman

Berbagai Upaya Medis hingga Alternatif

Aksi Kurnia Meiga saat berlatih di Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Setelah keluar dari rumah sakit, Kurnia Meiga dan istrinya tidak putus asa. Segala upaya pengobatan, baik medis dan alternatif, pun diambil.

Bahkan Meiga sempat merantau ke Mojokerto selama berbulan-bulan untuk menjalani pengobatan alternatif, lantaran ada yang menyebut Meiga terkena guna-guna atau ilmu hitam.

"Pengobatan medis, alternatif termasuk akupuntur sudah dicoba semua. Sudah jalani terapi, tetapi tidak ada hasil," ujar Meiga.

Ia mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan pengobatan. Hingga ketika ada kebutuhan mendesak, Meiga harus menjual medali dan atribut yang dimilikinya semasa aktif bemain untuk Timnas Indonesia dan Arema.

Sumber: YouTube Grace Tahir

5 dari 5 halaman

Persaingan di BRI Liga 1