Termasuk Michael Owen, 7 Superstar Liga Inggris yang Flop di Eropa: Kehilangan Taji hingga Dihantui Cedera

oleh Aryo Atmaja diperbarui 08 Agu 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi - Pemain eks Liga Inggris (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Liga Inggris sudah lama dikenal sebagai kompetisi terbaik di dunia. Bukan hanya soal banyaknya pemain bintang yang bermukim di sana, atau kekuatan belanja klub yang sulit ditandingi kompetisi lain.

Persaingan di Liga Inggris juga kompetitif. Makanya klub-klub Liga Inggris bisa bicara banyak di pentas level Eropa.

Advertisement

Tapi ada juga pemain yang sudah bersinar terang di Premier League memutuskan mencari petualangan baru di kompetisi negara lain. Terbaru adalah Harry Kane yang dibeli Bayern Munchen dengan harga mencapai 100 juta euro.

Meski menjadi rumah bagi banyak pesepak bola dengan nama besar selama bertahun-tahun, namun ada beberapa pemain yang justru kesulitan ketika pergi ke negara lain.

Berikut ini beberapa pemain besar di Liga Inggris yang rupanya malah tampil kurang nendang saat hijrah ke kompetisi negara luar Britania Raya.

2 dari 10 halaman

Eden Hazard

Eden Hazard. Gelandang serang asal Belgia ini didatangkan Chelsea dari Lille pada awal musim 2012/2013. Total 7 musim, ia tampil dalam 352 laga dengan torehan 110 gol dan 92 assist. Pemain dengan dribble dan umpan mumpuni ini dilepas ke Real Madrid pada awal 2019/2020. (Foto: AFP/Kirill Kudryavtsev)

Saat playmaker Belgia itu bermain di Premier League bersama Chelsea, tidak ada bek yang bisa mendekatinya. Gerak kakinya yang gesit membuatnya menjadi mimpi buruk mutlak bagi pemain lawan.

Eden Hazard membawa Chelsea meraih dua gelar Liga Inggris dan sangat pantas mendapatkan kepindahannya ke Real Madrid pada 2019. Sayangnya, di situlah keadaan menurun drastis.

Hazard berjuang untuk tetap bebas cedera saat berada di Spanyol dan posisinya sudah digeser Vinicius Junio. Sampai akhirnya Hazard memutus kontraknya dan sekarang sedang mempertimbangkan untuk pensiun.

Hazard hanya mengoleksi tujuh gol dan 12 assist selama berada di Real Madrid dengan biaya rekor transfer klub Los Blancos senilai 100 juta euro.

3 dari 10 halaman

Phillipe Coutinho

Philippe Coutinho. Sayap kiri Brasil berusia 30 tahun ini baru saja dilepas permanen Barcelona ke Aston villa pada bursa transfer musim panas 2022/2023 usai berstatus pinjaman selama setengah musim. Selain pernah dipinjamkan ke Aston Villa, ia juga sempat dipinjamkan ke Bayern Munchen selama 1 musim pada 2019/2020 akibat kesulitan beradaptasi usai didatangkan dari Liverpool pada tengah musim 2017/2018 dengan nilai transfer fantastis 135 juta euro. Bersama Barcelona, ia total tampil dalam 105 laga di semua ajang dengan torehan 24 gol dan 13 assist. (AFP/Lluis Gene)

Philippe Coutinho pernah menjadi bintang Liverpool ketika setelah digaet dari Inter Milan. Kemudian ia hijrah ke Barcelona, digadang=gadang bisa menjadi pengganti sepadan Andres Iniesta.

Tapi semua jauh dari ekspektasi, sebab Coutinho kesulitan berkembang. Ia memang  mencatatkan lebih dari 100 penampilan untuk Barcelona tetapi kurang gacor, hingga ia kembali ke Liga Inggris bersama Aston Villa dengan kerugian yang cukup besar.

4 dari 10 halaman

Michael Owen

Musim 1997/1998. Pada musim 1997/1998, tiga striker Inggris harus berbagi gelar top skor Liga Inggris karena sama-sama mencetak 18 gol di musim tersebut. Mereka adalah Dion Dublin (Coventry City), Michael Owen (Liverpool) dan Chris Sutton (Blackburn Rovers). Dari ketiganya, Michael Owen berhasil membawa timnya Liverpool finis di tempat yang lebih baik yaitu di posisi ke-3. Ia yang saat itu berusia 18 tahun juga menyabet gelar PFA Young Player of the Year dan pemain terbaik Liga Inggris musim 1997/1998. (AFP/Paul Barker)

Bagi penggemar sepak bola di era 90-an sampai memasuki era milenium baru, jelas mudah mengenal sosok Michael Owen. Striker ajaib yang pernah dilahirkan Liverpool.

Owen mencatat 158 gol, enam trofi, dan satu Ballon d'Or selama kiprahnya di Anfield. Hingga akhirnya ia ditebus oleh raksasa Spanyol, Real Madrid.

Namun Owen hanya bertahan satu musim di Spanyol sebelum kembali prematur ke Premier League. Dia memang mencetak 16 gol terhormat dalam satu kampanye Real Madrid tetapi pada akhirnya tidak memenuhi harapan.

5 dari 10 halaman

Sadio Mane

Sebagai salah satu tim elite di Eropa, Bayern Munchen kerap disinggahi para pemain haus gol dari musim ke musim. Tercatat ada beberapa pemain yang mampu tampil tajam dengan mencetak banyak gol bersama Bayern Munchen di musim pertamanya. Musim 2022/2023 ini Munchen kedatangan Sadio Mane yang sebelumnya berseragam Liverpool untuk menggantikan peran Robert Lewandowski yang hijrah ke Barcelona. Mampukah Mane yang kini sudah mengemas 5 gol dari 9 laga bergabung dengan deretan 5 pemain berikut yang mampu mencetak banyak gol di musim pertamanya? (AFP/Christof Stache)

Liverpool banyak melahirkan bintang-bintang besar. Sadio Mane ikut menjadi lulusan Liverpool yang tampil flop ketika keluar dari Inggris pada musim panas 2022.

Datang ke Bayern Munchen dan digadang-gadang bisa mengisi peran Robert Lewandowski, Sadio Mane diharapkan gacor seperti saat ia berseragan Liverpool.

Tapi tidak semulus yang diinginkan. Pemain asal Senegal justru jarang menjadi pilihan utama di Bayern Munchen. Bahkan ia bertengkar dengan rekan setim Leroy Sane. Hanya semusim di Bayern, kini ia menyusul Cristiano Ronaldo di Liga Arab Saudi.

6 dari 10 halaman

Nemanja Vidic

Nemanja Vidic memutuskan gantung sepatu setelah kontraknya diputus Inter Milan, (19/1/2016). (Sportsmole)

Tidak diragukan lagi, Nemanja menjadi salah satu bek terbaik Liga Inggris yang pernah ada. Namun, legenda Manchester United itu berjuang untuk memenuhi ekspektasi saat berada di Italia.

Pada saat Vidic pindah ke Inter Milan, dia sudah melewati puncak kekuatannya dan kerap dihantui cedera. Dia hanya membuat 28 penampilan bersama Nerazzurri dan kontraknya diakhiri dengan persetujuan bersama di pertengahan musim keduanya.

7 dari 10 halaman

Jonathan Woodgate

4. Jonathan Woodgate - Woodgate bergabung ke Madrid dengan masalah cedera pungung yang diderita sejak berada di Newcastle United. Parahnya lagi, ketika debutnya bersama Real Madrid, Woodgate menciptakan gol bunuh diri serta diganjar kartu merah. (AFP/Marcello Rubio)

Jonathan Woodgate tak diingat dengan momen indah selama membela Madrid, bahkan ia jadi flop di sana. Madrid memboyongnya pada 2004 sebesar 13,4 juta poundsterling dari Newcastle United.

Debut Woodgate pun menyita perhatian. Bukan karena penampilan bagusnya, tetapi karena ia mencetak gol bunuh diri dan kemudian menerima kartu merah kala melawan Athletic Bilbao.

Meski perlahan bisa bangkit dan bermain baik bersama bek lain seperti Sergio Ramos, Ivan Helguera, Francisco Pavon, dan Alvaro Mejia, cedera menghampiri Woodgate hingga ia tak pernah tampil konsisten. Madrid pun menjualnya ke Middlesbrough pada 2007 setelah meminjamkannya terlebih dahulu.

8 dari 10 halaman

Alexander Hleb

Alexander Hleb gagal bersinar di Barcelona. Namanya kemudian digunakan untuk mendeskripsikan keterpurukan klub pada Februari. (Adeptos de Bancada)

Alexander Hleb adalah bintang era pasca-Invincibles Arsenal. Dia memiliki banyak momen penting di Liga Inggris saat dia mencatatkan lebih dari 100 penampilan untuk The Gunners.

Namun, kareir setelah meninggalkan Arsenal tidak begitu bersinar. Dia berjuang untuk beradaptasi dengan kehidupan di Barcelona dan tidak lama kemudian dia mengemasi tasnya untuk pergi ke klub lain.

Sumber: Planet Football

9 dari 10 halaman

Yuk Tengok Persaingan Musim Ini

Berita Terkait