Bola.com, Jakarta - Duel Persebaya Surabaya kontra PSM Makassar melahirkan pertemuan menarik. Sudah tentu pertemuan kedua tim memperpanjang catatan persaingan mereka sejak era perserikatan.
Di sisi lain, untuk kali pertama kedua pelatih akan adu strategi dalam laga pekan kesembilan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (18/8/2023) sore.
Persebaya kini ditangani oleh Uston Nawawi yang notabene menjabat sebagai pelatih interim. Dia menggantikan tugas Aji Santoso yang akhirnya diputus kontrak oleh manajemen klub setelah hasil buruk.
Sebagai pemain, Uston terhitung sebagai gelandang yang bergelimang prestasi. Dia pernah membawa Persebaya juara Divisi Utama 1996-1997 dan 2004. Uston juga masuk skuat Bajul Ijo saat meraih trofi Divisi I 2006.
Sayang, namanya sempat menjadi perdebatan di kalangan suporter Persebaya saat masih dalam masa dualisme. Uston membela Persebaya DU yang kini telah berganti nama menjadi Bhayangkara FC.
Jejak Uston
Di klub tersebut, dia juga memberi trofi juara Divisi Utama 2013 yang akhirnya jadi tiket promosi ke ISL 2014. Uston lantas pensiun sebagai pemain setelah membela klub tersebut.
Sebagai pelatih, belum banyak catatan yang dibukukannya. Dia pernah menangani PSIR Rembang yang berlaga di ISC B 2016. Tak ada prestasi gemilang karena tim itu menduduki papan tengah Grup 4 di babak penyisihan.
Namanya lantas kembali mencuat setelah direkrut Persebaya lagi pada 2018. Dia masuk menjadi pelatih Persebaya U-20, menggantikan Bejo Sugiantoro yang sebelumnya menangani Persebaya U-19.
Memasuki musim 2019, Uston dielu-elukan oleh suporter Persebaya. Dia mampu membawa Persebaya U-20 menjuarai Elite Pro Academy U-20 2019 yang jadi trofi pertama mereka.
Menariknya, nama-nama pemain dalam skuat tersebut mulai banyak mendapat kesempatan di tim senior saat ini. Sebut saja Andhika Ramadhani, Ernando Ari Sutaryadi, Risky Dwiyan, Arief Catur Pamungkas, Brylian Aldama, hingga Denny Agus.
Asisten Pelatih
Uston kemudian mendapat kesempatan dengan bergabung sebagai asisten pelatih di Persebaya mulai musim 2020 di bawah kepemimpinan pelatih kepala Aji Santoso. Selama hampir tiga tahun, sudah banyak pelajaran yang didapatkannya.
Dia pun mendapat mandat dengan menggantikan mantan koleganya saat menjuarai Divisi Utama 1996-1997 bersama Persebaya tersebut. Apalagi, tim Bajul Ijo dalam performa buruk setelah lima kali gagal menang.
Per 8 Agustus 2023, Uston menjadi caretaker. Secara mengejutkan, dia mampu membawa Persebaya memenangi dua laga beruntun. Ini jadi catatan yang cukup mengesankan bagi pelatih yang sebenarnya minim pengalaman di Liga 1.
Bernardo Tavares: Trofi Buktinya
PSM Makassar ditangani oleh pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares. Nama sempat asing di telinga pecinta sepak bola nasional. Sebab, dia memang baru menjalani musim debutnya di Indonesia pada musim lalu.
Pelatih kelahiran 2 Mei 1980 itu tercatat pernah bermain sebagai pesepak bola profesional. Berposisi sebagai gelandang bertahan, Tavares sudah bergabung dengan klub lokal ADC Proenca-a-Nova saat usianya 10 tahun.
Dia kemudian promosi ke tim utama klub tersebut pada 1996. Kariernya sebagai pemain tak berlangsung terlalu lama hingga akhirnya pensiun pada 2003.
Saat masih menjadi pemain di Proenca-a-Nova, Tavares sebenarnya sudah memulai kariernya sebagai pelatih dengan menukangi tim U-18 klub tersebut.
Dia juga sempat melatih beberapa klub divisi bawah Portugal macam ESDRM dan Pastelaria Rosa. HIngga akhirnya dia menjadi pelatih di akademi Benfica selama satu musim dari 2001-2002.
Jejak Tavares
Bernardo Tavares kemudian menjadi pelatih Alcobaca pada 2005. Dia membawa tim tersebut meraih dua gelar juara AFL Cup sebelum pergi pada 2008 untuk menjadi pemandu bakat di FC Porto.
Hanya satu tahun di Porto, Tavares ditunjuk menjadi pelatih akademi Sporting CP. Sejak dari situ, Bernardo Tavares berpindah-pindah di klub Portugal, mulai dari Carregado, Belenenses, hingga menjadi pemandu bakat di Gil Vicente.
Tavares mulai melebarkan kariernya dengan menjadi asisten pelatih klub Bahrain, Al-Hidd, pada 2013. Hanya satu tahun di sana, dia pulang ke Portugal untuk menjadi pelatih Tirense.
Bernardo Tavares lalu melanjutkan perjalanan kariernya dengan menjadi pelatih di berbagai tim dari banyak belahan dunia.
Mulai dari Al-Nahda di Oman, African Lyon di Tanzania, New Radiant di Maldives, Benfica de Macau, Churchill Brothers di India, hingga terakhir di HIFK di Finlandia.
Adu Strategi
Bernardo Tavares bukan pelatih sembarangan. Dia memiliki banyak pengalaman selama berkarier di Asia, karena pernah menangani Al Nahda (Oman), New Radiant (Maladewa), Benfica de Macau (Macau), dan Churchill Brothers (India).
Pelatih yang mengantongi lisensi UEFA Pro tersebut tercatat sudah mengantongi berbagai gelar juara mulai dari GOA Professional League India, Premier League Makau, dan Super Cup Bolinha, Maladewa Premier League, Maladewa President Cup, Maladewa FA Cup, Portugal 2 AFL Cup, dan Champion Youth League.
Tapi, keberadaannya tentu mewarnai persaingan Liga 1. Baru musim perdana, dia langsung membawa PSM menjuarai Liga 1 2022/2023. Musim itu jadi fantastis mengingat PSM tidak mendatangkan pemain berlabel bintang.
Dengan keunikan latar belakang masing-masing, Uston Nawawi dan Bernardo Tavares akan adu strategi untuk meraih tiga poin. Menarik untuk disaksikan siapa yang akan membawa timnya menang di laga ini.
Baca Juga