Analisis 2 Legenda Atas Performa Apik Barito Putera dan PSIS di BRI Liga 1: Dibutuhkan Konsistensi

oleh Gatot Sumitro diperbarui 16 Agu 2023, 16:45 WIB
Gelandang Persebaya Surabaya, Ripal Wahyudi mencoba merebut bola dari penguasaan winger Barito Putera, Murilo Mendes dalam laga pekan kedua BRI Liga 1 2023/2024, Sabtu (8/7/2023) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (Dok. Barito Putera)

Bola.com, Jakarta - Hingga pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024 performa Barito Putera dan PSIS terus menanjak. Posisi dua tim ini di urutan kedua dan ketiga klasemen sementara sebagai bukti yang tak terbantahkan.

Padahal pada dua musim beruntun, baik Barito Putera maupun PSIS sulit bersaing di kasta tertinggi. Khusus Barito Putera malah dua kali nyaris terdegradasi. Dan, dua kali pula sosok Rahmad Darmawan menjadi penyelamat klub berjulukan Laskar Antasari tersebut.

Advertisement

Dua episode lalu, performa PSIS lebih baik ketimbang Barito Putera. Mahesa Jenar, sebutan PSIS, sempat memanaskan persaingan papan atas. Namun pelan-pelan posisi mereka melorot dan finish di papan tengah.

Kompetisi kali ini masih seumur jagung. Barito Putera dan PSIS butuh konsistensi untuk terus bersaing di posisi empat besar sebagai syarat tampil di fase Championship Series.

Bagaimana pun pencapaian saat ini bisa jadi sinyal keseriusan dua kontestan itu. Simak analisis Bambang Harsoyo dan Bonggo Pribadi, dua legenda Barito Putera serta PSIS berikut ini.

2 dari 5 halaman

Figur RD

Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, memberikan keterangan saat konferensi pers jelang pertandingan melawan Persikabo 1973. (Bola.com/Nandang Permana)

Menurut Bambang Harsoyo keberadaan figur Rahmad Darmawan menjadi kunci keberhasilan Barito Putera.

"Setelah dua kali menyelamatkan dari degradasi, kini coach RD punya otoritas penuh membentuk tim sejak awal. Bagi saya, coach RD pelatih Nasional terbaik saat ini," katanya.

Mantan kapten tim Barito Putera ini juga paham atmosfer publik Banjarmasin dan jerohan manajemen tim.

"Sejak dulu Barito Putera selalu identik dengan rasa kekeluargaan yang kental. Sehingga ikatan mereka sangat kuat saat tim terpuruk atau sedang di atas," ujarnya.

3 dari 5 halaman

Solid

Frans Sinatra Huwae menyayangkan roh kekeluargaan di sepak bola profesional Indonesia mulai terkikis. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Apalagi, lanjut Bambang, kehadiran Frans Sinatra Huwae sebagai Direktur Teknik makin membuat tim makin solid.

"Coach Frans Sinatra sesepuhnya para legenda Barito Putera. Dia tahu betul semangat Wasaka yang diusung tim," ucapnya.

Berikutnya, secara teknis perekrutan pemain baru di tangan Rahmad Darmawan sangat tepat.

"Saya kira apa yang dilakukan RD saat ini seperti ketika dia sukses di Persipura dulu. Dia memilih pemain sesuai skema yang akan dipakai di kompetisi," jelasnya.

4 dari 5 halaman

Kunci PSIS

Pemain PSIS Semarang, Paulo Gali Freitas, melepaskan tendangan saat melawan Dewa United pada laga pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sementara Bonggo Pribadi menilai kontinuitas manajemen membangun tim dengan mempertahankan tim pelatih dan pemain jadi kunci keberhasilan PSIS.

"Membangun tim tak bisa instan. Makanya PSIS ngotot tetap memakai Carlos Fortes dan Marukawa sebagai kerangka tim. Termasuk pilar dari pemain lokal. Itu mulai tampak hasilnya," tutur Bonggo.

Eks kapten tim PSIS itu juga menyorot fanatisme suporter menjadi semangat manajemen membentuk tim tangguh.

"Sejak dulu suporter Semarang sudah fanatik dengan PSIS. Saya kira manajemen pasti memenuhi keinginan suporter juga," ucapnya.

5 dari 5 halaman

Peran Yoyok Sukawi

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi (tengah) saat meninjau Stadion Citarum, Semarang, Senin (27/1/2020) . (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Sosok Yoyok Sukawi berperan besar pencapaian PSIS hingga saat ini. "Kini YS mulai total terjun langsung. Kehadirannya pasti berpengaruh besar, terutama pada kesejahteraan pemain," katanya.

Sinyalemen Bonggo Pribadi ini memang terbukti. Karena beberapa kali Yoyok Sukawi menambah uang bonus saat PSIS meraih hasil impresif di pertandingan.

Namun Bambang Harsoyo dan Bonggo Pribadi mengingatkan bahwa kompetisi masih panjang. Fakta penurunan kinerja Dewa United yang sempat mengejutkan dengan bertengger di puncak klasemen sementara harus jadi pelajaran bagi Barito Putera dan PSIS.

Berita Terkait