Bola.com, Jakarta Grassroot Football Festival 2023 resmi dibuka Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali di Lapangan Kenari, Yogyakarta, Sabtu (2/9/2023) sore. Ajang ini merupakan salah satu amanat program Kongres PSSI beberapa waktu lalu.
Tujuannya mempersiapkan generasi pesepakbola unggul di masa depan. Ajang yang diselenggarakan Asprov PSSI DIY itu diikuti sebanyak 2.200 anak dari 132 tim perwakilan Kabupaten/Kota se-DIY.
Peserta dalam festival ini adalah atlet sepak bola berusia 9, 10, 11, dan 12 tahun. Grassroot Football Festival 2023 akan memperebutkan Piala Bergilir Mangkubumi.
"Seperti yang disampaikan PSSI kepada FIFA bahwa PSSI melakukan pembinanan secara berjenjang. Dan pembinaan itu dimulai dari grassroot," ujar Amali.
"Tidak mungkin kami bisa menghasilkan satu tim nasional yang bagus, kuat, dan tangguh tanpa pembinaan dari bawah," tambah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) RI itu.
Digelar di Seluruh Indonesia
Zainudin Amali mengatakan, Grassroot Football Festival 2023 akan diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia. Nah, DIY menjadi wilayah pertama pelaksanaan ajang tersebut.
"Pelaksanaan kegiatan ini sekaligus menjadi roadmap sepak bola kami ke depan. Terutama soal pembinaan berjenjang dari usia dini," katanya.
"Dan semoga dari Yogyakarta akan lahir pemain-pemain tim nasional yang akan berlaga dan membanggakan negara ini di Piala Dunia 2038 mendatang," ucap Amali.
Pembukaan Grassroot Football Festival 2023 turut dihadiri Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri. Pelatih yang membawa Timnas Indonesia U-22 juara SEA Games 2023 itu mengisi agenda coaching clinic bersama para pemain.
Bidik Piala Dunia 2038
Ketua Umum Asprov PSSI DIY, Dessy Arfianto menuturkan, Grassroot Football Festival akan berlangsung selama sebulan lebih, mulai 2 September-15 Oktober mendatang.
Dessy Arfianto berujar, kompetisi ini merupakan wujud dukungan daerah terhadap visi PSSI yang mencanangkan lolos ke Piala Dunia 2038.
"Dengan canangan itu Asprov PSSI DIY menangkap 15 tahun mendatang. Maka anak-anak ini akan diasah melalui Grassroot Football Festival agar bisa ikut tampil di Piala Dunia," terangnya.
"Pemain yang akan jadi skuad ya yang sekarang usia 9 hingga 12 tahun, mereka masuk usia emas saat 2038. Kami ingin mempersiapkan sejak dini, salah satunya lewat kompetisi yang rutin dilaksanakan dan berjenjang,"
"Ajang ini adalah tahap awal untuk fokus menumbuhkan minat anak pada olahraga sepak bola. Pada tahap awal ini kami juga fokus menumbuhkan semangat mereka untuk terus berlatih. Sehingga kami mendatangkan tokoh nasional dan sepak bola lokal supaya mereka lebih tertarik," pungkas mantan Deputi Sekjen PSSI itu.