Bola.com, Semarang - Manajemen PSIS Semarang kembali mendapatkan sanksi denda dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Hukuman ini buntut dari insiden ledakan petasan pada laga kontra Arema FC pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024.
Berdasarkan surat yang diterima PSIS Semarang pada Sabtu (12/8/2023), Komdis PSSI menilai Mahesa Jenar melanggar Kode Disiplin PSSI 2023 saat menggelar laga di Stadion Jatidiri, Rabu (9/8/2023).
Pada pertandingan tersebut, terjadi ledakan petasan di depan tribune timur Stadion Jatidiri akibat ulah suporter. Komdis PSSI juga menyertakan bukti-bukti yang cukup untuk menunjukkan pelanggaran disiplin.
Pelanggaran tersebut merujuk pada Ayat 1 dan Ayat 4 dalam Pasal 70 serta lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2013. Akibatnya, PSIS Semarang dijatuhi sanksi berupa denda sebesar Rp50 juta.
Sanksi Merugikan PSIS
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menyayangkan kejadian tersebut. Hukuman ini merugikan Mahesa Jenar yang tengah berjuang menghadapi persaingan ketat BRI Liga 1.
Selain itu, Yoyok juga meminta Panitia Pelaksana (Panpel) PSIS untuk lebih teliti lagi dalam memeriksa setiap penonton yang hendak menyaksikan pertandingan di Stadion Jatidiri.
“Pertama kami sangat menyayangkan kejadian ini. Panpel juga harus lebih teliti lagi ke depannya dalam melakukan screening serta body check," kata Yoyok Sukawi via rilis resmi, Sabtu (12/8/2023).
"Hal ini dilakukan supaya kejadian yang sama tidak terulang. Kedua kami juga akan menginstruksikan ke panpel untuk melakukan investigasi lebih lanjut,” lanjutnya.
Panpel Siap Lakukan Investigasi
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSIS Semarang, Agung Buwono, siap melakukan investigasi untuk mengidentifikasi oknum-oknum yang nekat membawa petasan di Stadion Jatidiri.
Selain itu, Agung juga bakal mengevaluasi pemeriksaan penonton untuk laga-laga berikutnya. Sehingga, benda-benda yang dilarang masuk ke stadion bisa diamankan oleh pihak keamanan.
"Pertama, kami pmeminta maaf karena petasan sampai bisa lolos. Kami akan melakukan investigasi melalui kamera CCTV yang ada untuk melihat siapa yang melempar petasan tersebut ke stadion dan menindaklanjuti," ujar Agung.
"Ke depan tentu kami mohon maaf akan lebih teliti lagi dalam melakukan screening serta body check kepada para suporter atau penonton yang nonton di stadion,” imbuhnya.