BRI Liga 1: Kisah Gelandang Persebaya Hampir Lumpuh, Kini Perlahan Bangkit

oleh Aditya Wany diperbarui 05 Sep 2023, 11:00 WIB
Empat pemain muda Persebaya, Deni Agus, Arief Catur, Risky Dwiyan, dan penyerang M. Widi Syarief. (Persebaya)

Bola.com, Surabaya - Gelandang muda Persebaya Surabaya, Risky Dwiyan, tidak pernah membayangkan akan mengalami kejadian yang kurang menyenangkan dalam kariernya. Dia sempat terancam lumpuh.

Itu bermula saat dia berlatih bersama tim di Lapangan THOR, Surabaya, pada 14 Agustus 2023 lalu. Dia salah mendarat setelah melakukan sundulan hingga akhirnya mengalami cedera tulang belakang.

Advertisement

Setelah insiden itu, pemain yang akrab disapa Guk itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Premier Surabaya. Dia kemudian mendapat perawatan intensif demi mengembalikan kondisinya.

Guk sempat tidak merasakan apapun pada semua anggota tubuhnya. Situasi itu berpotensi membuatnya harus menjalani operasi besar. Ada dua kemungkinan yang bakal dihadapinya.

Pertama, dia akan mengalami kelumpuhan dan tidak bisa bermain bola. Kedua, dia juga tetap lumpuh, tapi memerlukan waktu beberapa bulan. Beruntung, takdirnya tidak mengarah pada kedua kemungkinan itu.

“Sampai leher pun tidak bisa gerak. Saya hanya bisa berteriak saja. Alhamdulillah telunjuk kanan saya bisa digerakkan. Operasi besar kemudian tidak jadi dilakukan,” ujar pemain berusia 24 tahun itu.

2 dari 5 halaman

Sudah Pasrah

Saking kakunya tubuh, Guk merasa tersiksa ketika dibawa ke ruangan MRI (magnetic resonance imaging). Dia sudah pasrah. Guk tidak menyangka kalau salah mendarat pada latihan 14 Agustus lalu bisa berakibat fatal. Tulang belakangnya bermasalah.

“Pas posisi di dalam (alat MRI) itu, saya rasanya betul-betul seperti orang yang mau meninggal. Sudah nggak bisa gerak. Sampai mata pun nggak bisa kedip,” ucapnya.

“Pikiran saya sudah macam-macam. Apa saya bakal pensiun akibat cedera ini? Sampai waktu saya dibawa ke rumah sakit, saya minta agar orang tua saya tidak diberi tahu,” imbuh pemain kelahiran Kediri itu.

Tapi, tim medis tetap memberi tahu kedua orang tua Guk yang tinggal di Surabaya. Mereka datang dini hari (15/8). Atau selang sekitar delapan jam setelah Guk masuk Rumah Sakit Premier.

“Saat orang tua datang, saya menangis. Takut kalau tidak bisa sembuh. Tapi bapak selalu menguatkan saya. Beliau yakin kalau saya bisa pulih,” katanya.

3 dari 5 halaman

Dukungan dari Tim

Liga 1 - Ilustrasi Logo Persebaya Surabaya BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Dia selalu mendapat dukungan penuh dari rekan-rekan pemain, staf kepelatihan, hingga manajemen klub untuk yakin bisa sembuh. Hal itulah yang membuatnya punya motivasi kuat sekaligus membangkitkan mentalnya.

“Teman-teman satu tim juga mendukung saya. Coach Uston Nawawi bahkan sering telepon. Tapi, tetap ada operasi kecil yang dilakukan. Saraf nyeri saya dimatikan. Kemudian langsung dilakukan penanganan. Alhamdulillah operasi kecil berjalan lancar,” terang Guk. 

Setelah operasi, kondisinya makin membaik. Dia bisa berjalan setelah 10 hari dirawat di rumah sakit. Guk kemudian pulang ke rumah pada Selasa (29/8/2023) atau setelah dua pekan di rumah sakit.

4 dari 5 halaman

Latihan Terpisah

Hanya sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Guk sudah ikut berlatih bersama tim Persebaya. Tapi, dia harus menjalani latihan terpisah, menerima porsi penguatan sambil terus mendapat pantauan dari tim medis.

“Kata dokter, saya tidak boleh lama beristirahat. Harus fokus penguatan agar bisa segera pulih dan kembali normal,” ucapnya.

Risky Dwiyan merupakan pemain jebolan klub internal Persebaya, Maesa. Kariernya dimulai dengan membela Persebaya U-20 yang menjuarai Elite Pro Academy U-20 2019.

Setelah itu, dia memilih berkarier di Liga 3 2021 bersama Persikab Bandung. Dia masuk dalam Pasukan Dipati Ukur yang membawa tim tersebut promosi ke Liga 2.

Baru pada Liga 1 2022/2023, Persebaya merekrutnya. Sebagai pemain muda berusia 24 tahun, Guk mampu membukukan 22 penampilan musim lalu. Sayang, dia belum mendapat kesempatan main musim ini.

5 dari 5 halaman

Posisi Persebaya

Berita Terkait