Soal Kiprah Fajar / Rian Cs di Ajang China Open 2023, Pelatih Ganda Putra Indonesia Akui Banyak Evaluasi

oleh Aryo Atmaja diperbarui 09 Sep 2023, 16:00 WIB
Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, tampil pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Jumat (24/8/2023). (Bola.com/PBSI)

Bola.com, Jakarta - Tak ada wakil Indonesia untuk nomor ganda pada babak semifinal China Open 2023. Sebab hanya Jonatan Christie adalah satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa pada semifinal China Open 2023.

Sebelum menancapkan kakinya di semifinal, Jonatan Christie menyingkirkan sesama tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito pada babak perempat final China Open 2023.

Advertisement

Sementara pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto (Fajar / Rian), langsung tersingkir pada babak pertama China Open 2023. Pasangan peringkat satu dunia tersebut gagal melewati hadangan wakil Denmark, Kim Astrup / Anders Skaarup Rasmussen.

Kemudian ganda putra lainnya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, juga harus menerima kenyataan mereka langsung tersingkir dari turnamem bulu tangkis China Open 2023.

Bertarung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Selasa (5/9/2023), Leo/Daniel tak kuasa membendung ketangguhan unggulan ketiga asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 15-21, 18-21.

2 dari 4 halaman

Komentar Pelatih

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi dan Aryono Miranat saat mengamati permainan anak asuhnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat melawan wakil Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae pada babak 32 besar Indonesia Masters 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023. The Minions menang dua game langsung dengan skor 21-17, 21-12. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pelatih ganda putra Indonesai, Aryono Miranat membeberkan evaluasi yang dapat diambil timnya selama persaingan di China Open 2023.

“Secara garis besar secara keseluruhan yang perlu diperhatikan adalah faktor teknisnya. Masalah kepercayaan dirinya dan keyakinan dalam bermain perlu ditingkatkan lagi. Konsistensi permainan itu hadir bila kita dalam keadaan percaya diri,” jelas Aryono Miranat, Sabtu (9/9/2023).

“Ada masalah teknis yang perlu dibenahi adalah pertahanan dan akurasi pukulan harus lebih bagus lagi. Di latihan nanti saya sudah merencanakan untuk menambah latihan akurasi. Juga kita harus bisa kembali memegang permainan di depan net,” bebernya.

3 dari 4 halaman

Tertekan

Selebrasi ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin setelah meraih poin saat menghadapi wakil Jepang, Ayato Endo/Yuta Takei pada laga babak 32 besar Kejuaraan Bulu Tangkis Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menang rubber game 23-21, 8-21 dan 21-12. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto langsung tersingkir pada babak pertama China Open 2023 setelah didepak Kim Astrup / Anders Skaarup Rasmussen. Aryono menilai Fajar-Rian mengalami grafik yang tidak stabil akhir-akhir ini.

“Untuk Fajar/Rian saya melihat ada tekanan bagi mereka sebagai pemain nomor satu apalagi terakhir-terakhir ini grafiknya tidak stabil. Itu mengakibatkan kepercayaan diri mereka menurun. Saya akan mencoba membangkitkan mental bertanding mereka, jiwa tidak mau kalahnya harus keluar lagi,” ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Ayo Semangat Lagi!

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak 32 besar Kejuaraan Dunia 2023. (PBSI)

“Untuk Leo/Daniel kengototan permainannya seperti hilang, PR mereka bagaimana mengembalikan fighting spiritnya. Untuk Pramudya/Yeremia yang harus diperbaiki adalah sisi komunikasi antar mereka,” lanjut Aryono.

Ganda putra lainnya, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri gagal melewati adangan juara dunia asal Korea Selatan, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae. Mereka kalah 15-21, 17-21.

“Sementara Bagas/Fikri saya melihat permainan mereka sudah mulai kembali. Fighting spirit, pola permainan sudah cukup baik hanya memang diperlukan konsistensi dan kepercayaan diri yang lebih lagi.”

“Bagaimana Fikri di depan bisa lebih menguasai area depan dan Bagas dengan pukulan kerasnya bisa menjadi senjata di belakang. Di sisi lain, unforced errors mereka juga harus diminimalisir,” jelas Aryono Miranat.

 

Berita Terkait