Bola.com, Jakarta Eks kiper Manchester United, David de Gea, kembali bermain bersama klub Italia, Fiorentina.
Pemain berusia 33 tahun itu sudah tidak bermain lagi sejak meninggalkan Manchester United pada Juni 2023 menyusul berakhirnya kontraknya di Old Trafford.
Namun, Fiorentina kini telah mengumumkan bahwa ia telah mendarat di Tuscany saat ia bersiap untuk menandatangani kesepakatan di Stadio Artemio Franchi.
De Gea akan menandatangani kontrak satu tahun dengan Viola, yang mencakup opsi untuk satu musim lagi.
Pemain Spanyol itu menolak tawaran dari LaLiga, Arab Saudi, Liga Inggris, dan klub lain di Italia sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali bermain bersama Fiorentina.
Pada masa lalu, David de Gea pernah dirumorkan akan ke Real Madrid. Namun, transfer itu kolaps karena alasan aneh bin ajaib. Simak cerita selengkapnya berikut ini.
David de Gea Gagal ke Real Madrid, Gara-gara Mesin Faks Rusak
Semua orang pasti tahu kisah gagalnya kepindahan David De Gea ke Real Madrid pada tahun 2015.
Kisah ini bisa dibilang kegagalan transfer yang paling terkenal dalam sejarah terkini. Kesepakatan tersebut dibatalkan karena dokumen yang diperlukan telah diserahkan 28 menit setelah batas waktu transfer Spanyol karena mesin faks yang rusak.
Situasi tersebut, yang sering disebut sebagai 'Insiden Mesin Faks', membuat De Gea tetap berada di Manchester dan tidak kembali ke ibu kota Spanyol.
Ronaldinho dan Neymar Bayal ke Manchester karena Cuaca
Sebelum bergabung dengan Barcelona, Ronaldinho hampir pindah ke Manchester United dari PSG pada tahun 2003.
Laporan media pada saat itu menyebutkan bahwa MU hampir saja mendatangkan Ronaldinho dan memandangnya sebagai pengganti sempurna David Beckham, yang baru saja hengkang ke Real Madrid.
Namun, kesepakatan itu gagal, dan alasannya tampaknya karena cuaca.
Ronaldinho malah memilih untuk bergabung dengan Barcelona, dengan cuaca yang lebih mendukung baginya, serta fakta bahwa pejabat klub berjanji untuk membangun seluruh skuad di sekelilingnya.
Situasi yang sama juga ada di transfer Neymar ke Man City. Pemain Brasil itu juga tak mau ke Manchester karena cuaca yang cenderung dingin.
Robert Lewandowski ke Blackburn
Bertahun-tahun sebelum menjadi satu di antara striker terbaik dan paling klinis di dunia, Robert Lewandowski hampir bergabung dengan Blackburn Rovers.
Kesepakatan telah ditetapkan. Striker Polandia itu akan bergabung pada jendela Januari 2010, namun awan abu vulkanik yang disebabkan oleh letusan gunung berapi Islandia Eyjafjallajokull mengganggu rencana penerbangannya untuk melakukan pembicaraan dengan klub.
Penundaan ini memungkinkan Borussia Dortmund untuk mengambil alih, mengubah arah kariernya selamanya, di mana ia kemudian mencetak banyak gol di Bundesliga dan Liga Champions.
Emmanuel Adebayor
Emmanuel Adebayor hampir bergabung dengan Aston Villa dengan status pinjaman dari Tottenham Hotspur pada 2015, tetapi langkah itu gagal.
Striker Togo, yang mencetak 97 gol di Liga Inggris, bahkan menyelesaikan tes medis dan memiliki foto-foto promosi yang diambil untuk kepindahannya yang akan diumumkan oleh klub.
Namun, Adebayor mundur pada menit terakhir, dilaporkan karena dia tidak bisa mempersiapkan diri secara mental untuk pindah.
Mantan pemain Arsenal itu, menurut Football365, mengatakan bahwa dia membutuhkan tanda dari Tuhan bahwa langkah itu tepat untuknya setelah berbicara dengan pendetanya.
John Obi Mikel ke MU
Pada tahun 2005, Manchester United mengumumkan penandatanganan John Obi Mikel dari Lyon Oslo, tetapi dalam twist dramatis, pemain Nigeria itu mengklaim bahwa ia telah ditekan untuk menandatangani kontrak dengan Setan Merah.
Sebaliknya, Mikel memilih untuk bergabung dengan Chelsea. Tim London membayar £ 16 juta ke Lyn Oslo dan £ 4 juta ke Man United untuk membawa gelandang ke klub.
George Boyd ke Nottingham Forest
Nottingham Forest menandatangani George Boyd dari Peterborough pada 2013, tetapi untuk alasan yang agak aneh, transfer tidak dilanjutkan.
Forest menganggap bahwa tes mata yang tidak meyakinkan sudah cukup bagi mereka untuk menarik diri, sesuatu yang diperdebatkan oleh ketua Peterborough.
Boyd tetap di Posh, dan situasi seputar kepindahannya yang gagal ke Forest masih dibicarakan hingga hari ini.
Zlatan Ibrahimovic ke Arsenal
Potensi kepindahan Zlatan Ibrahimovic ke Arsenal pada tahun 2000 adalah legenda.
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, ingin pemuda Swedia itu dites untuk klub, tetapi Ibrahimovic menolak. "Zlatan tidak melakukan audisi," katanya dan menolak tawaran itu.
Penolakan itu menyebabkan runtuhnya transfer. Arsenal tidak mau menandatangani striker tanpa membuatnya dites lebih dulu dan Zlatan melanjutkan untuk mencapai kesuksesan jauh dari London Utara.