Bola.com, Jakarta - Kompetisi Bundesliga Jerman dianggap sebagai pencetak pemain-pemain muda penuh potensi yang kemudian direkrut banyak klub besar, termasuk dari Liga Inggris.
Ada banyak pemain jebolan Bundesliga yang kemudian bersinar di klub baru setelah keluar. Sebut saja Son Heung-min yang merupakan jebolan Bayer Leverkusen kini menjadi andalan di Tottenham Hotspur.
Atau Kevin De Bruyne, nyawa permainan sekaligus kapten Manchester City. Pemain Belgia itu dulu merumput bersama Wolfsburg sebelum melanglang buana ke Liga Inggris.
Nama paling terkini jelas adalah Erling Haaland. Striker mematikan Man City yang direkrut tahun lalu dan langsung menciptakan sejarah dengan treble winners, dan menjadi top scorer.
Sedikit menengok ke belakang ada nama Michael Ballack, Edin Dzeko, hingga Ilkay Gundogan yang mencicipi kesuksesan baik di Jerman maupun ketika melintas ke Premier League.
Namun tidak semuanya bisa sesukses seperti nama-nama tadi. Sebab ada pula lulusan Bundesliga yang justru flop ketika bermain di Liga Inggris.
Siapa saja mereka? Berikut ini daftarnya.
1. Marko Marin
Marko Marin punya julukan titisan Messi dari Jerman saat bermain untuk Werder Bremen. Ia memiliki beberapa kesamaan dengan salah satu pemain terbaik yang pernah ada.
Ditunjang kemampuan dribbling dan kontrol jarak dekat yang merupakan kualitasnya seorang Marin. Kemudian ia dibeli Chelsea. Tapi faktanya, ia gagal berkembang meski mencetak gol dalam salah satu pertandingan persahabatan pra-musim The Blues melawan Seattle Sounders.
Marko Marin kemudian malah lebih banyak dipinjamkan ke Sevilla, Fiorentina, Anderlecht, dan Trabzonspor sebelum akhirnya bergabung dengan klub Yunani Olympiacos dengan kontrak permanen.
2. Henrikh Mkhitaryan
Sosok Henrikh Mkhitaryan adalah salah satu produk terbaik Borussia Dortmund yang kemudian dibeli klub sebesar Manchester United. MU terpikat setelah ia mencetak 11 gol dan 20 assist dalam semusim.
Namun ketika menjejakkan kaki di Old Trafford, semua tidak berjalan sesuai rencana. Kiprah Mkhitaryan tidak berkembang dengan baik dan akhirnya membela Arsenal.
Liga Inggris sepertinya tidak cocok untuknya, yang kemudian ia memutuskan hijrah ke Italia dan malah dalam performa terbaik. Ia sukses bersama AS Roma dan sekarang di Inter Milan.
3. Bastian Schweinsteiger
Bayern Munchen pernah memiliki seorang gelandang bernama Bastian Schweinsteiger. Salah satu pemain Tengah terhebat dengan koleksi delapan gelar Bundesliga, Liga Champions, hingga Piala Dunia bersama Der Panzer.
Kemudian ia menjajal peruntungan pada musim panas 2015 dengan berlabuh ke MU di bawah naungan David Moyes. Pemain asal Jerman itu seharusnya menambah kelas dan kualitas di lini tengah United, tapi hal itu tidak terjadi seiring usia yang bertambah.
Meskipun ia menambahkan Liga Europa, Piala FA, dan Carabao Cup ke dalam koleksi trofinya, para penggemar Man United tidak pernah benar-benar melihat yang terbaik dari Schweinsteiger di klub mereka.
4. Jadon Sancho
Bergeser ke Jadon Sancho, yang bisa dibilang sebagai pemain dengan kemampuan teknis paling tinggi dalam daftar ini. Ia menandatangani kontrak di Old Trafford dan memberikan kegembiraan besar bagi para penggemar MU.
Bintang Inggris itu pindah ke Borussia Dortmund dari rival sekota United, Manchester City, saat masih remaja, dan itu adalah kepindahan yang membuahkan hasil besar. Cemerlang di Jerman membuatnya kembali ke sepak bola Inggris.
Namun, entah karena cedera, performa buruk, atau bahkan pelatih Erik ten Hag memarkirnya karena dianggap dalam performa buruk termasuk di sesi latihan. Saat ini Sancho sedang terlibat perselisihan dengan tim pelatih MU, dan bisa jadi kariernya tamat jika tak kunjung ada solusi.
5. Loris Karius
Inilah sosok penjaga gawang yang paling sulit dilupakan oleh para penggemar Liverpool. Bukan karena prestasinya, melainkan blunder fatal yang dilakukan Loris Karius pada final Liga Champions kontra Real Madrid musim 2017/2018.
Karius pada awalnya bermain untuk Mainz 05 dan kemudian dibeli Liverpool. Tapi karena malam kelam saat melawan Real Madrid di final, membuat Jurgen Klopp kecewa berat.
Benar saja, karier Karius akhirnya tamat di Liverpool karena Klopp memutuskan untuk membeli Alisson Becker dengan harga mahal, namun memberikan dampak luar biasa.
6. Kai Havertz
Kai Havertz pernah menjadi rebutan banyak klub besar ketika menjadi wonderkid paling potensial bersama Bayer Leverkusen. Hingga kemudian Chelsea berhasil mendapat tanda tangannya.
Kai Havertz disebut-sebut punya perpaduan antara penyerang yang mencetak gol dengan visi dan keahlian seorang playmaker. Meski tak terlalu mencolok, ia adalah penentu juara Liga Champions bagi The Blues di musim 2020/2021.
Lama-lama Chelsea jenuh karena bakat yang istimewa Havertz tak kunjung keluar. Akhirnya dengan senang hati mereka melepas pemain Jerman itu ke Arsenal di musim panas 2023.
Sama seperti di Chelsea, bersama The Gunners pun Havertz belum mampu menjawab ekspektasi dalam empat laga awal Premier League musim ini.
7. Timo Werner
Chelsea cukup hobi dalam mendatangkan pemain muda berbakat dari Bundesliga. Selain Havertz ada pula sosok Timo Werner yang dibelu mahal dari RB Leipzig.
Pelatih Chelsea saat itu, Thomas Tuchel terpikat pada sosok Werner yang menjadi mesin gol Leipzig di bawah racikan Julian Nagelsmann. Tapi sang pemain juga ikut gagal bersama Chelsea.
Bersama era pelatih Frank Lampard dan Thomas Tuchel, Werner benar-benar kesulitan untuk menghasilkan performa terbaiknya selama berseragam Chelsea. Alhasil ia kembali ke Leipzig dengan biaya yang jauh lebih murah.
Sumber: Give Me Sport