Bola.com, Malang - Satu per satu kebiasaan Arema FC diubah oleh pelatih baru, Fernando Valente dalam mengarungi BRI Liga 1 2023/2024. Kali ini dia mengurangi banyaknya traveling alias kegiatan dalam perjalanan yang dihabiskan pemain.
Aktivitas itu dapat membuat fisik dan stamina para pemain Arema FC terganggu. Setelah melawan Persikabo 1973 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (30/8/2023), Dendi Santoso dkk. tidak pulang ke Malang.
Kemudian pada Rabu (30/8/2023) rombongan Arema sudah tiba di Jakarta untuk persiapan laga selanjutnya. Duel menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (1/9/2023).
“Setelah pertandingan melawan Persikabo, kami sempat latihan di Bali. Setelah itu ke Jakarta. Karena jarak pertandingannya tidak terlalu lama. Hanya 4 hari,” kata asisten pelatih Arema, Kuncoro.
Tak Boleh Kelelahan
Biasanya, skuad Arema FC lebih dulu pulang ke Malang setelah menjalani laga home maupun kandang. Apalagi jika jarak pertandingannya kurang lebih satu pekan.
Tapi, sejak awal menangani Arema pekan lalu, Fernando Valente menegaskan jika lelah di perjalanan jadi penyebab utama buruknya permainan Singo Edan. Sehingga dia meminta manajemen berusaha untuk meminimalisir traveling.
Efisiensi Dana
Sebenarnya, Arema bisa saja menetap di Bali. Namun, manajemen harus mengeluarkan dana ekstra. Karena biaya operasional tentu membengkak.
Selama ini Arema memilih pulang ke Malang untuk melakukan penghematan. Bahkan skuat Arema pernah pulang dari Bali ke Malang menggunakan bus.
“Ketika kami melakukan pembicaraan, Coach Fernando kaget dengan banyaknya perjalanan yang dilakukan pemain sebagai tim musafir. Karena itu kami sharing dan coba menguranginya,” kata General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi.
Power Pelatih Asing
Bisa dibilang saat ini pelatih asing lebih punya power ketimbang pelatih lokal. Buktinya, baru sepekan menangani Arema, Fernando Valente sudah bisa mengubah beberapa hal. Bahkan dia sudah meminta dua asisten pelatih asing.
Sementara saat ditangani pelatih lokal Joko Susilo dan I Putu Gede, mereka hanya mengikuti apa yang direncanakan manajemen.
Pelatih lokal tersebut sejatinya ingin membantu meringankan beban finansial yang ditanggung manajemen. Tapi, imbasnya Arema justru jadi juru kunci.
Minim Pemasukan dari Penonton
Perlu diketahui, saat ini Arema tak banyak mendapatkan pemasukan. Lantaran setiap laga kandang di Bali, hanya segelintir Aremania yang datang.
Sehingga pemasukan dari tiket pertandingan tak bisa diharapkan. Jadi, manajemen harus memutar otak mendapatkan pemasukan dari berbagai lini untuk menghidupi tim.
Bersemangat Tatap Laga Kedua
Fernando Valente merasa bersemangat menatap laga kedua bersama Arema FC di BRI Liga 1 2023/2024. Apalagi pada pertandingan debut sebagai pelatih Arema, dia berhasil meraih kemenangan 1-0 atas Persikabo 1973.
"Saya menyampaikan terima kasih. Karena ada banyak pesan yang saya dapatkan di Instagram. Sehingga saya merasa diterima dengan sangat bagus di negara ini," kata pelatih asal Portugal tersebut.
"Saya melihat di Malang, semua memberi support untuk kami. Mereka membutuhkan kemenangan dan permainan yang konsisten. Kami akan coba melakukannya," imbuh ayah dari gelandang Persebaya Surabaya, Ze Valente itu.
Kejutan dari Pemain
Selain senang dengan sambutan dan dukungan dari suporter, ada hal lain yang membuat Fernando Valente makin optimistis, yakni kinerja pemain di lapangan.
Meski baru melatih pertengahan pekan lalu, Dendi Santoso dkk. sudah bisa memahami taktik dan strategi yang diterapkannya.
"Pemain sudah mengejutkan saya. Dengan waktu persiapan yang sedikit, mereka bisa banyak menyerap prinsip dan cara bermain saya. Itu membuat saya sangat senang, dan akan coba membantu membuat tim ini lebih baik dari hari ke hari," pungkasnya.
Bisa dibilang permainan Arema lebih rapi dibawah komando Fernando. Selain meraih kemenangan pertama, Tim Singo Edan juga kali pertama tidak kebobolan pada pekan ke-9. Itu membuktikan sistem pertahanan mereka sudah membaik.