Bola.com, Jakarta - Laga debut sangat penting bagi seorang pesepak bola. Apalagi jika ia datang ke klub raksasa yang menjadi sorotan besar dari fans dari berbagai penjuru dunia.
Laga debut yang mengesankan akan menaikkan kepercayaan fans terhadap sang pesepak bola. Jika terjadi sebaliknya, kritikan tajam akan datang bak air bah.
Laga debut akan bertambah krusial jika sang pemain didatangkan dengan banderol tinggi. Contohnya, Moises Caicedo.
Bayangkan saja, Chelsea harus merogoh 115 juta pounds (Rp2,24 triliun) saat memboyong Caicedo dari Brighton pada musim panas 2023. Harapan tinggi mengiringi langkahnya ke Stamford Bridge.
Namun, Moises Caicedo melakukan debut yang buruk di Liga Inggris bersama Chelsea. Berikut ini 11 debut terburuk dalam sejarah sepak bola, seperti dikutip dari Planet Football.
Moises Caicedo
Chelsea memecahkan rekor transfer Inggris untuk merekrut Caicedo seharga 115 juta pounds setelah perang tawaran dengan Liverpool, menciptakan sejuta meme, dan membuat pendukung mereka menikmati masa kejayaan.
Kepuasan apa pun langsung berkurang setelah debut pemain Ekuador itu saat melawan West Ham United di Liga Inggris, Minggu (20/8/2203). Tampil sebagai pemain pengganti, Caicedo bermain tidak sigap, membuat banyak kesalahan, membuat Chelsea kena penalti yang memastikan kekalahan 1-3.
Jonatan Woodgate
Real Madrid membuat kejutan ketika memboyong bek berkebangsaan Inggris, Jonathan Woodgate, dari Newcastle United dengan harga 13,4 juta pounds pada 2004. Fans berharap banyak saat melihat debutnya.
Namun, debut Woodgate malah sangat mengecewakan, tepatnya pada September 2005 kontra Athletic Bilbao. Ia malah mencetak gol bunuh diri dan diusir ke luar lapangan setelah diganjar kartu kuning kedua.
Lionel Messi
Bisa dibilang pesepak bola terhebat sepanjang masa, Messi tampil sensasional saat memimpin Argentina meraih kejayaan di Piala Dunia 2022. Tetapi, debut internasionalnya tak terlupakan.
Sang penyerang mendapat panggilan pertama dari Timnas Argentina untuk pertandingan persahabatan melawan Hungaria oleh manajer Jose Pekerman. Dia masuk dari bangku cadangan pada menit ke-63.
Namun, alih-alih tampil mengesankan sebagai pemain pengganti, Messi malah diusir hanya dua menit setelah masuk lapangan karena melakukan pelanggaran terhadap pemain Hungaria, Vilmos Vanczak.
Messi dilaporkan ditemukan menangis di ruang ganti.
Thiago Silva
Thiago Silva adalah salah satu rekrutan terbaik Chelsea di era modern, tetapi kiprahnya di sepak bola Inggris sangat tidak mengesankan.
Saat bertandang di West Brom yang baru dipromosikan ke Liga Inggris pada 2020, pemain Brasil itu kehilangan penguasaan bola di daerahnya sendiri dan membiarkan Callum Robinson mencetak gol kedua dari tiga upaya Baggies di babak pertama.
Dia juga gagal melakukan tekel tunggal dan dua kali dilewati oleh pemain lawan. Tapi gol dari Mason Mount, Callum Hudson-Odoi, dan Tammy Abraham di babak kedua menyelamatkan bek veteran itu. Dia hampir tidak pernah melihat ke belakang sejak itu.
Patrice Evra
Evra bergabung ke Manchester United pada Januari 2006. Ia menikmati karier yang luar biasa di Old Trafford, memenangi 14 trofi, termasuk lima gelar Premier League dan Liga Champions, serta bermain 379 kali untuk Setan Merah.
Namun, laga debutnya di Old Trafford sangat tidak menggambarkan kehebatannya. Selama 45 menit dia menjadi bulan-bulanan pemain Manchester City, Trevor Sinclair. MU kalah pada laga tersebut.
Evra akhirnya ditaruk keluar setelah bermain selama 45 menit karena tampil buruk.
Joe Cole
Kartu merah Cole pada debutnya di Liverpool melawan Arsenal pada 2010 mungkin merupakan puncak dari petualangannya di Anfield. Cole maupun pendukung The Reds tidak terlalu ramah satu sama lain.
Dia tetap menjadi salah satu rekrutan The Reds yang paling mengecewakan.
Gervinho
Ketika Arsenal mengontrak Gervinho dari Lille pada 2011, fans berharap bahwa pemain sayap itu akan sebagus penyerang Eden Hazard. Suporter Arsenal memang berharap Hazard yang datang karena rumor tentang transfer pemain Belgia itu diincar The Gunners sempat kencang berembus.
Itu adalah ilusi yang hanya bertahan satu pertandingan setelah Gervinho dikeluarkan dari lapangan karena menampar Joey Barton. Arsenal hanya menuai hasil imbang tanpa gol di Newcastle.
Saul Niguez
Meski tidak disukai di bawah Diego Simeone, Saul masih dianggap sebagai salah satu gelandang paling berbakat di Eropa saat bergabung dengan Chelsea dengan status pinjaman dari Atletico Madrid pada 2021.
Tetapi debutnya di Chelsea saat melawan Aston Villa benar-benar bencana. Dia tak berkutik saat berduel melawan John McGinn di lini tengah Aston Villa.
Saul Niguez juga membuat dua umpan nyasar yang hampir membuat Ollie Watkins mencetak gol ke gawang Chelsea. Setelah itu dia hanya empat kali lagi didapuk sebagai starter dalam masa peminjamannya selama setahun.
Gaetano Berardi
Berardi menjadi pahlawan kultus di Leeds meskipun, atau mungkin karena menandai debutnya dengan kartu merah untuk tendangan karate yang mencengangkan melawan Accrington Stanley.
“Saya tidak merasakan apa-apa,” kata Will Hatfield, pemain Accrington Stanley yang kena tendangan dari Berardi, kepada The Square Ball pada 2023.
“Dia tidak pernah benar-benar menyatukan kedua kakinya. Dia semacam melingkarkan kakinya, jadi saya tidak terlalu merasakan banyak kontak."
“Saya sangat terkejut. Saya hanya berpikir, 'Apa yang sebenarnya dia lakukan? Mengapa dia melakukan itu?" imbuh Stanley.
Rio Ferdinand
Leeds United mencetak rekor transfer baru di Inggris dan menjadikan Ferdinand sebagai bek termahal di dunia setelah memboyongnya seharga 18 juta pounds ke Elland Road dari West Ham pada 2000.
Debut Rio Ferdinand berjalan kacau balau. Pelatih Leeds United saat itu, David O'Leary, mengubah pertahanan timnya untuk mengakomodasi rekrutan baru mereka, Ferdinand.
Namun, Leicester yang berada di papan tengah malah memimpin tiga gol dalam waktu 28 menit.
Kebobolan gol untuk Robbie Savage, Ade Akinbiyi, dan Gerry Taggart tidak ada dalam naskah. Leeds akan melewatkan kualifikasi Liga Champions musim itu, memulai spiral kehancuran mereka ke League One.
Wayne Bridge
Saat terancam degradasi pada awal 2011, West Ham memutuskan merekrut Wayne Bridge yang berpengalaman untuk menstabilkan pertahanan. Mereka ingin menjauh dari zona degradasi.
Namun, bek Inggris itu mengalami masa-masa sulit karena terlihat terlalu lambat dan bersalah atas dua gol pertama yang dicetak Arsenal.
Jika itu saja tidak cukup buruk, dia juga memberikan penalti yang membantu Arsenal mengamankan kemenangan 3-0. West Ham terdegradasi di posisi terbawah.
Sumber: Planet Football