BRI Liga 1: Pelatih Bali United Minta Suporter Setop Rasisme di Sepak Bola!

oleh Alit Binawan diperbarui 05 Sep 2023, 12:00 WIB
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, saat melawan Semen Padang pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Jawa Barat, Senin (11/3). Bali United menang 2-1 atas Semen Padang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Denpasar - Bek Persebaya Surabaya, Yohanes Kandaimu, menjadi korban perilaku rasisme. Hal itu menyusul pertandingan kontra Borneo FC pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2023/2024, Minggu (3/9/2023).

Saat itu, Persebaya berhasil menang 2-1. Yang jadi masalah adalah satu gol yang diciptakan Pesut Etam terjadi karena gol bunuh diri Yohanes Kandaimu pada menit ke-45. Sedangkan dua gol Persebaya dicetak Bruno Moreira pada menit ke-22 dan Ze Valente pada menit ke-72.

Advertisement

Gol bunuh diri dari Yohanes Kandaimu rupanya berbuntut panjang. Kandaimu kemudian sempat menjadi korban cemoohan setelah momen itu.

Ketika memasuki jeda antar babak, banyak video beredar mengenai suporter yang menyampaikan komentar tidak pantas ketika ia memasuki ruang ganti.

Setelah pertandingan, muncul pula komentar viral di Instagram. Adalah akun Instagram bernama @r_verde12 menuliskan komentar berbau rasisme. Sontak suporter Persebaya, Bonek, memberikan kecaman keras.

Kapten Persebaya Surabaya Reva Adi Utama pun bereaksi di Instagram. Tidak berlangsung lama, suporter tersebut bertemu langsung dengan Yohanes Kandaimu dan perwakilan pemain Persebaya.

2 dari 5 halaman

Insiden Rachmat Irianto

Hal ini mengingatkan terhadap insiden Rachmat Irianto. Tahun lalu, Rachmat Irianto mendapatkan kritikan berujung teror dan tuduhan pada keluarganya. Hal ini pula yang membuatnya hengkang ke Persib Bandung.

Seharusnya insiden yang menimpa Rachmat Irianto, bisa menjadi pembelajaran tentang bagaimana bijak bermedia sosial dan mendukung klub kebanggaan dengan kritikan yang membangun.

3 dari 5 halaman

Respons Teco

Pelatih Bali United, Stefano Teco di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (6/6/2023). (Bola.com/Alit Binawan)

Nah bukan hanya Persebaya Surabaya yang memberikan reaksi, tetapi juga pihak Bali United ikut memberikan tanggapan. Reaksi terhadap rasisme dilontarkan Pelatih Bali United Stefano Cugurra.

Pelatih yang karib disapa Teco tersebut tidak ingin ada rasisme lagi di sepak bola Indonesia. Baginya, tindakan suporter tersebut sudah di luar kontrol. Bukannya mengkritik, tetapi justru mencemooh dan melakukan tindakan rasisme.

Apalagi isu rasisme bukan terjadi satu atau dua kali, tetapi cukup sering terjadi. Ia tidak mau ada kasus seperti ini terulang kembali. “Kami semua tidak boleh lupa yang terjadi di Malang musim lalu,” beber Teco singkat.

4 dari 5 halaman

Bersikap Bijaksana

Pelatih Bali United, Stefano Teco, saat menghadiri Indonesian Soccer Awards 2020 di Studio Indosiar, Jakarta, Jumat (10/12). Acara ini diadakan oleh Indosiar bersama APPI. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Teco ingin seluruh suporter di Indonesia tanpa terkecuali bisa bersikap bijak dalam menyikapi segala sesuatu. Entah tim yang didukungnya sedang terpuruk atau dalam kondisi yang bagus karena terus memenangkan pertandingan.

“Suporter seharusnya bisa datang ke stadion untuk menikmati pertandingan dengan bijak. Setelah pertandingan, semua suporter juga harus balik ke rumah dengan aman dan selamat,” tutupnya.

5 dari 5 halaman

Tengok Posisi Tim Jagoan Kalian Musim Ini