Termasuk Eks MU dan Juventus, Ini 5 Nama Tenar yang Terus Berusaha Menjadi Pelatih Hebat : Mas, Yoh Iso Yoh

oleh Choki Sihotang diperbarui 24 Agu 2023, 16:03 WIB
1. Carlos Teves - Striker asal Argentina ini tercatat sukses berkarier di kompetisi Premier League bersama Manchester City dan Manchester United. Carlos Tevez mencetak 84 gol dan 36 assist dan 3 kali mersakan trofi Premier League. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Manchester City membuka peluang untuk kembali menjadi yang terbaik Liga Inggris 2023/2024. Dalam dua laga yang sudah dilakoni, The Citizens meraup hasil maksimal yang membuat mereka bercokol di posisi kedua klasemen sementara, di bawah Brighton.

Manchester City bisa meneruskan tren bagus akhir pekan ini meski harus bertamu ke markas Sheffield United, Bramall Lane. Sukses mengawali musim baru tentunya tak lepas dari sosok penting di ruang ganti, yakni Pep Guardiola.

Advertisement

Sejak jadi juru taktik pada 2016, Guardiola terus membawa Man City terbang tinggi. Musim lalu misalnya, pria Spanyol berusia 52 tahun itu menorehkan sejarah setelah meraih tiga trofi.

Jika bisa mempertahankan gelar, Guardiola membuat Manchester City menjadi yang terbaik di kompetisi tertinggi Inggris, empat kali secara beruntun. Ngeri!

 

2 dari 7 halaman

Menepi Sejenak

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, bersama Erling Haaland saat perayaan juara UEFA Super Cup 2023 di Stadion Georgios Karaiskakis, Kamis (17/8/2023). Laga Piala Super Eropa kali ini berakhir imbang 1-1 dalam 90 menit, Man City menang 5-4 di babak adu penalti. (AFP/Spyros Bakalis)

Sayang beribu sayang, Guardiola harus menepi cukup lama hingga September. Artinya, dia tak bisa mendampingi Erling Haaland dkk di pinggir lapangan karena harus menjalani operasi di bagian punggung.

Guardiola memang oke. Dia tak hanya sukses sebagai pelatih, termasuk ketika menukangi Barcelona dan Bayern Munchen. Ia juga sosok yang cemerlang saat masih menjadi pemain.

Meski pernah memperkuat AS Roma dan tim lainnya seperti Brescia, Al-Ahli, serta Dorados, Guardiola lebih dikenal sebagai legenda Barcelona. Selama memperkuat klub Spanyol itu, dari 1990 hingga 2001, Guardiola ikut berjibaku dalam kesuksesan memenangkan La Liga, Copa del Rey, dan kompetisi antarklub Eropa.

Di pentas sepak bola, tak banyak yang seperti Guardiola. Beberapa mantan pemain yang dulunya jago, justru melempem kala banting setir jadi pelatih.

Mau tahu siapa saja?

 

3 dari 7 halaman

Carlos Tevez

Striker Shanghai Shenhua, Carlos Tevez, mendapat sambutan meriah saat tiba di Shanghai Pudong International Airport, 19 Januari 2016. (Sky Sports).

Saat masih aktif sebagai pemain, legenda Argentina ini dikenal lewat gol-gol luar biasa. Ia berhasil menjadi musuh fans lawan di hampir setiap klub yang ia bela selama berada di lapangan.

Carlitos terkenal sebagai pemain luar biasa namun hidup dengan peraturannya sendiri. Tevez, tiba-tiba harus membalikkan semua yang ia ketahui setelah memasuki dunia manajemen sepak bola.

Eks MU, Manchester City dan Juventus ini sempat menjadi pelatih Rosario Central pada 2022. Sayang, ia hanya bertahan lima bulan karena terlibat konflik dengan manajemen.

Kini, ia adalah bos baru Independiente. Tugasnya teramat berat, yakni membawa klub menjauh dari degradasi.

 

4 dari 7 halaman

Kenwyne Jones

Siapa dia?. Mungkin tak banyak yang langsung ingat, tapi begitu ada penjelasan sedikit, sebagian besar akan mengangguk paham. Ia tampil menawan bersama Sunderland dan Stoke, lalu berakhir pada 2014.

Namun, sejak saat itu, penyerang ini mengalami banyak kemunduran dan akhirnya memilih pensiun pada 2017. Tiga tahun kemudian, secara mengejutkan kembali ke lapangan hijau pada 2021 sebagai pelatih Timnas wanita Trinidad & Tobago.

Mereka saat ini berada di peringkat 75 dunia FIFA. Belum ada prestasi fenomenal yang berhasil diraih pasukan Jones.

 

5 dari 7 halaman

Henning Berg

2. Henning Berg. Memperkuat Manchester United dalam rentang 1997-2001 dengan mencatat 103 kali penampilan di semua kompetisi dan mencetak 3 gol. Menjadi bagian tim saat meraih treble pada musim 1998/1999. Pemain pertama yang meraih trofi Premier Legaue dengan 2 tim berbeda (AFP/Gerad Julien)

Orang pertama yang memenangkan Liga Inggris dengan dua klub berbeda adalah Henning Berg. Ia masuk ke jajaran manajemen setahun setelah pensiun, tepatnya pada 2004.

Dia melakoni tugas pertamanya senbagai pelatih di negaranya, Norwegia. Ia menerima tantangan Lyn.

Lalu, Berg kembali ke Blackburn sebagai manajer pada 2012. Namun, ia hanya bertahan dalam 10 pertandingan, karena hanya menorehkan catatan buruk ; sekali menang.

Saat ini, Berg jauh lebih berpengalaman dan mengambil posisi di tim raksasa Swedia AIK. Sebelumnya, ia sempat tiga tahun berada di Siprus.

 

6 dari 7 halaman

Tony Popovic

Popovic terkenal karena masa tinggalnya selama lima tahun di London bersama Crystal Palace dari 2001 hingga 2006. Tak pelak, ia adalah sosok legenda hidup The Eagles.

Karier bermainnya tak terlalu menonjol, tapi penting. Ia menorehkan 58 caps yang mengesankan bersama Australia. Sejak itu ia telah menyusun CV manajerial yang cukup mengesankan, dan itu terjadi di A-League.

Dia adalah pemenang penghargaan Pelatih Terbaik A-League, tiga periode secara beruntun. Dia juga dua kali menjuarai kompetisi papan atas Australia tersebut.

Mengingat kesuksesan Ange Postecoglu sejak menuju Eropa, jangan heran jika Popovic segera mengikutinya. Tapi kapan, Coach?

 

7 dari 7 halaman

Arda Turan

Pemain baru Barcelona, Arda Turan berpose dengan jersey Barcelona saat diperkenalkan secara resmi di Camp Nou Stadium, Barcelona (10/7/2015). Arda Turan didatangkan Barcelona dari Atletico Madrid pada awal musim 2015/2016 dengan nilai transfer sebesar 34 juta euro atau kini setara Rp547 miliar. Bertahan hingga tengah musim 2017/2018 ia total tampil dalam 55 laga di semua ajang dengan torehan 15 gol dan 11 assist. (AFP/Lluis Gene)

Siapa yang ingat Arda Turan? Pasti Anda yakin dia telah menghilang dan menyelinap ke dalam kehampaan. Tidak begitu.

Sebaliknya, setelah pindah ke Barcelona pada 2015, yang terbukti sangat buruk, diam-diam ke negara asalnya, Turki. Ia seperti sudah sadar kalau kariernya tak akan lama di Spanyol, dan terbukti ketika bergabung dengan Istanbul Basaksehir dan Galatasaray.

Sejak pensiun pada 2022, Turan telah masuk ke dunia manajemen. Sekarang, dia sedang merintis karier bersama klub divisi dua Liga Turki, Eyupspor.

Sumber : Planetfootball

 

Berita Terkait