Bola.com, Pamekasan - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, menyindir balik Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, yang menyemprotnya akibat tidak melepas pemain ke Timnas Indonesia U-23 untuk persiapan Piala AFF U-23 2023.
Thomas Doll sebenarnya enggan merespons amukan Sumardji karena ingin fokus memimpin Persija dalam pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024.
Tim berjulukan Macan Kemayoran tersebut akan menantang Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, pada Minggu (13/8/2023) malam WIB.
"Saya tidak tahu namanya. Saya tidak tahu. Saya pikir, itu tidak begitu penting sekarang," ujar Thomas Doll.
Dibalas dengan Satire
Thomas Doll membalas Sumardji dengan satire. Arsitek asal Jerman berusia 57 tahun tersebut menyebutnya tidak mengerti sepak bola.
"Pertama, bukan apa yang dia katakan. Kedua, adalah pertandingan Persija kontra Madura United lebih penting daripada dia," ungkap Thomas Doll.
"Jadi, saat ini kita hanya berbicara tentang pertandingan, bukan tentang seseorang yang tidak saya kenal dan tidak mengerti tentang sepak bola," tuturnya.
Tidak Masuk Kalender FIFA
Piala AFF U-23 2023 bukan kalender FIFA. Selain itu, juga bentrok jadwal dengan BRI Liga 1. Mengacu aturan, klub tidak wajib melepas pemainnya ke Timnas Indonesia U-23.
Sebelumnya, Sumardji berang terhadap Thomas Doll dan nakhoda PSM Makassar, Bernardo Tavares, yang dinilainya mempersulit pemanggilan pemain ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23.
Sumardji geram karena Thomas Doll menahan Rizky Ridho dan Tavares tidak mengirimkan Dzaky Asraf ke Timnas Indonesia U-23 yang tengah bersiap untuk Piala AFF U-23 2023 Thailand.
Amarah Sumardji
"Saya sangat kecewa dengan tidak hadirnya dua pemain dengan alasan berbagai macam. Pertama dari Persija, yang kedua dari PSM," imbuh Sumardji pada 10 Agustus 2023.
"Untuk kepentingan nasional, hanya dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23, itu saja sama pelatihnya ditahan, tidak dilepas."
"Bangsa ini membutuhkan tenaga, pikiran para pemain yang memang dibutuhkan. Akan tetapi, kalau pelatih asingnya yang ada di negara ini, yang cari makan di negara ini mempersulit, saya kira masyarakat bisa menilai."
"Tidak boleh kita biarkan. Orang pelatih asing cari makan di negara kita, tetapi mempersulit Timnas Indonesia U-23, Kalau bicara timnas ini bicara negara. Sudah berulang kali, ini dua kali kami dipersulit oleh pelatih Persija dan pelatih PSM," ucap pria berpangkat Kombes Pol. itu.