Bola.com, Jakarta - Hingga pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024 performa Barito Putera dan PSIS terus menanjak. Posisi dua tim ini di urutan kedua dan ketiga klasemen sementara sebagai bukti yang tak terbantahkan.
Padahal pada dua musim beruntun, baik Barito Putera maupun PSIS sulit bersaing di kasta tertinggi. Khusus Barito Putera malah dua kali nyaris terdegradasi. Dan, dua kali pula sosok Rahmad Darmawan menjadi penyelamat klub berjulukan Laskar Antasari tersebut.
Dua episode lalu, performa PSIS lebih baik ketimbang Barito Putera. Mahesa Jenar, sebutan PSIS, sempat memanaskan persaingan papan atas. Namun pelan-pelan posisi mereka melorot dan finish di papan tengah.
Kompetisi kali ini masih seumur jagung. Barito Putera dan PSIS butuh konsistensi untuk terus bersaing di posisi empat besar sebagai syarat tampil di fase Championship Series.
Bagaimana pun pencapaian saat ini bisa jadi sinyal keseriusan dua kontestan itu. Simak analisis Bambang Harsoyo dan Bonggo Pribadi, dua legenda Barito Putera serta PSIS berikut ini.
Figur RD
Menurut Bambang Harsoyo keberadaan figur Rahmad Darmawan menjadi kunci keberhasilan Barito Putera.
"Setelah dua kali menyelamatkan dari degradasi, kini coach RD punya otoritas penuh membentuk tim sejak awal. Bagi saya, coach RD pelatih Nasional terbaik saat ini," katanya.
Mantan kapten tim Barito Putera ini juga paham atmosfer publik Banjarmasin dan jerohan manajemen tim.
"Sejak dulu Barito Putera selalu identik dengan rasa kekeluargaan yang kental. Sehingga ikatan mereka sangat kuat saat tim terpuruk atau sedang di atas," ujarnya.
Solid
Apalagi, lanjut Bambang, kehadiran Frans Sinatra Huwae sebagai Direktur Teknik makin membuat tim makin solid.
"Coach Frans Sinatra sesepuhnya para legenda Barito Putera. Dia tahu betul semangat Wasaka yang diusung tim," ucapnya.
Berikutnya, secara teknis perekrutan pemain baru di tangan Rahmad Darmawan sangat tepat.
"Saya kira apa yang dilakukan RD saat ini seperti ketika dia sukses di Persipura dulu. Dia memilih pemain sesuai skema yang akan dipakai di kompetisi," jelasnya.
Kunci PSIS
Sementara Bonggo Pribadi menilai kontinuitas manajemen membangun tim dengan mempertahankan tim pelatih dan pemain jadi kunci keberhasilan PSIS.
"Membangun tim tak bisa instan. Makanya PSIS ngotot tetap memakai Carlos Fortes dan Marukawa sebagai kerangka tim. Termasuk pilar dari pemain lokal. Itu mulai tampak hasilnya," tutur Bonggo.
Eks kapten tim PSIS itu juga menyorot fanatisme suporter menjadi semangat manajemen membentuk tim tangguh.
"Sejak dulu suporter Semarang sudah fanatik dengan PSIS. Saya kira manajemen pasti memenuhi keinginan suporter juga," ucapnya.
Peran Yoyok Sukawi
Sosok Yoyok Sukawi berperan besar pencapaian PSIS hingga saat ini. "Kini YS mulai total terjun langsung. Kehadirannya pasti berpengaruh besar, terutama pada kesejahteraan pemain," katanya.
Sinyalemen Bonggo Pribadi ini memang terbukti. Karena beberapa kali Yoyok Sukawi menambah uang bonus saat PSIS meraih hasil impresif di pertandingan.
Namun Bambang Harsoyo dan Bonggo Pribadi mengingatkan bahwa kompetisi masih panjang. Fakta penurunan kinerja Dewa United yang sempat mengejutkan dengan bertengger di puncak klasemen sementara harus jadi pelajaran bagi Barito Putera dan PSIS.