Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya dihantui dengan rekor buruk yang tak pernah menang di kandang. Mereka sudah tiga kali menggelar laga kandang, hasilnya dua seri dan satu kekalahan di BRI Liga 1 2023/2024.
Dua laga seri itu terjadi saat mereka bermain imbang 1-1 kontra Barito Putera (8/7/2023) dan 2-2 melawan RANS Nusantara (23/7/2023). Terakhir, Persebaya malah takluk 1-2 dari Persikabo 1973 (4/8/2023).
Hasil kekalahan di laga kandang terakhir itu malah membuat Aji Santoso kehilangan jabatannya sebagai pelatih kepala. Skuat Bajul Ijo kini ditangani oleh Uston Nawawi yang menjabat sebagai pelatih interim.
Ada dugaan para pemain Persebaya Surabaya menghadapi tekanan yang begitu besar di kandang sendiri. Uston sendiri menegaskan bahwa timnya tak perlu takut berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Upaya menghadapi tantangan itu akan muncul dalam pekan ketujuh dengan menjamu Persita Tangerang di Stadion GBT, Sabtu (12/8/2023) sore.
“Nanti kita lihat di lapangan besok. Yang penting jangan sampai ada istilah GBT-fobia. Begitu main di kandang malah ketakutan sendiri,” kata Uston Nawawi, Jumat (11/8/2023).
Tekanan Bonek
Selama ini, banyak yang menduga bahwa para pemain Persebaya takut menghadapi tekanan suporter Bonek. Hal ini dinilai justru jadi boomerang karena performa Bajul Ijo tidak optimal di kandang sendiri.
Persebaya memang memiliki catatan yang unik di musim ini. Selain belum menang di kandang sendiri, mereka justru berhasil mencuri poin penuh di markas lawan. Bukan sekali, tapi malah dua kali.
Pertama terjadi pada laga pekan perdana dengan unggul 3-2 di markas Persis Solo (1/7/2023). Terakhir, mereka mempermalukan Bhayangkara FC dengan skor 2-1 pada pekan lalu (8/8/2023).
Kemenangan atas Bhayangkara itu jadi titik balik Persebaya untuk kembali ke jalur kemenangan. Kapten Reva Adi Utama menegaskan bahwa timnya harus bisa memenangi pertandingan kontra Persita.
“Motivasi pemain jadi sangat tinggi, sangat percaya diri sekali untuk bermain melawan Persita. Harus fokus, jangan lengah, fighting spirit dijaga, dan ambil poin di kandang,” ucapnya.
Jumlah Suporter Menurun
Di sisi lain, Persebaya menghadapi kendala dengan menurunnya angka jumlah penonton di laga tandang. Sudah tiga laga digelar, rupanya tiket yang terjual tak sampai separuh dari kapasitas stadion yang mencapai 40 ribu lebih.
Sebanyak 12.182 penonton hadir saat Persebaya bermain imbang 1-1 saat menjamu Barito Putera. Angka itu kemudian menurun jadi 9.060 penonton saat Persebaya ditahan imbang 2-2 kontra RANS Nusantara.
Yang teranyar malah mengenaskan. Hanya 1.601 tiket yang terjual saat Persebaya dipermalukan 1-2 oleh Persikabo 1973. Reva Adi Utama berharap Bonek bisa kembali memenuhi Stadion GBT agar timnya mendapat suntikan semangat.
“Kami berharap Bonek hadir dan datang ke GBT untuk mendukung kami. Itu salah satu tambahan energi buat pemain. Saya berharap Bonek bisa meluangkan waktunya datang langsung dan kami bisa memberikan yang terbaik,” ujarnya.