Bola.com, Jakarta - PSS Sleman akan menjamu Persebaya Surabaya dalam lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 pekan ke-10. Kedua tim bakal berduel di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (26/8/2023) sore WIB.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi memang menetapkan regulasi tanpa suporter away di BRI Liga 1 2023/2024. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses perizinan dari pihak kepolisian karena kompetisi musim ini akan berlangsung secara bersamaan dengan tahun politik.
Kendati demikian, hingga pekan kesembilan Liga 1 berlangsung aturan tersebut tetap saja dilanggar para suporter. Tidak sedikit suporter yang datang saat tim kebanggaannya bertanding. Bahkan, beberapa laga pun berakhir dengan kerusuhan.
Nah, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Polresta Sleman pun melakukan berbagai langkah pengamanan jelang laga PSS Sleman kontra Persebaya. Salah satunya dengan mengantisipasi datangnya suporter.
"Pertama tentunya kami yakin bahwa suporter akan melakukan kegiatan nonton pertandingan dengan tertib dan damai, namun yang perlu kami antisipasi adalah sebelum laga itu dimulai, barangkali ada suporter-suporter yang sudah sampai di Kota Jogja sebelum waktunya," ujar Kapolresta Sleman, Kombes Pol. Yuswanto Ardi.
"Beberapa hari sebelumnya kami akan masif melakukan patroli memonitor tempat-tempat rawan seperti minimarket, pertokoan, tidak menutup kemungkinan pemukiman penduduk."
"Jangan sampai nanti ada gangguan-gangguan Kamtibmas akibat dari suporter, entah itu darimana pun yang akan kami identifikasi sebagai orang yang berpotensi membuat gangguan Kamtimbas," sambungnya.
Koordinasi dengan Berbagai Pihak
Kombes Pol. Yuswanto Ardi mengatakan, Polresta Sleman sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak. Termasuk dengan koordinator suporter. Ini dilakukan seandainya terdapat suporter yang terlanjur hadir di Kota Gudeg, mereka tidak mengganggu Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak panitia penyelenggara, khususnya koordinator suporter agar menyiapkan tempat-tempat khusus untuk mereka bisa bermalam tanpa mengganggu Kamtibmas," terangnya.
"Ya, nanti barangkali ada yang bermalam atau menginap di tempat-tempat umum ini tentu akan kami lakukan penanganan dengan cara memposisikan mereka pada tempat semestinya,"
"Dan yang pasti apabila ada perbuatan yang melanggar hukum, yang sifatnya tindak pidana kami akan laksanakan penindakan dengan tegas," kata Kombes Pol. Yuswanto Ardi.
Tindak Tegas
Polresta Sleman tidak segan menindak tegas oknum suporter yang sulit diatur. Atau bahkan sampai membikin rusuh dan menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Nanti akan kami alihkan kalau memang tidak bisa diatur tentunya akan kami siapkan transportasi untuk mengembalikan mereka ke daerah asal," paparnya.
"Ini berlaku untuk suporter manapun ya, tidak hanya dari tim tamu tapi dari Sleman juga, kira-kira berpotensi mengganggu Kamtibmas tentu akan kami lakukan tindakan tegas. Yang jelas patroli akan kami rutin intensifkan beberapa hari sebelum laga ini berlangsung," tambah Kombes Pol. Yuswanto Ardi.
Perketat Penjualan Tiket
Sementara itu, Panpel PSS Sleman sebelumnya juga telah memperketat penjualan tiket kandang tim berjulukan Super Elang Jawa itu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kehadiran suporter tim lawan.
Pembelian tiket hanya bisa dilakukan dengan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) asal Sleman. Metode baru ini berlaku ketika PSS berjumpa tim dengan basis suporter besar dan memiliki risiko tinggi. Salah satunya Persebaya Surabaya.
"Ini kami lakukan sebagai pencegahan agar bisa menjalankan peraturan larangan away bagi tim tamu dengan maksimal," jelas Ketua Panpel PSS, Yuyud Pujiarto belum lama ini.
Selain itu, Yuyud juga mengajak PSS fans untuk memberantas praktik percaloan tiket. Terutama calo NIK yang bisa merugikan PSS fans dan klub.