Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan Presiden Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian, agar merevisi aturan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) supaya bisa digunakan klub-klub Liga 3.
Pemakaian dana APBD untuk klub profesional dilarang sejak 2012 berdasarkan Peraturan Mendagri (Permendagri) Nomor 22 Tahun 2011, tentang "Pedoman Penyusunan Anggaran APBD Tahun Anggaran 2012" yang disahkan Mendagri kala itu, Gamawan Fauzi.
"Pendanaan untuk organisasi cabang olahraga profesional tidak dianggarkan dalam APBD karena menjadi tanggung jawab induk organisasi cabang olahraga atau organisasi olahraga profesional yang bersangkutan," tulis Permendagri Nomor 22 Tahun 2011.
"Hal ini sejalan dengan amanat Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga profesional dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga atau organisasi olahraga profesional."
"Selanjutnya dalam Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005, didefinisikan bahwa cabang olahraga profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga," bunyi aturan itu.
Liga 3 Kompetisi Amatir
Liga 3 adalah kompetisi amatir yang dikelola PSSI dan menjadi strata ketiga dalam piramida Liga Indonesia setelah BRI Liga 1 dan Liga 2.
"Pak Presiden meminta Pak Mendagri untuk merevisi aturan bahwa dana APBD bisa dipakai untuk Liga 3. Ini Pak Presiden, bukan saya," ujar Erick Thohir.
3 Permintaan Jokowi Lainnya
Erick Thohir mengungkapkan, rencana kucuran dana APBD untuk klub Liga 3 berangkat dari hasil rapat transformasi sepak bola Indonesia yang dipimpin Jokowi dengan beberapa kementerian di Istana Bogor pada beberapa waktu lalu.
Selain itu, presiden juga menginginkan perbaikan lapangan desa, beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pesepak bola, dan memperbanyak jumlah pelatih dan wasit.
Ungkapan Erick Thohir
"Saya baru mendapatkan notulensi rapatnya. Rapatnya sudah terjadi. Sekarang kami harus mulai melakukan pendekatan," imbuh Erick Thohir.
"Tapi, dengan kekuatan hukum yang ada apalagi komitmen dari Pak Presiden, saya rasa ini program yang luar biasa untuk sepak bola Indonesia," jelasnya.