Jordan Henderson Bantah Hijrah ke Arab Saudi karena Uang

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 06 Sep 2023, 10:30 WIB
Pemain Al-Nassr, Sadio Mane (kiri) dan pemain Al-Ettifaq, Jordan Henderson saat laga pekan pertama Liga Arab Saudi 2023/2024 di Prince Mohamed bin Fahd Stadium, Dammam, Selasa (15/08/2023) dini hari WIB. (AFP/Ali Alhaji)

Bola.com, Jakarta Gelandang Al Ettifaq dan Inggris, Jordan Henderson membantah bahwa dia termotivasi meninggalkan Liverpool ke Arab Saudi karena alasan uang.

Pada akhir Juli, pemain berusia 33 tahun itu menutup karirnya di Anfield setelah 12 tahun mengabdi di The Reds untuk bergabung dengan Al Ettifaq, yang dikelola oleh mantan kapten The Reds, Steven Gerrard.

Advertisement

Mantan pemain Sunderland itu bergabung dengan Roberto Firmino dan Fabinho di Arab Saudi, bersama nama-nama terkenal lainnya seperti Neymar, Karim Benzema dan N’Golo Kante.

Alhasil, kepergian Jordan Henderson ke Timur Tengah menuai kritik yang sangat besar, terutama dari komunitas LGBTQ+, yang merupakan pendukung setia sang gelandang selama berada di Liga Inggris.

2 dari 4 halaman

Bukan soal Uang

Pemain Liverpool, Jordan Henderson memberikan tepuk tangan setelah laga lanjutan Liga Inggris 2022/2023 melawan Manchester City di Etihad Stadium, Manchester, 1 April 2023. Henderson mengalami penurunan performa pada musim lalu. Ia kesulitan menopang lini serang sekaligus lini pertahanan Liverpool di sisi kanan. Alhasil, pria Inggris tersebut tak selalu dipilih oleh Jurgen Klopp sebagai starter. Henderson harus bekerja ekstra sebab posisinya terancam oleh detangan Dominik Szoboszlai. (AFP/Paul Ellis)

3LIONSPRIDE – sebuah kelompok LGBTQ+ menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mendukung Henderson secara individu selama pertandingan internasional.

Sang gelandang kini angkat bicara untuk pertama kalinya selama wawancara mendetail dengan The Athletic. Ia membantah terpikat dengan uang klub Arab Saudi dan pindah ke sana murni karena alasan bermain.

"Orang-orang akan melihat klub ini datang dengan membawa banyak uang dan dia langsung berkata, 'Ya, saya pergi.' Padahal pada kenyataannya hal itu tidak terjadi sama sekali. Orang bisa percaya atau tidak, tapi dalam hidup saya dan karir saya, uang tidak pernah menjadi motivasi. Selamanya," kata Henderson.

3 dari 4 halaman

Jangan Salah Paham

Setelah membela Liverpool sejak 2011/2012, Jordan Henderson hijrah ke Liga Arab Saudi untuk bergabung dengan Al Ettifaq yang mengontraknya selama 3 tahun hingga 30 Juni 2026. Ia didatangkan Al Ettifaq dengan nilai transfer 14 juta euro atau setara Rp235 miliar. (twitter.com/Ettifaq_EN)

Henderson berharap orang tidak salah paham dengan keputusannya.

“Jangan salah paham, kalau pindah, kesepakatan bisnisnya harus ketat. Harus punya finansial, merasa diinginkan dan dihargai. Dan uang adalah bagian dari itu. Tapi itu tidak benar. Itu bukan satu-satunya alasan. Dan kemungkinan-kemungkinan ini sudah muncul bahkan sebelum uang disebutkan," katanya.

"Tidak, sejujurnya, angka-angka tersebut tidak benar. Tapi sekali lagi, hal itu harus menguntungkan kami secara finansial juga. Saya tidak mengatakan bahwa hal itu tidak terjadi dan saya tidak mengatakan, 'Oh, saya bukan untuk mendapatkan uang yang baik" karena ini adalah uang yang baik dan merupakan kesepakatan yang bagus tetapi bukan angka yang dilaporkan. Tidak seperti itu," lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Tentang Gerrard

Foto kolase pemain Al-Ettifaq Jordan Henderson, Pelatih kepala Al-Ettifaq Steven Gerrard, dan Pemain Al-Nassr Sadio Mane pada laga pekan pertama Liga Arab Saudi 2023/2024 di Prince Mohamed bin Fahd Stadium, Dammam, Selasa (15/08/2023) dini hari WIB. (Foto: AFP dan Twitter)

Selama musim terakhirnya dengan seragam Liverpool, Henderson bermain 43 kali di semua kompetisi dan menjadi starter dalam 23 pertandingan Liga Inggris, tetapi Jurgen Klopp memprioritaskan perombakan lini tengah untuk musim 2023/24.

"Stevie tidak pernah menyebut soal uang. Semua yang saya bicarakan dengan Stevie adalah sepak bola dan proyeknya. Dan dia sebenarnya mengatakan dia tidak ingin terlibat dalam urusan uang apa pun. Itu semua tentang apa yang bisa kita lakukan bersama untuk mencapai sesuatu yang istimewa, membangun klub dan membangun liga."

Sumber: The Athletic via Sportsmole