Bola.com, Jakarta - Pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 dijadikan Arema FC sebagai momen untuk mengakhiri trend negatif. Seperti diketahui, Dendi Santoso dkk. belum pernah merasakan kemenangan dan berada di dasar klasemen dengan 2 poin.
Kali ini Arema FC kedatangan tamu, RANS Nusantara di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (14/8/2023). Tim yang musim lalu jadi juru kunci, tapi sekarang disegani.
RANS di bawah naungan mantan pelatih Arema, Eduardo Almeida berada di urutan 5 dan sempat bersaing di papan atas. Tentu bukan laga ringan bagi Arema.
Tapi, jika melihat materi pemain Arema FC, sebenarnya mereka punya potensi meraih kemenangan. Nama-nama seperti Bagas Adi, Evan Dimas, Dendi Santoso, Dedik Setiawan dan lainnya sempat jadi bagian timnas Indonesia.
Ditambah dengan keberadaan penyerang tajam, Gustavo Almeida yang jadi jadi top scorer sementara BRI Liga 1 dengan 7 gol.
Tim dengan Kolektivitas
Di kubu RANS Nusantara tak punya banyak pemain ternama. Bisa dibilang Kushedya Hari Yudo rekrutan baru yang pernah merasakan seragam timnas senior Indonesia. Itu pun dia didatangkan dari Arema dalam kondisi cedera.
Tapi, pelatih Eduardo Almeida punya skema permainan yang sering merepotkan lawan. Persikabo, Bhayangkara FC dan Madura United sudah jadi korbannya musim ini. Bisa jadi Arema korban berikutnya.
Bola.com coba membedah kekuatan kekuatan kedua tim di setiap lini. Secara garis besar, ini adalah duel tim yang punya pemain ternama diwakili Arema. Menghadapi kolektifitas permainan khas RANS.
Kiper
Arema FC kembali mengandalkan kiper asal Filipina, Julian Schwarzer. Sayangnya, putra mantan kiper Chelsea, Mark Schwarzer ini mulai rentan kebobolan. Setelah melakukan debut gemilang dengan 10 save saat melawan Persis Solo, dia mengalami dua kekalahan beruntun. Gawangnya sudah kebobolan 7 gol dalam tiga pertandingan.
Target Julian memberikan kemenangan dan cleansheet juga belum tercapai. Kini, dia harus kembali memberi bukti jika pantas bermain untuk Arema. Selain itu, dia juga membawa nama besar ayahnya dan statusnya sebagai kiper timnas Filipina. Itu jadi sebuah motivasi sekaligus beban baginya.
Sedangkan RANS Nusantara, punya Hilman Syah. Kiper yang sempat moncer bersama PSM beberapa waktu lalu. Kiper 26 tahun itu punya statistik yang lebih baik ketimbang kiper Arema.
Hilman tampil dalam 4 pertandingan dan kemasukan 4 gol. Dia sudah membuat 1 cleansheet. Meski jumlah save-nya tak terlalu banyak, dia dikenal sebagai kiper dengan reflek bagus.
Belakang
Catatan kebobolan 19 gol dalam 7 pertandingan memperlihatkan rapuhnya pertahanan Arema. Pertahanan mereka mudah ditembus lawan. Persoalannya, Arema tak pernah tampil dengan komposisi terbaik. Bek kiri sekaligus kapten utama, Ahmad Alfarizi masih dalam pemulihan cedera. Dia baru sekali tampil musim ini.
Sedangkan Ichaka Diarra juga baru pulih dari cedera hamstring. Sementara bek kanan, Rifad Marasabessy juga lebih sering berkutat dengan cedera. Kondisi itu membuat Arema bongkar pasang pemain belakang.
Sedangkan RANS Nusantara, situasinya lebih baik. Duet stoper asal Portugal, Kiko Carneiro dan Angelo Meneses. Pelapisnya, mereka masih punya Arief Satria. Bek sayap, dihuni Taufik Hidayat, Samsul Arifin dan beberapa nama lain.
Almeida mampu meramu pertahanan tanggung dengan nama-nama itu. Pelatih asal Portugal ini dikenal jago menerapkan sistem pertahanan grendel. Mereka kemasukan 7 gol. Padahal musim lalu Rans jadi tim dengan jumlah kebobolan paling banyak. Yakni 80 gol dari 34 pertandingan.
Tengah
Sebenarnya komposisi lini tengah Arema sudah komplit. Punya petarung seperti Jayus Hariono maupun Charles Raphael. Gelandang pengatur serangan sekaligus pembagi bola ada Ariel Lucero dan Evan Dimas.
Tapi nyatanya, hanya satu assist yang bisa dibuat. Sedangkan gol lainnya lahir lewat bola mati atau kesalahan lawan.
Indikasi jika lini tengah Arema belum padu sangat terlihat. Masih sering kesulitan memberikan umpan-umpan manja ke lini depan. Ketika diserang lawan, mereka ketetaran untuk menghentikannya.
Sedangkan RANS, lini tengahnya cukup solid. Paulo Sitanggang punya peran sebagai gelandang petarung. Sementara Mitsuru Maruoka tak hanya jadi kreator serangan.
Tapi juga pencetak gol ulung. Pemain asal Jepang itu sudah menorehkan 4 gol. Paling banyak diantara pemain RANS lainnya.
Depan
Sektor ini, Arema mengandalkan Gustavo Almeida. Meski dua laga terakhir tak bisa mencetak gol, namun dia tetap jadi tumpuan utama didepan. Penyerang asal Brasil ini juga jadi pemain tersubur di Liga 1 dengan 7 gol.
Kini, tinggal dua pemain sayap Arema yang bertugas sebagai penyuplai bola. Seperti Dendi Santoso atau Dedik Setiawan. Jika mereka sanggup melayani Gustavo, tak menutup kemungkinan gawang Rans bisa lebih mudah dibobolnya.
Sedangkan RANS, tidak bertumpu pada satu pemain di lini depan. Mereka punya dua pemain asing dengan skill bagus. Evandro Brandao dan Tavinho.
Mereka juga punya Antoni Putro dan Kushedya Hari Yudo di sektor sayap. RANS tak bergantung pada satu pemain depan seperti Arema, mereka mencetak lebih banyak gol. Yakni 10 gol yang diciptakan beberapa pemain.