Bola.com, Jakarta Komposisi starting eleven Arema FC sedikit berubah setelah ditangani Fernando Valente. Penyegaran di sektor sayap dilakukan.
Pemain berusia 19 tahun Ginanjar Wahyu mulai dapat kepercayaan lebih besar. Sebelum ditangani pelatih asal Portugal, pemain pinjaman Persija Jakarta itu hanya sekali tampil. Itupun sebagai pengganti.
Ginanjar naik tingkat sebagai starter di laga debut Fernando melawan Persikabo 1973, Senin (28/8/2023). Hasilnya positif. Dia bermain apik dan Arema memetik kemenangan 1-0. Laga selanjutnya melawan Bhayangkara FC, Ginanjar dipercaya kembali jadi starter.
Ginanjar menjadi wakil pemain Arema FC dalam sesi konferensi pers sebelum pertandingan. Ginanjar mengungkapkan jika dia ingin memaksimalkan momentum ini.
“Setiap pemain pasti mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk pertandingan ini. Ini sangat penting, agar dalam pertandingan nanti bisa memberikan performa yang terbaik,” jelasnya.
Kesempatan Kedua
Kesempatan jadi starter untuk kali kedua ini sekaligus menyamai kesempatan bermain di klub asalnya, Persija Jakarta. Musim lalu, Ginanjar dua kali bermain sejak menit awal. Sedangkan 16 laga lainnya turun sebagai pengganti.
Jika dia tampil apik melawan Bhayangkara, tidak menutup kemungkinan laga selanjutnya dia tetap jadi pemain inti. Karena dari potensi yang dimiliki, dia cukup pantas menembus starting eleven Arema.
Sebelumnya, posisi winger kanan Arema ditempati pemain senior Dendi Santoso. Tapi di laga sebelumnya, Dendi digeser sebagai sayap kiri. Sedangkan Ginanjar bermain di posisi aslinya, winger kanan.
Target Lebihi Kesempatan Main di Persija
Sejak awal bergabung dengan Arema, Ginanjar punya target dapat kesempatan main lebih banyak dari Persija. Namun, hingga 9 pertandingan awal, dia hanya sekali turun. Dia sempat melewatkan beberapa pertandingan lantaran harus mengikuti pendidikan di Kepolisian. Mengingat saat ini dia juga tercatat sebagai anggota Polri.
Setelah dapat kesempatan sebagai pemain inti, tinggal Ginanjar menjaga konsistensi permainannya karena pemain muda biasanya masih tampil angin-anginan. Padahal Ginanjar punya skill dan kecepatan yang bisa merepotkan lini belakang lawan.