Bola.com, Jakarta - Ketika Liverpool menyodorkan tawaran gabung, pemain jarang berkata tidak. Namun, tidak selalu seperti itu.
Contohnya saja kasus transfer Moises Caicedo. Pada Jumat (11/8/2023), Liverpool sudah mencapai kesepakatan dengan Brighton untuk memboyong Caicedo dengan biaya 111 juta pounds (Rp2,15 triliun).
Itu merupakan rekor transfer pembelian terbesar dalam sejarah Liverpool. Pada titik itu, semua orang berpikir pemain Ekuador itu pasti gabung The Reds.
Namun, Caicedo punya keinginan berbeda. Ia menolak tawaran Liverpool pada Minggu (13/8/2023), karena hanya ingin pindah ke Chelsea.
Chelsea menawarkan 115 juta pounds (Rp2,23 triliun) untuk transfer Caicedo. Kesepakatan pun tercapai, Chelsea menjadi pemenangnya.
Belum ada perkenalan resmi dari Chelsea. Namun, Caicedo tinggal menunggu waktu untuk menjadi pemain The Bues.
Ini bukan kali pertama Liverpool gagal memboyong pemain. Berikut ini lima kegagalan transfer Liverpool lainnya yang paling dramatis, seperti dikutip dari Mirror.
1. Nabil Fekir
Lima tahun lalu, Fekir digadang-gadang akan bergabung ke Liverpool. The Reds menyetujui biaya transfer dengan klub Prancis, Lyon, dan persyaratan pribadi. Namun kepindahannya gagal pada menit terakhir ketika masalah lutut muncul saat tes medisnya atau begitulah yang diklaim.
Fekir dibiarkan bingung. Lagipula, ini adalah pria yang membantu negaranya menjuarai Piala Dunia 2018 pada musim panas yang sama dan baru saja menikmati musim dengan 23 gol bersama klubnya. Dia kemudian bersikeras lututnya baik-baik saja dan transfernya gagal karena agennya.
Nabil Fekir gabung Real Betis setelah kepindahannya ke Liverpool gagal.
“Itu adalah saat yang kelam,” kata Fekir kepada The Times pada 2021 ketika ditanya tentang kegagalan transfernya.
“Saya melihat banyak hal yang tidak benar. Ada yang bilang lutut menghentikan saya pergi ke Liverpool tetapi itu tidak benar. .. lututnya baik-baik saja."
"Saya punya masalah dengan agen saya, penasihat saya. Itu adalah agen yang bertanggung jawab atas kesepakatan yang tidak tercapai. Tentu saja saya kecewa tidak pindah ke Liverpool, sangat kecewa karena Liverpool adalah klub hebat," imbuhnya.
Fekir, kini berusia 30 tahun, bergabung dengan Real Betis setahun kemudian dan sejak itu telah mencetak 28 gol dalam 138 pertandingan untuk klub Spanyol tersebut. Dia tidak bermain untuk Prancis dalam tiga tahun.
2. Loic Remy
Liverpool mengira telah mengunci transfer setelah menyetujui biaya 8,5 juta pounds dengan QPR untuk Remy pada musim panas 2014. Pemain Prancis itu menghabiskan musim sebelumnya dengan status pinjaman di Newcastle, dengan mencetak 14 gol dalam 26 pertandingan Liga Inggris.
Namun, Liverpool menarik diri dari kesepakatan tersebut setelah Remy gagal tes medis. Sang pemain mengungkapkan apa yang terjadi pada 2014.
"Saya datang untuk tes medis dan semuanya baik-baik saja dan setelah itu mereka ingin memastikan semuanya baik-baik saja dengan jantung saya," ujar Remy.
"Mereka meminta seorang spesialis jantung dan tampaknya orang itu mengatakan tidak 100 persen setuju jika saya dapat melanjutkan atau harus berhenti bermain sepak bola. Saya tidak mengerti karena mereka tahu (tentang masalah ini) sebelum saya datang."
"Saya lebih bingung dengan Liverpool yang mengatakan saya memiliki masalah medis karena itu tidak adil. Saya telah menemui spesialis jantung terbaik di London. Dia bilang saya masih bisa bermain. Bahkan jika mereka tidak ingin mengontrak saya, oke, tapi mereka tidak perlu memuatnya di koran karena, kemudian, semua klub lain setelahnya takut," imbuh dia.
3. Lee Bowyer
Bowyer adalah salah satu gelandang Inggris paling terkenal di Premier League pada musim panas 2002. Manajer Liverpool Gerard Houllier adalah penggemar berat bintang Leeds itu, karena mengagumi kemampuannya mencetak gol dari lini tengah, dan ingin membawanya ke Merseyside.
Leeds sedang kesulitan secara finansial dan menerima tawaran 9 juta pounds dari The Reds, karena saat itu Bowyer di tahun terakhir kontraknya.
Sang pemain bahkan menyelesaikan pemeriksaan medis, tetapi kedua belah pihak gagal menyetujui persyaratan pribadi. Pada akhirnya, dia bergabung dengan West Ham enam bulan kemudian.
Liverpool mengklaim memutuskan tidak melakukan transfer karena berbagai alasan. "Gerard Houllier tidak yakin sang pemain memiliki rasa lapar atau keinginan untuk bermain untuk klub, kualitas yang penting untuk setiap pemain Liverpool," kata seorang sumber dari The Reds.
Bowyer menjawab, "Saya tidak pernah meminta untuk masuk dalam daftar transfer dan menjelaskan kepada Tuan Ridsdale (Peter, ketua Leeds) bahwa saya memiliki keberatan ketika mereka menerima tawaran Liverpool. Jadi mungkin demi kepentingan terbaik semua pihak bahwa kesepakatan itu tidak berlanjut."
4. Yevhen Konoplyanka
Konoplyanka hampir menjadi pemain Liverpool sembilan tahun lalu setelah The Reds membayar klausul pelepasannya. Namun presiden Dnipro, Ihor Kolomoyskyi, menolak menandatangani dokumen dan transfer gagal, membuat pemain Ukraina itu menangis.
"Saya menangis," kenang Konoplyanka dalam wawancara dengan Weszlo pada 2022.
"Delegasi orang-orang serius dari Liverpool datang ke Dnipropetrovsk. Kami makan malam. Mereka bersedia membayar sebanyak yang diinginkan Ihor Kolomoyskyi... saya memohon untuk pergi," kenangnya.
Manajer Liverpool Brendan Rodgers memberikan penjelasan. "Klub melakukan segala yang mungkin untuk mendapatkan pemain itu. Kami memiliki kepala pencari bakat, direktur pelaksana, dan dokter di luar sana untuk menyelesaikan kesepakatan. Dari poin kami, Ian Ayre melakukan pekerjaan yang brilian mencoba untuk bernegosiasi. "
Konoplyanka kemudian bergabung dengan Sevilla setahun kemudian dan menjadi bagian dari tim yang mengalahkan Liverpool 3-1 di final Liga Europa 2016. Sekarang berusia 33 tahun, pemain sayap itu bermain di klub Rumania Cluj. Adapun Dnipro bangkrut pada 2018.
5. Max Kruse
Liverpool sedang mempertimbangkan mengontrak Kruse dengan status bebas transfer pada musim panas 2019. Sang striker, yang kontraknya habis di Werder Bremen, berusia 31 tahun saat itu dan akan menjadi cadangan yang layak untuk Roberto Firmino setelah karier yang sukses di Jerman.
Namun, Liverpool berubah pikiran setelah melihat aksi heroik Divock Origi di Liga Champions. Pemain Belgia itu mencetak dua gol di semifinal melawan Barcelona dan menyumbangkan gol di final melawan Tottenham untuk membantu The Reds mengangkat trofi Liga Champions yang keenam pada Juni 2019.
Liverpool mempertahankan Origi dan Kruse malah bergabung dengan Fenerbahce. Sekarang berusia 35 tahun, Kruse masih bermain sepak bola profesional dan baru-baru ini bergabung dengan tim lapis kedua Jerman Paderborn.
Kruse mengenang tahun lalu. "Kami telah berbicara di telepon dengan Jurgen Klopp sejak Februari 2019. Sepertinya saya dipindahkan ke Liverpool, hanya tanda tangannya yang hilang. Itu akan menjadi puncak karier saya. Namun, banyak hal berkembang dengan sangat baik dan berbeda," kata dia.
Sumber: Mirror