Bola.com, Mandalika - Anda sudah berbuat apa di usia 14 tahun? Nih perkenalkan, namanya M Kiandra Ramadhipa. Umurnya masih 14 tahun, tapi ia sudah memperlihatkan potensi luar biasa sebagai pembalap.
Singkat cerita, M Kiandra Ramadhipa mengikuti seri keempat Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 di Sirkuit Mandalika, Lombok dan turun di kelas Asia Production 250 (AP250) akhir pekan ini.
Dia pun menjadi rider termuda Astra Honda Racing Team di kelas AP250 ARRC Mandalika 2023.
Rama-sapaan akrabnya mendapat kesempatan ini menggantikan seniornya, Veda Ega tidak bisa ikut balapan karena sedang ikut Asia Talent Cup.
Hasil balapan yang ia raih tidak main-main. Pada Race 1 ARRC Mandalika, ia bisa finis ketujuh. Lalu ia memperbaiki prestasinya di Race 2 dan finis posisi lima.
4 Tahun
Ternyata, sosok M Kiandra Ramadhipa sudah terjun ke dunia balap motor sejak satu dekade silam. Pembalap kelahiran Purworejo, 4 Desember 2009 ini pertama kali tertarik dengan motor sejak usia 4 tahun.
Sang ayah memberikan hadiah motor mini untuk Rama di ulang tahunnya yang keempat. Sejak itulah ia tertarik dan akhirnya jatuh cinta dengan dunia otomotif, khususnya Motor.
"Saat ulang tahun keempat, saya dikasih motor mini sama ayah, terus disuruh latihan. Awalnya saya balap sepeda tapi pas dikasih motor mini jadi suka terus," kata Rama.
Mengidolakan Pedro Acosta
Rama mengaku cita-citanya saat ini yaitu bisa tampil di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Dia pun punya sosok pembalap favorit.
Tapi bukan Marc Marquez atau apalagi Valentino Rossi, sesuai usianya, ia turut mengidolai pembalap yang usianya masih muda yaitu Pedro Acosta.
Pedro Acosta, 19 tahun, saat ini sedang memimpin klasemen Moto2 dan digadang bakal naik kelas ke MotoGP musim depan.
"Idola saya Pedro Acosta karena dia pembalap yang konsisten," ujarnya.
Arti Nomor 212 di Motor Rama
Di AP250, Rama menggunakan motor CBR250RR bernomor 212. Seperti yang kebanyakan orang Indonesia tahu, 212 adalah nomor khas dari karakter pahlawan fiksi Wiro Sableng.
Nomor tersebut mungkin tidak ada hubungannya dengan Wiro Sableng. Namun yang jelas nomor tersebut memiliki arti tersendiri bagi Rama sebagaimana yang dikatakan oleh sang ayah, Yoki.
"Nomor itu ada makna tersendiri buat Rama. Tapi, maknanya itu kami tidak bisa menyebutkan apa," ujar sang ayah.